Pendahuluan
Selada (Lactuca sativa
L.) pada dasarnya termasuk ke dalam famili Compositae. Selada merupakan
tanaman semusim. Selada mempunyai ciri diantaranya bentuk bunganya mengumpul
dalam tandan membentuk sebuah rangkaian. Selada biasanya disajikan sebagai
sayuran penyegar. Adapun kandungan vitamin yang terdapat di dalam daun selada
diantaranya: vitamin A, Vitamin B, dan vitamin C yang sangat berguna untuk
kesehatan tubuh.
Jenis Selada
Tanaman Selada (Lactuca
sativa L.) yang terkenal terdiri dari tiga jenis, yaitu selada mentega,
selada tutup, dan selada potong. Selada mentega atau selada telur (kropsla)
berkrop bulat, tetapi keropos (lepas). Selada jenis ini rasanya lunak dan enak,
oleh karena itu selada jenis ini paling digemari. Keunggulan selada jenis
mentega dibandingkan dengan jenis selada lainnya ialah selada ini tidak mudah
rusak sehingga dapat dikirim ke tempat yang jauh. Sementara selada tutup
(rangu) kropnya bulat, agak padat dan rasanya renyah. Sedangkan selada potong (cut-lettuce)
kropnya lonjong atau bulat panjang, rasanya enak tetapi agak liat.
Selain jenis di atas,ada
pula tanaman yang menyerupai selada baik syarat tumbuh maupun car tnam. Akan
tetapi, rsnya agak pahit. Jenis selada yang dimaksud adalah Andewi (Cichorium
endevia L.). Daun andewi ada yang berbentuk keriting dan ad pula yang halus
dan lebar, namun andwi yang lebih terkenal adalah andewi yang berdaun keriting.
Jenis selada lainnya adlah selada air (Nasturtium officinale R.Br.), tetapi
selada air ini termasuk ke dalam famili Cruciferae (Bressicaceae). Tumbuhnya
menjalar seperti tanaman kangkung dan bisa di tanam di rawa-rawa.
Teknik Menanam Selada
Tanaman selada dapat
tumbuh dengan baik, baik di dataran tinggi (pegunungan) maupun di dataran
rendah. Adapun daerah yang merupakan sentra penghasil selada adalah Cipanas,
Pangalengan, dan Lembang. Didaerah pegunungan, daunnya dapat membentuk krop
yang besar. Sebaliknya di dataran rendah, tanaman ini hanya membentuk krop yang
kecil tetapi cepat berbunga. Adapun persyaratan penting agar tanaman selada
dapat tumbuh dengan baik ialah tanah harus mengandung pasir atau lumpur
(subur), suhu udara 15 – 20o C, dan derajat keasaman tanah (pH) 5 – 6,5.
Waktu penanaman seladah
yang paling baik adalah pada akhir musim hujan (Maret/April). Akan tetapi
selada dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan cukup diberi air.
Sementara
pada andewi tidak baik ditanam pada musim hujan karena tidak than terhadp hujan.
1.
Cara Tanam
Selada dikembangbiakan dengan bijinya. Dalam 1 ha lahan diperlukan
600 – 800 biji selada. Menurut teori, satu ha diperlukan 300 g biji dengan daya
kecambah 75%. Secara fisik biji-biji selada berukuran kecil, lonjong, pipih
(gepeng), dan berbulu tajam.
Tanah yang akan dipakai untuk menanam selada, terlebih dahulu
harus dicangkul sedalam 20 – 30 cm kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 10
ton per ha. Selain itu, lahan dibuat bedengan dengan lebar 1 meter dan
memanjang dari arah timur ke barat. Setelah bedengan terbentuk, lalu buat
alur-alur menggunakan garu. Arah pembuiatan alur lurus ke arah timur dengan
jarak antar alur 25 cm. Pembuatan alur tersebut tidak terlalu dalam karena
akar-akar selada mengumpul di lapisan tahan atas.
Biji-biji selada dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemaikan
terlebih dahulu. Apabila biji disemai, dijaga kelembaban tempat persemaiannya
sehingga selada tumbuh cepat dan baik. Setelah berumur sebulan (kira-kira
berdaun 4 helai), bibit dapat dipindahkan ke kebun dengan jarak tanam 20 cm x
25 cm atau 25 cm x 25 cm.
Biji selada yang ditanam langsung, ditaburkan merata sepanjang
alur kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Biji selada akan tumbuh 5 hari
kemudian. Setelah berumur kira-kira 1 bulan (kira-kira berdaun 3 – 5 helai),
tanaman mulai diperjarang. Penjarangan dilakukan terhadap bibit kerdil hingga
jarak antar tanam menjadi 20 – 25 cm.
Setelah berumur 2 minggu dari tanam, tanaman diberi pupuk urea
sebanyak 100 kg tiap ha atau 1 g tiap tanam. Pupuk diletakan diantara barisan
tanaman.
Pemeliharaan Tanaman
Tanaman selada sering menghadapi ancaman serangan penyakit.
Penyakit yang penting ialah penyakit busuk akar yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia
solani Khun. Penyakit ini sering menyerang tanaman muda (waktu di
persemaian). Akan tetapi, penyakit ini dapat diatasi dengan semprotan larutan
Benlate 0,2 – 0,5% pada tanahnya.
Selain penyakit, ada juga hama yang mengancam pertumbuhan tanaman.
Hama yang perlu diberantas ialah kutu-kutu daun (Mysuspersicae Sulzer).
Hama tersebut merupakan serangga vektor penyakit virus yang menimbulkan
kerugian dan kegagalan seluruh tanaman. Kutu-kutu daun ini dapat diberantas
dengan semprotan Kalthane 0,2%.
Pemanenan
Tanaman selada dapat dipungut hasilnya setelah berumur 2 – 2,5
bulan dari waktu tanam. Memungut hasilnya dengan cara mencabut tanaman beserta
akarnya atau memotong bagian batang antara daun terbawah dengan bagian yang di
atas tanah. Tanaman yang terawat dengan baik dan tidak terserang penyakit dapat
mencapai hasil
15 ton krop tiap ha. Pemasaran produksi salada, seperti selada
telor dan selada potong setelah mencapai luar negeri walaupun masih terbatas.
Aplikasi MiG-6PLUS
Fase pengolahan lahan
Semprotkan larutan MiG-6PLUS (1 liter : max 200 liter
air) pada lahan yang telah di olah secara merata. Diamkan selama tiga hari,
setelah itu bibit atau benih siap di taburkan. Pada fase ini dibutuhkan 2 liter
MiG-6PLUS/Ha. Pemberian pupuk hayati pada tanaman sayuran berumur pendek
(sekitar 30 hari) seperti selada, petsai, kangkung, bayam, sawi dll, cukup pada
pra tanam saja.
Manfaat Selada
Jenis
selada air dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan peternakan ayam. Selain
itu, daun selada dapat digunakan untuk lalab, gado-gado, dan salad. Akan
tetapi, selada tidak baik bagi penderita sakit perut. Berbeda dengan sayuran
lainnya, salada tidak pernah dimasak karena
Post a Comment