tag:blogger.com,1999:blog-13244164297245365002024-03-13T23:46:58.618-07:00DUNIA TUMBUHANMuhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.comBlogger604125tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-68043189694822189452012-08-24T05:11:00.001-07:002012-08-24T05:11:44.841-07:00TANAMAN MENGKUDU DAN KHASIATNYA<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://images.harianjogja.com/2012/05/buah-mengkudu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.harianjogja.com/2012/05/buah-mengkudu.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Deskripsi
Tanaman<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mengkudu merupakan
tumbuhan asli Indonesia, penyebarannya dari Asia tropis sampai ke Polynesia.
Mengkudu termasuk jenis kopi-kopian. dapat tumbuh dari daerah dataran rendah
sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan tanah. Tanaman ini mempunyai
ketinggian 3 – 8 m, banyak bercabang dengan ranting bersegi empat. Daun
letakknya berhadapan bersilang, memiliki tangkai daun, bentuknya bulat telur
sampai berbentuk elips, panjang daun 10 – 40 cm, lebar 5 – 17 cm, tebal,
mengkilap, tepi rata, ujung runcing, pangkal menyempit, tulang daun menyirip,
warnanya hijau tua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bunga keluar dari ketiak
daun, 5 – 8 dalam karangan berbentuk bonggol, dengan mahkota berbentuk tabung,
bentuknya seperti terompet, berwarna putih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bunga berbau harum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah mengkudu bertangkai,
berbentuk bulat lonjong, berupa buah buni majemuk yang berkumpul menjadi satu
sebagai buah yang besar. Panjang buah 5 – 10 cm, permukaan tidak rata
berbenjol-benjol, warna hijau, jika masak berdaging dan berair, warnanya kulit
pucat atau kuning kotor, berbau busuk, berisi banyak biji berwarna hitam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Syarat
Tumbuh<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mengkudu dapat tumbuh dari
daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan tanah. Daerah
yang dapat digunakan untuk budidaya mengkudu dapat berupa tegalan, lereng
gunung, atau lahan bukaan. Sebaiknya mengkudu tidak ditanam di daerah yang
terpolusi karena buahnya dapat menyerap polutan dengan kuat. Suhu yang
dibutuhkan adalah 25 - 34°C dengan curah hujan 2.000 – 3.000 mm/tahun.
Kelembaban udara relatif (RH) 50% - 70% Mengkudu sebaiknya dibudidayakan
pada jenis tanah alluvial, latosol dan podsolik merah kuning. Tanamanan ini
akan tumbuh dan berproduksi optimal bila ditanam pada tanah yang subur, banyak
mengandung bahan organik, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta
mempunyai pH antara 5,5 – 6,5.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Budidaya
Tanaman<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyiapan
Lahan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Lahan yang akan dijadikan
areal budidaya mengkudu harus diolah terlebih dahulu, dibersihkan dari
sisa-sisa akar, semak dan pepohonan. Setelah bersih, lahan digemburkan dengan
menggunakan cangkul atau bajak. Kemiringan lahan hendaknya tidak lebih dari 45°.
Pada lahan miring sebaiknya dibuat teras untuk menguragi erosi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setelah lahan tanam
disiapkan, lubang tanam dapat dibuat dengan jarak 2,5 m x 2 m, 3 m x 3 m.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm. Lubang tanam dibiarkan
terbuka selama 2 – 4 minggu untuk mematikan hama dan menghilangkan senyawa atau
zat beracun. Tanah galian dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg per
lubang tanam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyiapan
Bibit<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mengkudu dapat diperbanyak
secara vegetatif yaitu dengan okulasi, cangkok atau kultur jaringan. Salah satu
keunggulan perbanyakan secara vegetatif akan diperoleh bahan tanaman yang
pertumbuhannya seragam dam potensi produksi relative sama dengan pohon induk.
Selain perbanyakan vegetatif, mengkudu juga dapat diperbanyak dengan biji. Cara
ini lebih mudah dan disukai oleh petani. Kelemahan perbanyakan dengan biji
yaitu pertumbuhannya sering tidak seragam. Untuk mendapatkan bibit yang sehat,
buah harus berasal dari pohon induk yang sehat, pertumbuhan normal, berumur
minimal 10 tahun, dan berproduksi tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah yang akan diambil
bijinya dibiarkan membusuk sampai daging buahnya terlepas, kemudian direndam
dalam ember, biji yang tenggelam diambil, dikering anginkan, lalu disimpan
dalam wadah kedap udara. Biji yang yang akan disemaikan harus direndam dalam
air hangat kuku (suhu 55°C) selama 15 menit. Biji disemaikan pada polibeg
berukuran 10 cm x 15 cm yang telah diisi media berupa campuran tanah dan pupuk
kandang halus dengan perbandingan 1 : 1, kemudian polibeg diberi sungkup
plastik transparan. Bibit yang sudah berdaun 2 – 4 helai dan memiliki
ketinggian 10 – 15 cm sudah dapat dipindahkan ke kebun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penanaman<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bibit yang sudah siap
tanam segera diambil dari persemaian. Bibit ditanam di lubang tanam yang sudah
disiapkan sebanyak 1 bibit per lubang. Kemudian lubang tanam ditutup dengan
tanah galian yang sudah dicampur dengan pupuk kandang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sebaiknya di sekitar bibit
yang baru ditanam diberi mulsa jerami untuk menghindari pertumbuhan gulma dan
menjaga kelembaban tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemeliharaan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemupukan untuk budidaya
mengkudu sebaiknya menggunakan pupuk organik yaitu pupuk kandang atau kompos
dengan dosis 10 kg per tanaman pada tahun pertama. Untuk tahun selanjutnya
dosis pupuk menjadi 15 – 20 kg per tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemberian pupuk dilakukan
dengan cara membenamkannya dalam tanah di bawah lingkaran tajuk tanaman.
Apabila menggunakan pupuk anorganik maka dapat diberikan campuran urea, TSP dan
KCl sebanyak 100 g – 300 g/tanaman atau NPK sebanyak 300 g – 500 g/tanaman.
Pada fase pembuahan sebaiknya diberi TSP dosis tinggi agar kontinu berbuah.
Pupuk anorganik dapat diberikan setiap 1 – 2 bulan sekali tergantung keadaan
pertumbuhan tanaman. Pemupukan sebaiknya dilakukan menjelang dan akhir musim
hujan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada awal penanaman
mengkudu harus dijaga kelembaban tanah. Sebaiknya penyiraman dilakukan pada
pagi dan sore hari. Intensitas penyiraman dapat disesuaikan dengan curah hujan
dan iklim setempat. Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara rutin 2 – 3
bulan sekali sampai tanaman berumur 2 – 3 tahun. Setelah itu penyiangan disesuaikan
dengan kondisi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">lahan. Untuk mengurangi
serangan jamur yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan
produksi, sebaiknya dilakukan pemangkasan. Cabang yang dipangkas adalah cabang
yang lemah, rusak, sakit dan tunas-tunas air.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hama yang biasa menyerang
mengkudu adalah ulat daun yang dapat memakan semua daun tanaman. Hama lain yang
juga sangat mengganggu adalah kutu putih yang mengisap cairan di jaringan daun
sehingga daun menguning dan mengering. Kedua hama ini tidak hanya menurunkan produksi
tetapi juga dapat mematikan tanaman. Pengendalian serangan hama sebaiknya
memanfaatkan pestisida nabati atau pengendalian mekanis dengan cara memangkas
dan membakar bagian tanaman yang terserang. Penyakit yang biasanya menyerang
mengkudu adalah kapang jelaga (Capnodium spp.) yang menutupi permukaan daun
bagian atas hingga tampak berwarna kehitaman dan bercak daun (disebabkan jamur Physalospora
morindae) yang menyebabkan daun berlubang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Panen
dan Pascapanen<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Panen dapat dilakukan
setelah tanamanan berumur 4 – 5 bulan, panen mengkudu dapat berlangsung setiap
2 minggu sekali. Produksi buah berkisar antara 500 – 1.000kg/ha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah yang siap panen
ditandai dengan warna kuliut merata putih kekuningan, tetapi daging buah cukup
keras. Setelah dipanen buah harus segera dikonsumsi atau dikirim ke pabrik
pengolahan mengkudu karena buah tidak tahan simpan dan mudah busuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Selain digunakan dalam
bentuk segar, mengkudu juga dikemas dalam botolan berupa juice dan dalam bentuk
kapsul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kandungan
Kimia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah mengkudu mengandung
alkaloid triterpenoid, skopoletin, acubin, alizarin, antraquinon, asam
benzoate, asam oleat, asam palmitat, glukosa, eugenol, dan hexanal. Akar mengandung
damnacanthal, sterol, resin, asperulosida, morindadiol, morindin, soranjidol,
anatraquinon, dan glikosida. Kulit akar mengandung morindin,
morindon, aligarin-d-methylether, soranjidiol, khlororubin, morindanigrin,
antraquinon, monometil, eter, dan lain-lain. Daun mengandung protein,
zat kapur, zat besi, karoten, arginin, asam glutamate, tirosin, asam askorbat,
asam ursolat, thiamin dan antraquinon. Bunga mengandung glikosida
antraquinon, dan acasetin-7-0-beta(+)-glukopiransoida. Tanaman ini juga
mengandung minyak menguap asam capron dan asam caprylat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Efek
Farmakologis dan Hasil Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Efek farmakologis mengkudu
adalah menghilangkan hawa lembab pada tubuh, meningkatkan kekuatan tulang,
pembersih darah, peluruh kencing (diuretic), peluruh haid (emenagog), pelembut
kulit, obat batuk, obat cacing (anthelmintik), pencahar, antiseptik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Beberapa penelitian yang
telah dilakukan untuk menguji efek farmakologis mengkudu adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">• Air perasan mengkudu
dengan konsentrasi 10% sampai 40% dapat meningkatkan pengeluaran air seni dan
elektrolit natrium serta kalium pada air seni tikus putih (Henry Kurnia
Setiawan, 1995, FF UNIKA WIDMAN).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">• Dengan metode
grafik menurut Miller dan Tainer, analisa regresi dan korelasi, didapatkan
harga EC50 dan selanjutnya potensi daya anthelmintik perasan buah mengkudu
terhadap cacingAscaridia galli secara in vitro dapat diketahui (Juliana,
1994, FF UNIKA WIDMAN).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Khasiat
dan Cara Pemakaian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1. Peradangan
usus dan disentri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> :
Mengkudu kering 10 g, temulawak kering 15 g, sambung nyawa 7 g, kunyit kering 5
g, Rumput mutiara kering 10 g<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemakaian</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Semua bahan dicuci bersih,
kemudian direbus dengan 6 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Ramuan diminum 3
kali sehari masing-masing sebanyak 1 gelas, satu jam sebelum makan (Mahendra,
2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Batuk
rejan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> :
Buah mengkudu masak 1 buah, daun waru muda 6 lembar, daun jinten 10 lembar,
umbi bidara upas ½ jari, madu 1 sendok makan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemakaian</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Semua bahan dicuci bersih
lalu ditumbuh halus. Tambahkan ¾ cangkir air masak dan 1 sendok makan madu.
Diperas dan disaring. Diminum 2 kali sehari (Wijayakusuma, dkk, 1994).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">3. Kencing
manis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> :
Mengkudu kering 10 g, brotowali kering 10 g, sambiloto kering 10 g, kumis
kucing kering 10 g, ciplukan kering 10 g, pulai kering 7 g<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemakaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Semua bahan direbus
menjadi satu dengan 9 gelas air hingga tersisa 5 gelas kemudian disaring dan
diminum dalam keadaan hangat. Ramuan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3
kali sehari (Mahendra, 2005)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">4. Kolesterol
tinggi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> :
Buah mengkudu masak 1 - 2 buah, jahe merah 20 g, cuka apel 1 sendok makan, madu
1 sendok makan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemakaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah mengkudu dan jahe
merah dicuci bersih tambahkan air secukupnya kemudian diblender. Juice yang
diperoleh ditambah cuka apel dan madu sambil diaduk hingga rata. Ramuan
tersebut diminum secara teratur sekali sehari (Rukmana, 2006).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="color: #c00000;">Sumber</span> : Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat<br />
<span style="color: #c00000;">Penulis</span> : Seksi Perlintan Hort <o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-38815832156388817252012-08-24T05:00:00.000-07:002012-08-24T05:00:01.777-07:00Penyakit Bercak Coklat Pada Tomat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1wXtFxkhrQMsggaGqyw4OMXxLU5gP6Dek-il8xgRbzHvRwsgePzf34v-e_bYmsyjs6pkkbhkCeUxzfPznoQi3DfecBRT3peTjTDrRZCf66LI7kXDsENPDnTxL4-Q1407BYdfbVSFjeBY/s200/Bercak+daun+tomat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1wXtFxkhrQMsggaGqyw4OMXxLU5gP6Dek-il8xgRbzHvRwsgePzf34v-e_bYmsyjs6pkkbhkCeUxzfPznoQi3DfecBRT3peTjTDrRZCf66LI7kXDsENPDnTxL4-Q1407BYdfbVSFjeBY/s200/Bercak+daun+tomat.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jamur <i>Alternaria Solani<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala
Serangan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mula –mula pada daun-daun
yang sudah dewasa terjadi becak-becak kecil yang agak bulat. Berbatas jelas,
tersebar tidak teratur, berwarna coklat tua. Becak meluas dengan lambat. Kelak
becak-becak juga terdapat pada daun-daun yang agak muda. Becak yang telah
meluas berwarna coklat tua, kering, dan mudah dibedakan dari becak yang
disebabkan oleh penyakit-penyakit lain karena mempunyai cincin-cincin yang
sepusat ( konsentris, target board spot )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daur
Penyakit<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCs6zxxu-0QYDqxm0E1bnwONIkiRcB1mT_ZltL8Y0Yb_5TLSujhfrTNsvcIY87yEgdJhgFR8G0oAiTKurD34PgT61nthIihpo1drMV8CMO__hzTKmmcYZ3Woh6VaWBwcIT9p9RQaxp1mc/s200/busuk+buah+tomat.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCs6zxxu-0QYDqxm0E1bnwONIkiRcB1mT_ZltL8Y0Yb_5TLSujhfrTNsvcIY87yEgdJhgFR8G0oAiTKurD34PgT61nthIihpo1drMV8CMO__hzTKmmcYZ3Woh6VaWBwcIT9p9RQaxp1mc/s200/busuk+buah+tomat.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jamur ini memepertahankan
dari musim kemusim pada tanaman sakit, pada sisa-sisa tanaman sakit atau pada
biji. Dalam jaringa daun dapt bertahan sampai satu tahun. Jamur dapt
disebarkan oleh angin dan dilaporkan juga disebarkan oleh kumbang-kumbang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mengadakan pergiliran
tanaman ( rotasi ) yang tepat . Menyemprot dengan fungisida kontak maupun
sistemik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Misalnya 2 kali
penyemprotan menggunakan fungisida Raksasa 80 WP dengan dosis 30 gr/tangki (15
Liter) dan penyemprotan berikutnya satu kali dengan menggunakan Heksa 50
SC 3 ml/tangki (15 Liter)<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-56107461848614441532012-08-24T04:53:00.003-07:002012-08-24T04:53:49.455-07:00PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/tomat_trsrng_fusarium_oxysporum(emyarbayani.blogspot_.com)_.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://www.diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/tomat_trsrng_fusarium_oxysporum(emyarbayani.blogspot_.com)_.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tomat, adalah salah satu
tanaman yang rentan terkena penyakit yang diakibatkan oleh serangan virus.
Hampir semua tomat yang ada saat ini belum ada yang memiliki daya tahan kuat
bila sudah terserang. Disinyalir ada lebih dari 18 jenis virus yang menyerang
tanaman tomat. Bahkan mungkin jumlah itu bisa bertambah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala
Serangan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala serangan virus
sangat tergantung pada jenis virus yang menyerang, kultivar tanaman inang, dan
keadaan lingkungan.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- Mosaik ini ditandai
dengan wama belang pencampuran lebih dari satu wama. Mosaik pada daun biasanya
berupa daun hijau yang tidak merata karena di beberapa bagian tercampur wama
pucat atau kekuningan yang menyebar seperti percikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mosaik adalah gejala daun
yang memperlihatkan banyak daerah kecil berubah wama, yang kontras dengan warna
asalnya dan cenderung berupa lingkaran terang seperti cincin. Pola bagian hijau
yang bersiku kontras dengan wama kuning; daerah yang dikelilingi cincin
klorotik yang memberikan mosaik kuning di atas warna hijau. Jika daerah warna
yang berbeda jadi menyatu, akan menghasilkan gejala belang. TMV dan CMV
merupakan contoh penyakit yang memiliki gejala seperti ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- Nekrosis yaitu kematian
jaringan yang bisa terjadi pada urat daun, pada batang berupa garis-garis
coklat, berupa bercak pada daun dan buah serta kematian pada titik tumbuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- Kerdil pada tomat
ditandai pertumbuhan yang terhambat, ukuran lebih kecil baik pada bagian
morfologi tanaman, daun, cabang ataupun buah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- Malformasi yaitu
terjadinya perubahan bentuk menjadi tidak sempuma atau tidak normal. Sering
terjadi di daun atau buah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- Klorosis ditandai wama
pucat, baik pucat yang menyeluruh atau hanya berupa bercak saja Vein clearing
yaitu warna pucat pada urat daun sehingga urat daun kelihatan transparan,
mengkilap di antara warna daun yang hijau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Langkah
Pencegahan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pergerakan virus ini hanya
bisa terjadi bila ada yang membawa, baik itu organisme hidup seperti vektor
atau pembawa lainnya, bagian dari tanaman yang terserang maupun manusia atau
alat yang digunakan sewaktu memelihara tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk mengendalikan virus
maka perlu dikenali sifatnya, yaitu : bagaimana cara penyebaran dan
penularannya, dan bagaimana perbanyakan tanaman tersebut. Ada juga pengendalian
virus ini dengan menggunakan virus tular udara yang dibawa serangga untuk jenis
virus tular tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Beberapa cara untuk
mengendalikan virus tomat ini antara lain dapat dilakukan dengan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">-
Tanaman Perangkap<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Virus tomat kebanyakan
ditularkan melalui serangga. Aphid sebagai serangga pembawa virus, biasanya
menyukai warna kuning cerah, penggunaan tanaman yang berwarna cerah sedikit
banyak dapat menarik aphid dan serangga lainnya. Pada waktu hinggap aphid akan
menusukkan stilelnya pada inang yangbenar. Sclama aphid menusuk-nusuk, virus
non persisten yang ada pada stiletnya akan tercuci. Sehingga vims tersebut tidak
akan tersebar pada tanaman tomat. Adapun tanaman yang dapat menjadi penarik
(atraktan) bagi serangga tersebut adalah jenis tanaman kubis kubisan, jagung,
serta bunga matahari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">-
Sanitasi dan Eradikasi Sumber Infeksi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gulma berdaun lebar
diyakini sering menjadi inang dari virus ini dan harus dibersihkan. Begitu pula
tanaman tomat yang sudah menunjukkan terkena serangan harus dibuang secepatnya
dan diganti dengan tanaman yang sehat. Tanaman tomat agar dipangkas secara
hati-hati dalam memilih cabang utamanya agar diperhatikan sisa-sisa pemangkasan
tadi. Kemudian usahakan petani ataupun buruh tidak membawa rokok ataupun bekas
rokok pada areal tanaman tomat karena rokok ini dapat menularkan virus mosaik
tembakau yang mudah menular secara kontak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">-
Penggunaan Benih Sehat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Saat ini hanya tiga jenis
virus utama yang menyerang pertanaman tomat namun sangat penting karena dapat
tertular melalui biji. Penelitian yang berkaitan dengan virus yang terbawa pada
benih mengungkapkan bahwa ternyata dari 41 varietas tomat yang diuji, sebanyak
13 mengandung virus ToMV.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Meskipun virus lain tidak
menular melalui biji, namun bila tanamannya terserang sebelum berbuah maka
cairan buah tomatnya akan mengandung virus. Hal ini bisa menular pada kulit
yang pada akhirnya kemungkinan tertularnya benih di persemaian tersebut bisa
terjadi. Maka dalam hal ini pemilihan benih sehat dan unggul merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi dalam mencegah timbulnya penyakit virus tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">-
Proteksi Silang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mengingat belum ada obat
untuk menangani penyakit oleh virus, maka pengendalian yang dilakukan dalam
membasmi penyakit akibat virus ini lebih ditujukan pada upaya untuk pencegahan.
Proteksi silang untuk imunisasi tanaman adalah upaya yang umum dilakukan pada
tomat untuk mencegah infeksi virus yang lebih ganas. Pemberian imunisasi pada
tomat dengan memberikan strain virus yang telah dilemahkan diharapkan mampu
berfungsi sebagai sparing partner yang nantinya akan memiliki kemampuan untuk
menolak virus yang sama dengan serangan lebih ganas. Adapun pengaruh pemberian
strain virus pada tanaman tomat tidak akan terlalu merugikan disebabkan gejala
yang diakibatkannya juga tidak terlalu parah sehingga produksinya tidak banyak berkurang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-50878597995119129472012-08-24T04:52:00.001-07:002012-08-24T04:52:30.474-07:00Hama dan Penyakit Tanaman Tomat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/tomat_trsrng_fusarium_oxysporum(emyarbayani.blogspot_.com)_.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://www.diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/tomat_trsrng_fusarium_oxysporum(emyarbayani.blogspot_.com)_.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">A.
Hama<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>1. Ulat buah tomat (Heliothis
armigera Hubner.)<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> Ciri</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: panjang ulat ± 4 cm dan akan makin
panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau
kekuning-kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam.
Pada badan ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih
muda. Pada tubuhnya kelihatan banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat
berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna menjadi
coklat. Panjang sayap ngengat bila dibentangkan ± 4 cm dan panjang badan antara
1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang berwarna putih
dengan tepi coklat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: ulat ini menyerang daun, bunga dan buah
tomat. Ulat ini sering membuat lobang pada buah tomat secara berpindah-pindah.
Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi busuk
lunak. Pengendalian: (1) ngengat tertarik pada cahaya ultraviolet sehingga
dengan sinar tersebut diadakan perangkap; (2) telur dan ulat adapat dikumpulkan
dan dibakar atau dimatikan; (3) ditepi kebun ditanam jagung untuk mengurangi
serangan pada tanaman tomat; (4) tanaman liar disekitar areal pertanaman tomat
dibersihkan; (5) disemprot dengan insektisida, misalnya Diazinon dan Cymbush.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Kutu
daun apish hijau<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kutu ini termasuk famili
Aphididae dari ordo Hemiptera yang sering disebut aphis tomat, aphis tembakau
atau aphis kentang. Kutu hijau ini menjadi vektor (penyalur) virus sehingga
tomat dapat terserang penyakit virus. Ciri: kutu ada yang bersayap dan ada
yang tidak bersayap. Panjang kutu yang bersayap antara 2-2,5 mm, kepala dan
dadanya berwarna coklat sampai hitam dan perutnya hijau kekuning-kuningan. Ukuran
antena sepanjang badannya. Panjang kutu yang tidak bersayap antara 1,8-2,3 mm
berwarna hijau kekuning-kuningan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: daun tomat yang diserang bentuknya jelek,
keriting, kerdil, melengkung ke bawah, menyempit seperti pita, klorosis, mosaik
dan daun menjadi rapuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) gulma di sekitar areal tanaman
tomat harus dibersihkan karena dapat menjadi tempat berlindung kutu; (2)
pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara dipijit sehingga kutu
aphis tersebut mati; (3) pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan
penyemprotan insektisida.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">3. Lalat putih (kutu kabut, kutu kepul)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kutu ini termasuk famili
Aleyrodidae dari ordo Hemiptera. Kutu ini bila terganggu akan berhamburan
seperti kabut atau kepul putih. Ciri: Panjang kutu putih dewasa hanya ± 1
mm berwarna putih kekuning-kuningan, tertutup tepung seperti lilin putih,
memiliki 2 pasang sayap berwarna putih dengan bentangan ± 2 mm, dan bermata
merah. Lalat putih betina berukuran lebih besar daripada lalat jantan. Telur
berbentuk elips sepanjang antara 0,2-0,3 mm. Panjang pulpa ± 0,7 mm,
berbentuk oval serta datar dan badannya seperti sisik pada daun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: tanaman tomat yang terserang seperti
diselimuti tepung putih yang bila dipegang akan berterbangan. Serangan
mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat/kerdil, daun mengecil, dan
menggulung ke atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) digunakan musuh alami hama,
misalnya beberapa jenis tabuhan yang merupakan parasit lalat putih dan beberapa
jenis lembing guna memakan telur lalat putih; (2) gulma di sekitar tanaman
tomat harus dibersihkan supaya tidak menjadi inang lalat putih; (3) tanaman
tomat terserang virus harus segera dicabut dan dibakar; (4) pertanaman tomat
dapat diberi mulsa jerami atau mulsa plastik; (5) disemprot dengan Diazinon,
Malathion, Azinpos-methyl dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">4. Kutu
daun thrips<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kutu daun thrips termasuk
famili Thripidae dari ordo Thysanoptera. Ciri: panjang thrips antara 1-1,2
mm, berwarna hitam, bergaris merah atau tidak bercak merah. Nimfa (thrips muda)
berwarna putih atau putih kekuningan, tidak bersayap dan kadang-kadang
berbercak merah. Thrips dewasa bersayap dan berambut berumbai-rumbai. Telur
thrips berbentuk seperti ginjal atau oval.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala:</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> Thrips mengisap cairan pada permukaan
daun dimana daun yang telah diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena
udara masuk ke dalamnya. Bila terjadi serangan hebat, daun menjadi kering
dan mati. Tanaman muda yang terserang akan layu dan mati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) tanaman yang kekurangan air
lebih banyak diserang thrips. Untuk itu, tanaman tomat harus disiram dengan air
yang cukup; (2) gulma di areal tanaman tomat harus dibersihkan agar tidak
menjadi tempat berlindung thrips; (3) disemprot dengan insektisida, misalnya
Diazinon, Malathion dan Monocrotophos.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>5. Lalat buah<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Lalat ini termasuk famili
Trypetidae (Tephritidae) dari ordo Diptera. Ciri: mempunyai sayap
transparan sepanjang 5-7 mm, panjang badan 6-8 mm. Perut berwarna coklat muda
dengan garis melintang berwarna coklat tua, dada berwarna coklat tua dengan
bercak kuning atau putih. Belatung muda berwarna putih, tetapi bila dewasa
berwarna kekuning-kuningan. Panjang belatung ± 1 cm. Belatung ini terletak
di dalam daging buah. Telur lalat berukuran kecil-kecil, panjangnya ± 1,2 mm,
kedua ujungnya runcing, dan berwarna putih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: buah tomat menjadi busuk karena terserang
cendawan atau bakteri. Bila buah dibuka akan kelihatan ada belatung berwarna
putih. Belatung dewasa berwarna kekuning-kuningan dan bila disentuh akan
melenting sejauh ± 30 cm untuk menyelamatkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian:</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> (1) pada waktu
mencangkul, tanah harus dibalik dan dibiarkan beberapa hari sampai beberapa
minggu agar terkena sinar matahari sehingga pupa lalat mati; (2) ditangkap dengan
menggunakan umpan yang dapat memikat lalat jantan; (3) buah yang terserang
segera dipetik dan dibakar; (4) gulma di daerah pertanaman tomat harus selalu
dibersihkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">6. Nematoda
bengkak akar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ciri: bentuk nematoda
bisul akar seperti cacing kecil sepanjang antara 200-1000 m. Untuk mengamati
hama ini harus digunakan mikroskop. Pada mulutnya terdapat stylet yang
berbentuk seperti jarum runcing, untuk menusuk dan menarik kembali cairan dalam
mulut. Ukuran badan nematoda betina sedikit lebih gemuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala:</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> akar tanaman membengkak memanjang
atau bulat, akibatnya tanaman (akar) akan mengalami kesulitan mengambil air
dari tanah sehingga terjadi klorosis, yakni warna daun tidak normal,
pertumbuhan terhambat, layu, buah kecil serta sedikit dan cepat menjadi tua. Serangan
nematoda ini dapat mengurangi produksi sampai 50% atau lebih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) tanah dicangkul dan dibiarkan
beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (2) tanah digenangi air yang cukup
lama supaya nematoda mati; (3) menggunakan bahan kimia Nematisida, misalnya
Furadan, Curater, Petrofur, Indofuran, dan Temik; (5) menanam varietas tomat
yang resisten; (4) tanaman yang terserang harus segera dicabut dan dibakar; (5)
gulma di areal tamanan tomat dibersihkan; (6) diberi pupuk organik (pupuk kandang
atau kompos).<br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">B.
Penyakit karena Cendawan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>1. Penyakit layu
fusarium<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Infeksi terjadi lewat
akar, kemudian menyerang jaringan pembuluh. Jaringan xylem yang terserang
warnanya menjadi coklat dan serangan ini dengan cepat menuju ke atas. Aliran
air ke daun akan terhambat sehingga daun akan layu dan menguning. Cendawan ini
membentuk polipeptida (likomarasmin) yang menggangu permeabilitas membran
plasma, sehingga perjalanan air dari bawah ke atas terhambat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: pada malam hari sampai pagi masih
kelihatan segar, tetapi setelah ada sinar matahari dan terjadi penguapan,
tanaman tersebut menjadi layu. Sore hari mungkin masih dapat segar lagi tetapi
keesokan harinya mulai layu lagi. Akhirnya, tanaman layu akan mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) menanam varietas tomat yang
resisten (tahan); (2) diberi mulsa plastik transparan untuk menaikkan suhu
tanah agar penyakit fusarium mati; (3) menanam tanaman tomat di tanah yang
bebas nematoda; (4) menggunakan alat yang bersih dari penyakit layu; (5) tanah
yang telah ditanami tomat yang terserang penyakit layu tidak boleh ditanami
tomat dalam waktu lama dan tidak boleh menanam tanaman yang termasuk solanase;
(6) tanaman yang layu harus segera dicabut dan dibakar; (7) tanaman tomat
disambung dengan cepokak (Solanum torvum), atau terung engkol (Solanum
macrocarpon).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Bercak
daun septoria<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab: cendawan Septoria
lycopersici Speg. yang merusak daun dan menyerang tanaman tomat yang masih
muda ataupun tua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala:</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> terlihat bercak bulat kecil berair
pada kedua permukaan daun dibagian bawah. Bercak tersebut berwarna coklat muda,
kemudian menjadi kelabu dengan tepi kehitaman. Garis tengah bercak ± 2 mm.
Serangan yang hebat menyebabkan daun tomat menggulung, mengering dan rontok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> : (1) gulma dan sisa tanaman
tomat yang telah mati dibersihkan dan dibakar, jangan dipendam dalam tanah; (2)
dilakukan rotasi tanaman, dengan menanam tanaman lain yang berbeda famili; (3)
menanam tanaman tomat yang resisten; (4) disemprot dengan fungisida misalnya,
zineb dan maneb.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>3. Penyakit bercak
coklat<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: Alternaria solani Sor. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: daun tomat yang terserang tampak bulat
coklat atau bersudut, dengan diameter 2-4 mm, dan berwarna coklat sampai hitam.
Bercak itu menjadi jaringan nekrosis yang mempunyai garis-garis lingkaran
sepusat. Jaringan nekrosis ini dikelilingi lingkaran yang berwarna kuning
(sel klorosis). Bila serangan mengganas, bercak akan membesar dan kemudian
bersatu sehingga daun menjadi kuning, layu dan mati. Bunga yang terinfeksi akan
gugur. Buah muda atau masak yang terserang penyakit ini menjadi busuk, berwarna
hitam, dan cekung, serta meluas ke seluruh buah. Penyakit ini biasanya dimulai
dari pangkal buah (ujung tangkai) yang berwarna coklat tua dan cekung, bergaris
tengah 5-20 mm dan tertutup massa spora hitam seperti beledu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) menanam biji yang bebas penyakit
atau biji terdesinfeksi; (2) tanaman yang sakit segera dicabut dan dibakar; (3)
bekas tanaman tomat, terung, kentang, dan tanaman yang termasuk Solanase tidak
boleh dipendam di areal pertanaman tomat, tapi harus dikumpulkan di tempat lain
dan dibakar; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) penyiraman harus menggunakan air
bersih yang tidak tercemar penyakit; (6) drainase harus diatur dengan baik agar
tanaman tidak tergenang air; (7) gulma di areal pertanaman harus selalu
dibersihkan; (8) pembibitan dan penanaman jangan terlalu rapat; (9) disemprot
dengan carbamat, zineb atau maneb.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">4. Penyakit
busuk daun<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: cendawan Phytophthora infestans (Mont.)
de bary. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: daun tomat yang terserang berbercak
coklat sampai hitam. Mula-mula pada ujung atau sisi daun, hanya tampak beberapa
milimeter, tetapi akhirnya meluas sampai ke seluruh daun dan tangkai daun.
Penyakit ini mulai menyerang pangkal buah, yang menimbulkan bercak berair yang
berwarna hijau kelabu sampai coklat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) tanaman yang telah terserang
segera dicabut dan dibakar; (2) tanaman yang sakit tidak boleh dipendam di
areal pertanaman tomat; (3) menanam varietas tomat yang resisten; (4) melakukan
rotasi tanaman; (5) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar
terkena sinar matahari; (6) disemprot dengan fungisida, misalnya Dithane M-45,
Difolatan, zineb, propineb, atau maneb.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">5. Penyakit
busuk buah Rhizoctonia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: cendawan Thanatephorus
cucumeris (Frank) Donk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: muncul bercak cekung kecil berwarna
coklat. Bercak ini membesar dan timbul lingkaran-lingkaran sepusat. Warna
bercak menjadi coklat tua dan bagian tengahnya sering kali retak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) air pengairan harus bersih dan
bebas penyakit; (2) penanaman jangan terlalu dalam; (3) diberi lanjaran supaya
buah tomat tidak menyentuh tanah; (4) diberi mulsa plastik transparan; (5)
menanam varietas tomat yang resisten; (6) melakukan rotasi tanaman; (7) gulma
dan sisa-sisa tanaman sakit harus dibersihkan dan dibakar; (8) disemprot dengan
fungisida yang mempunyai bahan aktif chlorothalonil dengan interval 7-8 hari
sekali untuk menanggulangi timbulnya penyakit busuk buah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">6. Busuk
buah antraknosa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab:</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> cendawan Colletotrichum coccodes (Wallr.) Hughes.
Penyakit ini dapat menyerang buah, batang dan akar tanaman tomat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: buah tomat tampak ada bercak kecil
berair, bulat dan cekung yang makin membesar, berwarna coklat, kelihatan ada
lingkaran-lingkaran sepusat, dan kemudian menjadi hitam. Pada pangkal buah
kelihatan ada bercak ungu yang terletak dekat tangkai. Bila serangan terjadi
pada akar dan batang, warna jaringan cortex akan menjadi coklat dan daun
menjadi layu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) sisa tanaman sakit tidak boleh
dipendam dalam tanah; (2) melakukan rotasi tanaman selama 1-2 tahun; (3) diberi
mulsa dan lanjaran agar buah tidak menyentuh tanah; (4) menanam tanaman tomat
yang resisten; (5) disemprot dengan fungisida yang mempunyai bahan aktif
kaptafol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>C. Penyakit karena Bakteri<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1. Penyakit
layu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyebab:</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> Pseudomonas solanacearum (E.F.
Sm) E.F.Sm. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: tanaman yang diserang penyakit ini lebih
cepat layu. Tanaman yang telah terinfeksi daunnya masih hijau tetapi kemudian
tiba-tiba layu, terutama pucuk daun yang masih muda, dan daun bagian bawah
menguning. Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, daun menggulung ke bawah,
dan kadang-kadang terbentuk akar adventif sepanjang batang tomat. Tanaman yang
terserang biasanya akan roboh dan mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) melakukan rotasi tanaman dan
tidak boleh menanam jenis-jenis tanaman yang termasuk famili Solanaceae; (2)
gulma di areal pertanaman dibersihkan; (3) menanam varietas tomat yang
resisten; (4) tanaman disambung dengan batang bawah cepokak; (5) tanaman
disemprot dengan antibiotika; (6) tanaman yang sakit dicabut dan dibakar; (7)
tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar cukup terkena sinar
matahari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Kerak
bakteri, bercak bakteri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Gejala</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: adanya bercak berair kecil pada daun dan
batang; bercak berair ini akan mengering, cekung dan berwarna coklat
keabu-abuan garis tengah 1-5 mm; tanaman tomat yang terserang daun-daunnya
mengeriting ke bawah dan mengering; batang yang terluka menyerupai kerak
panjang dan berwarna keabu-abuan; daun yang terserang mengalami klorosis dan
gugur; pada buah yang terserang mula-mula kelihatan bercak berair, kemudian
berubah menjadi bercak bergabus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">: (1) melakukan rotasi tanaman dengan
tanaman yang berbeda famili; (2) menanam biji dari tanaman tomat yang sehat;
(3) menanam tanaman tomat yang resisten; (4) tanaman yang sakit harus segera
dicabut dan dibakar; (5) tanaman tomat yang mati tidak boleh dipendam dalam
tanah; (6) menyiram tanaman dengan air yang bersih dan bebas penyakit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-65310655892107121102012-08-24T04:41:00.002-07:002012-08-24T04:41:53.160-07:00Mengenal Tanaman Tomat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://frandy18.student.umm.ac.id/files/2011/09/tomat1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://frandy18.student.umm.ac.id/files/2011/09/tomat1.jpg" width="251" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tomat (Lycopersicum
esculentum ) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat
bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein,
lemak dan kalori. Buah tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi
sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna
makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Sebagai sumber mineral,
buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan
fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat
berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat
mengandung zat potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan
darah tinggi (Cahyono, 2005). Oleh karena itu, permintaan akan komoditas tomat
akan terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">A. Botani
Tanaman Tomat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tanaman tomat (Lycopersicum
esculentum Mill) merupakan tanaman yang secara lengkap diklasifikasikan ke
dalam golongan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Divisio
: Spermatophyta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Subdivisi
: Angiospermae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kelas
: Dicotyledoneae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ordo
: Tubiflorae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Famili
: Solanaceae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Genus
:
Lycopersicum<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Spesies
: Lycopersicum
esculentum Mill (Redaksi Agromedia, 2007). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tanaman tomat memiliki
akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna
keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu dalam,
menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun dapat
mencapai kedalaman hingga 60 - 70 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang
berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Oleh
karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Batang tanaman tomat
bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku. Bagian yang masih muda berambut dan
biasanya dan ada yang berkelenjar, mudah patah, dapat naik bersandar pada turus
atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan beberapa ikatan. Dibiarkan
melata, cukup rimbun menutupi tanah. Bercabang banyak sehingga secara
keseluruhan berbentuk perdu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daunnya yang berwarna
hijau dan berbulu memiliki panjang 20 - 30 cm dan lebar 15 - 20 cm. Daun tomat
tumbuh dekat ujung dahan atau cabang sementara tangkai daunnya berbentuk bulat
memanjang sekitar 7 - 10 cm dan ketebalan 0,3 - 0,5 cm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bunga tanaman tomat
termasuk jenis bunga berkelamin dua atau hermaprodit. Bunga tanaman tomat
berwarna kuning, terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.
Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan
membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat
melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah tomat adalah buah
buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif keras, setelah
tua berwarna merah muda, merah atau kuning cerah dan mengkilat, serta relatif
lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat.
Diameter buah tomat antara 2 - 15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah ruang di
dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry
dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan.
Pada buah masih terdapat tangkai bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai
tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi kelopak bunga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Biji tomat berbentuk
pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan atau coklat muda.
Panjangnya 3 - 5 mm dan lebar 2 - 4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging
buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap
buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200
biji per buah. Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman.
Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5 - 10 hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">B. Syarat
Tumbuh<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tanaman tomat pada fase
vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup. Sebaliknya, pada fase generatif
memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase
pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan yang
ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750 - 1.250 mm per
tahun. Curah hujan tidak menjadi faktor penghambat dalam penangkaran benih
tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi dari air irigasi,
namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. Iklim yang
basah akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan di
daerah pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal
pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan
menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan
terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam
keadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh karena itu baik di dataran tinggi
maupun dataran rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau
pengairan demi kelangsungan hidup dan produksinya,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Suhu yang paling ideal
untuk perkecambahan benih tomat adalah 25 - 300C. Sementara itu, suhu ideal
untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 - 280C. Jika suhu terlalu rendah
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan
bunga dan buahnya yanng kurang sempurna. Kelembaban relatif yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembaban
akan meningkat sehingga resikoterserang bakteri dan cendawan cenderung tinggi.
Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan areal pertanamannya
perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tanaman tomat membutuhkan
penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yanng menguntungkan, tetapi
sinar matahari yang terik tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat. Tanaman
yang ada di daerah dengan kondisi demikian akan mudah terserang cendawan busuk
daun dan sejenisnya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi
pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sumber
:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cahyono, Bambang. 2005.
Tomat, Budidaya dan Analisis Usaha Tani, Kinisius, Yogyakarta.<br />
Pitojo, S, 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta<br />
Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Agromedia,
Jakarta.<br />
Rismunandar, 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Wiryanta,W.T.B, 2004. Bertanam
Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-49221320430626700382012-08-24T04:40:00.001-07:002012-08-24T04:40:51.739-07:00Budidaya Tomat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://frandy18.student.umm.ac.id/files/2011/09/tomat1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://frandy18.student.umm.ac.id/files/2011/09/tomat1.jpg" width="251" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tomat termasuk sayuran
buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya enak, segar, dan
sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna merah merupkan sumber
vit. A, vit C, dan sedikit vit. B. Kandungan vit. A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari
semangka.<br />
<br />
Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur
lebih baik ditanam di dataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik ditanam
di dataran tinggi.<br />
<br />
Namun, ada varietas yang termasuk tipe tomat apel yang cocok ditanam di dataran
rendah dan tahan terhadap penyakit layu seperti VC.11 (ratna), AV-33 (intan),
berlian, mutiara, dan TW 375. Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang
sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsure nitrogen (zat lemas).<br />
<br />
Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit
mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang
sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat
disukai tanaman ini.<br />
<br />
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam
terbaik adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan.<br />
<br />
Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan, Akan tetapi, tanaman
sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan
buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya menurun. Di sawah atau tempat yang
dapat diairi/digenang, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim kemarau.<br />
<br />
<b>a. Cara Tanam<br />
</b>Tomat dikembangkan dengan bijinya. Sebelum ditanam, biji tomat disemai
terlebih dulu. Tanah untuk persamaian dicangkul dan diberi pupuk kandang yang
telah jadi dan steril.<br />
<br />
Untuk melindungi semaian dibuatkan atap yang menghadap ke timur dan iring ke
barat setinggi 1 m. Atap ini berguna untuk menjaga kelembapan, mmperoleh suhu
yang tetap, dan mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk.<br />
<br />
Biji tomat ditaburkan berbaris dengan jarak antarbaris 5 cm. Penaburan
dilakukan dengan hati-hati dan tipis-tipis di atas tanah persemaian. Untuk
lahan seluas 1 ha diperlukan sebanyak 300-400 g biji tomat.<br />
<br />
Menurut teori, penanaman 1 ha lahan hanya diperlukan 150 g biji yang berdaya
kecambah 75 persen. Biji tomat akan tumbuh setelah 5-7 hari disemaikan, Setelah
2 minggu, bibit dipindahkan ke dalam kantong plastic atau bumbung (pot) daun
pisang.<br />
<br />
Lahan yang digunakan dicangkul sedalam 40 cm dan dibuat bedeangan dengan lebar
1,40-1,60 m. Di atas bedengan dibuat lubang dengan jarak 50-60 cm. Jarak
antarbaris lubang 70-80 cm sehingga tiap bedengan terdiri dari 2 baris lubang.<br />
<br />
Tiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi 0,5-1 kg atau 20 ton/ha. Pada
lahan tersebut juga dibuatkan saluran pembuangan air (parit) antar bedengan dengan
lebar 20 cm.<br />
<br />
Parit ini sangat penting untuk drainase dan mencegah serangan penyakit layu.
Setelah berumur 1 bulan (berdaun 4 helai) bibit tomat dipindahkan ke
lubang-lubang yang telah tersedia di kebun. Tiap lubangditanami 1 batang
tanaman yang sehat, kuat, dan subur.<br />
<br />
Jika diperlukan, tanaman ditutupi dengan dedaunan atau pelepah pisang. Tutup
ini untuk mencagah teriknya sinar matahai atau pukulan air hujan yang mungkin
jatuh. Setelah 3-4 hari tutup dibuka.<br />
<br />
Tanaman tomat yang telah berumur 1,5 bulan diberi pupuk buatan berupa campuran
urea, TSP, dan KCl dengan perbandingan 2:3:1 sebanyak 12 g tiap tanaman. Pupuk
ini diletakkan dalam alur yang melingkari batang tanaman, kurang lebih 5 cm
dari batang tanaman. ‘<br />
<br />
Alur ini selanjutnya ditutup dengan tanah. Pemberian pupuk buatan ini diulangi
sekali lagi setelah 2-3 minggu kemudian. Dengan demikian untuk tiap hektar
tanaman dibutuhkan 200 kg urea, 300 kg TSP, dan 100 kg KCl. Pada tanah tandus,
pupuk urea diberikan sampai 300 kg per ha. Pupuk buatan sebaiknya waktunya
diberikan bersamaan dengan pendangiran tanah.<br />
<br />
Saat umur 1,5 bulan cabang samping dipangkas hingga tersisa 1-2 cabang utama
tiap tanaman. Tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan berbungga sedikit (tunas
liar) harus dibuang karena tunas tersebut mengurangi hasil buah.<br />
<br />
<b>b. Pemeliharaan Tanaman<br />
</b>Cara memelihara tomat adalah dengan membersihkan rumput atau gulma,
mengatur ketersediaan air, memasang ajir, dari bamboo serta memberantas hama
dan penyakit. Untuk pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya terlebih dahulu
mengenali jenis hama dan penyakitnya. Jenis hama tomat yalah ulat penggerek
buah (Heliothis sp.) daun ulat tanah (Agrotis sp.)<br />
<br />Ulat tanah ini dapat mematahkan tanaman muda, Ulat ini dapat diberantas
dengan menyemprotkan Rhocap 10 G 0,1 persen di sekitar tanaman, sedangkan ulat
penggerek buah dengan Decis 2,5 EC 0,2 persen. Hama lain yang dapat merusak
tanaman tomat adalah cacing.<br />
<br />
Cacing yang berbahaya adalah nematode bintil akar (Meliodogyne sp.). Nematoda
ini hanya timbul pada tanah yang terlalu asam (pH 4-5). Hama ini menyebabkan
akar-akar tomat berbintil, tanaman lemah, dan produksi menurun.<br />
<br />
Selain hamaada bahaya lain yang dapat merusak tomat yakni penyakit. Jenis
penyebab penyakit berbahaya bagi tanaman tomat adalah cendawan, bakteri, dan
virus.<br />
<br />
Penyakit yang disebabkan oleh cendawan adalah penyakit damping off, busuk daun,
dan layu.Cendawan Rhizoctonia sp. Dan Pythium sp. dapat menimbulkan penyakit
damping off. Penyakit ini sering mengancam tanaman di persemaian.<br />
<br />
Serangannya dapat daicegah dengan penyemprotan Dithane M-45 0,2 persen sebelum
penyakit muncul. Cendawan Pythopthora infestans dapat menyebabkan penyakit
busuk daun dan penyakit cacar. Daun dan buah yang terserang penyakit ini
bernoda hitam seperti cacar, tidak tertur, dan akhirnya menjadi kering atau
busuk.<br />
<br />
Penyakit ini dapat diberantas dengan Benlate 0,1-0,3 persen, Antracol atau
Dithane M-45 0,2 persen. Jika pemberantasan terlambat, penyakit ini dapat
menggagalkan panen.<br />
<br />
Adapun jenis cendawan Fusarim oxysporum dapat menyebabkan penyakait layu atau
lanas. Serangan penyakit ini terjadi pada kar sehingga sulit diberantas..
Selain itu, penyakit dapat menyebar melalui tanah, air, dan bibit. Penyakit
layu ini pun dapat disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.<br />
<br />
Pengobatannya sampai saat ini belum ditemukan. Penyakit ini menyebar melalui
tanah, air, dan biji. Jenis penyakit lainnya yang meyerang tomat adalah virus.
Jenis virusnya berupa virus keriting dan Tobaco Mosaik Virus (TMV) atau blorok
yang sampai kini belum dapat diberantas.<br />
<br />
Penyakit ini disebarkan oleh serangga vector berupa kutu daun Myzus persiae.<br />
Jenis penyakit yang disebabkan di atas bersifat cepat menjalar/menyebar.
Timbulnya penyakit damping off dan layu terjadi akibat penggunaan pupuk kandang
yang belum jadi.<br />
<br />
Penyebaran penyakit dapat dicegah dengan cara tanaman yang terserang penyakit
segera dicabut dan dibakar. Pencegahan lainnya adalah mengadakan rotasi
tanaman, dijaga kebersihan tanaman, dan digunakan varietas tahan penyakit layu
misalnya varietas ratna, dan intan.<br />
<br />
Selain itu dapat pula digunakan bibit tomat sambungan (enten). Bibit tomat
tersebut disambungdi atas batang tekokak atau terung gelatik untuk mencegah
serangan penyakit melalui akar (seperti penyakit layu cendawan dan layu
bakteri). Alasan penyambungan ini karena tekoka dan terung gelatik tahan
terhadap penyakit tersebut.<br />
<br />
<b>c. Pemanenan<br />
</b>Buah pertama sudah bisa dipungut setelah tanaman berumur 2 bulan tanam.
Bila buah dipungut terlambat, terlau masak atau tua maka banyak buah yang jatuh
dan mudah rusak selama dalam pengangkutan.<br />
Tanaman yan unggul dan sehat dapat menghasilkan 10-25 ton buah tomat/ha.
Produksi tomat di Indonesia sekitar 25.000 ton dengan luas berkisar 4.000 ha.<br />
<br />
Hasil produksi tomat telah diperdangkan secara luas. Tomat dalam negeri
(Sumatera Utara dan Jawa Barat) telah masuk pasar luar negeri seperti Malaysia
dan Singapura. Tomat tipe apel dan gondola (roma) adalah jenis tomat yang
disenangi konsumen luar negeri<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-34442655209720587992012-07-04T02:39:00.001-07:002012-07-04T02:39:08.662-07:00Manfaat Kecipir<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://ditsayur.hortikultura.deptan.go.id/algal/Tanaman%20Sayuran/slides/Kecipir.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="http://ditsayur.hortikultura.deptan.go.id/algal/Tanaman%20Sayuran/slides/Kecipir.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dari berbagai
penelitian, manfaat kecipir sungguh sangat banyak dan bahkan
mengungguli jenis-jenis tanaman lainnya. Tanaman kecipir ( Psophocarpus
tetragonolobus ) merupakan tanaman tropis yang jumlahnya sangat melimpah di
negara agraris, contohnya di Indonesia. Kecipir berasal dari Indonesia bagian
timur. Di Sumatera dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing / kacang
embing, jaat ( Sunda ), kelongkang ( Bali ), biraro ( Ternate ), cubilet (
Banda ) dalam bahasa inggris disebut Winged bean. Tanaman kecipir mudah untuk
dibudidayakan ,. Umumnya masyarakat menanamnya hanya untuk sekedar penutup
pagar. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari
kecipir masih kurang.Dibanding dengan hasil produksi dari kacang tanah ,
kecipir cukup menjanjikan. Produksi kecipir mencapai 2.380 kg /ha, sedangkan
kacang tanah dan kedelai masing –masing hanya 1.000 kg /ha dan 900 kg/ha (
Rismunandar,1986 ).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Manfaat Kecipir Diantaranya:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">a.
Pelangsing tubuh dan gairah seksual.<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Oleh
masyarakat Arab, Pakistan dan China , mereka mengambil manfaat kecipir dari
biji-bijiannya. Biji kecipir dapat dijadikan obat tradisional yaitu untuk
kesehatan kulit, pelangsing tubuh dan peningkat gairah seksual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">b.Obat
sariawan<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Manfaat
kecipir lainnya ada pada umbinya. Di Indonesia umbi kecipir dapat dijadikan
sebagi obat sariawan dengan cara ditambah gula batu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">c.Obat
kebugaran tubuh / pemulih energi<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daun
kecipir yang berwarna gelap dapat dijadikan sebagai obat. Manfaat kecipir dari
sisi daunnya bisa digunakan untuk obat pemulih energi / kebugaran tubuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">d.
Turunkan LDL , Naikkan HDL<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Manfaat
kecipir juga terdapat pada lemaknya. Selain protein, lemak biji kecipir relatif
tinggi sekitar 15-20 %. Sekitar 71 % nya merupakan asam lemak tidak jenuh,
terutama asam linoleat, Asam linoleat merupakan asam lemak tidak jenuh omega 6.
Asam lemak omega 6 ( dari biji-bijian ) dan omega 3 ( ikan laut ) dibutuhkan
untuk kesehatan tubuh yang prima. Lemak dalam kecipir terdiri atas asam lemak
tak jenuh yang bermanfaat menurunkan kadar total kolesterol. Sementara lemak
yang bisa meningkatkan kadar kolesterol adalah lemak jenuh yang banyak terdapat
pada daging. Lemak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
tak jenuh mampu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan HDL. LDL disebut
kolesterol jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding
pembuluh darah, LDL merupakan pembawa kolesterol terbanyak, yaitu kurang lebih
60 persen dari total plasma , HDL disebut kolesterol baik, HDL dapat
membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan
mengangkutnya kembali ke hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sumber:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Banyuke.com<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Guna kecipir.
Selera, X (4), April 1991: 44-46<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-82721135399080572852012-07-04T02:34:00.001-07:002012-07-04T02:34:18.605-07:00KECIPIR<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/pohon_kecipir1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/pohon_kecipir1.jpg" width="214" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Satu lagi kekayaan
hayati yang hampir tak tersumberdayakan bahkan hampir terlupakan di masyarakat
yaitu kecipir. Kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC ini merupakan
tanaman asli tropika dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di beberapa
daerah dikenal dengan nama Kacang belimbing (Sumatera Utara, Sumatera Barat),
Kacang embing (Palembang), Jaat (Sunda), Cipir, Kecipir (Jawa), Kelongkang (Bali),
Biraro (Menado, Ternate). Beberapa pendapat akademisi terhadap kecipir:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">An underexploited
tropical plant with promising economic value !. [U.S. National Academy of
Sciences, 1975]</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">A possible soybean
for the tropics !. A (food) supermarket on a stalk !. [Board on Sci. &
Technol. for Intern. Develop., 1981]</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">A leading potential
plant protein source for the future ! [Sri Kantha dan Erdman, 1984]</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">An unexploited
source of (fatty) oil !. [Salunkhe dkk., 1992]</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sejak 1975, kecipir
ternyata telah diprediksikan akan sangat menjajikan di masa depan sebagai bahan
hayati bernilai ekonomi tinggi dan memiliki segudang manfaat. Tetapi kenyataan
saat ini keberadaannya justru tidak disadari oleh masyarakat. Oleh karena itu
mari kita telusuri kembali apa itu tanaman kecipir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Deskripsi dan Manfaat<br /><br />
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Batang dan Umbi<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tanaman
kecipir tumbuh merambat, membentuk semak. Tingginya bisa mencapai 3-4 m, dalam
budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi
permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu. Umbi kecipir
rasanya agak manis, daging berwarna putih gading, berserat kokoh seperti apel,
tetapi berbau kurang sedap. Protein umbinya (10,9 g) lima kali lebih tinggi
dari kentang, gadung dan ubi jalar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Beberapa manfaat
dari umbi kecipir:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Umbi belum tua bisa
dimakan sesudah dikukus/direbus/”dibubuy”;</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dapat dibuat keripik
setelah direbus, diiris tipis-tipis, dan digoreng. Umbi kecipir juga dapat
dimakan seperti bengkuang;</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di negara myanmar,
umbi kecipir biasanya direbus sampai lunak dan dimakan sebagai snack bersama
minyak nabati dan garam, dan</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sebagai obat
sariawan dengan ditambah gula batu.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> </span><img src="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/umbi.jpg" style="background-color: white;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/kecipir-300x185.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/kecipir-300x185.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daun<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daun
majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, panjang 7,0-8,5cm,
pertulangan menyirip, letak berselang-seling, warna hijau. Daun kecipir konon
dapat digunakan sebagai obat sakit mata, sakit telinga, dan bisul. Daun,
khususnya yang berwarna hijau gelap kaya akan provitamin A. Proteinnya (5,07,6
g) lebih tinggi dari daun singkong (6,9 g), bayam (3,6 g), daun talas (4,1 g)
per 100 gramnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bunga<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bunganya
tunggal, tipe kupu-kupu, tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya berwarna
biru pucat dan memiliki keunggulan mampu menyerbuk sendiri. Seperti bunga
gambas dan bunga turi, bunga kecipir juga enak dimakan mentah sebagai salad
atau lalap, direbus, maupun digoreng. Rasanya enak seperti jamur. Bunganya
dapat diolah menjadi bumbu, rempah-rempah, permen, dan bahan pewarna alami.
Protein bunga kecipir (5,6 g) lebih besar dari jantung pisang (1,6 g) dan bunga
gambas (1,3 g) per 100 gramnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah
tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit, panjang
polong antara 5-35 cm, lebar sekitar 2,5 cm, mengandung 5-20 biji. Pemanenan
dilakukan setelah tanaman berumur 80-120 hari, yaitu saat polong berumur
kira-kira 21 hari terhitung sejak bunga mekar. Polong muda ,merupakan bagian
tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan sayuran, dapat dimakan
mentah (sebagai lalap), direbus, atau dicampur sayuran lain sebagai sayur asam,
sayur lodeh, urap, karedok, pecel, gado-gado. Juga dapat diolah dengan cara
ditumis atau dioseng. Di Bangladesh, polong muda digoreng dan dimakan dengan
ikan atau daging.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Seratus gram polong
muda mengandung vitamin A (340-595 SI), zat besi (0,2-12,0 mg), vitamin C
(21-37 mg), serta vitamin dan mineral penting lain. Sebagai sayuran, polong
muda tak hanya unggul dalam gizi, cita rasanya juga khas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Biji<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Biji
tanaman kecipir bulat dengan diameter 8-10mm, berwarna coklat hingga hitam.
Berat berkisar 0,06 hingga 0,40 gram. Biji kecipir tua komposisi gizinya paling
baik, meski lebih banyak digunakan sebagai benih ketimbang bahan pangan.
Mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral cukup tinggi
dibanding polong muda, umbi, dan daunnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tabel komposisi
proksimat biji (%-b dari bagian yang bisa dimakan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img alt="kandungan biji kecipir" src="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/kandungan-biji-kecipir-300x154.jpg" />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kecipir memiliki
kandungan protein dan minyak/lemak yang sangat mirip dengan kedelai. Pada
lingkungan tropik yang lembab kedelai sulit dibudidayakan dengan baik. Oleh
sebab itu, kecipir lebih potensial dibudidayakan di Indonesia dibandingkan
dengan kedelai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Komposisi asam lemak
yang terkandung dalam kecipir adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img alt="kandungan asam lemak kecipir" src="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/kandungan-asam-lemak-kecipir-300x174.png" />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kecipir ternyata
mengandung asam behenat yaitu asam lemak yang tidak diserap usus sehingga tidak
menyebabkan kegemukan bila dikonsumsi banyak oleh manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Skema pemanfaatan
tanaman kecipir secara menyeluruh dapat dilihat pada gambar berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<img alt="Skema Pemanfaatan Tanaman Kecipir" src="http://cdn.majarimagazine.com/wp-content/uploads/2010/05/kecipir1.jpg" />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sumber:<br />
Dr. Tatang Herna S. Diktat Kuliah Industri Pangan: Kecipir. 2005<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">http://www.wikipedia.com<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-85755842500172708222012-07-04T02:23:00.003-07:002012-07-04T02:23:54.343-07:00Kacang Polong Sebagai Sumber Protein Nabati Terbaik<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.kesehatan123.com/wp-content/uploads/wlw2/KacangPolongSebagaiSumberProteinNabatiTe_FD8/kacangpolong.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.kesehatan123.com/wp-content/uploads/wlw2/KacangPolongSebagaiSumberProteinNabatiTe_FD8/kacangpolong.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Salah satu jenis
kacang-kacangan yang dapat dikonsumsi oleh kita adalah kacang polong. Jenis
kacang ini rasanya sangat enak, dapat dicampurkan kedalam masakan. Kacang ini
juga baik untuk kesehatan tubuh kita, dengan memiliki nutrisi yang cukup maka
mengkonsumsi kacang ini tidak akan rugi. Protein nabati yang terdapat
pada kacang membuat asupan nutrisi pada tubuh tetap optimal. Kaya akan serat
serta warna hijau alaminya yang sehat. Kacang yang bisa dikenal kacang ercis
ini berasal dari bahasa Belanda, namun kacang ini juga banyak terdapat di
Indonesia. Di Belanda, kacang ercis ini dikonsumsi sebagai sayuran atau
dijadikan sebagai salad. Salad dikenal sebagai jenis penganan yang sehat dan
mengandung banyak vitamin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kandungan Gizi Kacang Polong<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kacang polong tidak
hanya dapat dibuat menjadi bahan masakan, namun perlu diketahui juga kacang
ercis ini memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi tubuh. Kacang ini
dikenal sebagai sumber protein nabati terbaik, untuk 100 gram kacang
ercis kandungan protein nabatinya sebanyak 8 gram. Untuk itulah jika
dikonsumsi mampu memenuhi takaran nilai gizi sehari-hari. Selain itu terdapat
pula berbagai vitamin seperti vitamin A, B, B1 dan B12. Dalam daging kacang
sebetulnya mengandung banyak serat sehat yang baik untuk sistem pencernaan.
Jika kita merasa sembelit maka sangat baik mengkonsumsi kacang ini. Mampu
menekan kolestrol jahat pada tubuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Manfaat Kacang Polong<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kacang polong selain
sehat juga ternyata baik untuk kesehatan kulit. Kulit juga membutuhkan banyak
nutrisi sebagai proses perkembangannya. Kulit yang sehat berarti mampu
meregenerasi sel-sel yang ada setelah mengalami pergantian. Kacang polong juga
sering dijadikan sebagai bahan krim wajah, sebab kandungan vitaminnya sangat
baik untuk kulit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hasil Olahan Kacang Polong<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jika kita lebih
cerdas berkreasi sebenarnya kacang-kacangan seperti ercis ini dapat diolah
menjadi penganan enak dan sehat. Misalnya dicampur pada sup, sayuran berkuah,
capcay, nugget, hingga tumisan. Tentu cara pengolahannya pun harus tetap
dijamin sehat agar tidak mengurangi segala nutrisi yang ada pada kacang polong.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-597451372039512682012-07-04T02:20:00.002-07:002012-07-04T02:20:51.560-07:00KACANG POLONG<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2011/11/Kacang-Polong-Sumber-Protein-Nabati-yang-Kaya-Serat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2011/11/Kacang-Polong-Sumber-Protein-Nabati-yang-Kaya-Serat.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Anda tentu sudah tak
asing dengan kacang berbentuk bulat berwarna hijau yang bernama kacang polong
alias ercis. Anda bisa temukan sayuran berupa biji ini dalam berbagai masakan
sehari-hari, mulai dari sup, nasi goreng, fuyunghai, juga sebagai campuran bermacam-macam
masakan seperti tumisan, bahkan seringkali kita temukan kacang polong sebagai
makanan ringan, yang diolah dengan cara dipanggang kemudian diberi garam. Nah,
kali ini kita akan mengupas kandungan nutrisi dalam kacang polong beserta
manfaatnya untuk kesehatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sejarah Kacang Polong di Indonesia<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kacang
polong masuk ke Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda karena sayuran ini
populer di Eropa sebagai bagian dari salad atau sup. Nama “ercis” sendiri
berasal dari bahasa Belanda erwtjes atau ercis kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ketersediaan Kacang Polong<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kacang
polong biasa dijual dalam bentuk segar (dengan polong) di pasar tradisional,
namun sekarang banyak dijual dalam kemasan di pasar swalayan, baik dalam kaleng
(dengan pemanasan), dikeringkan, maupun dibekukan. Pembekuan dianggap lebih
baik karena mempertahankan kandungan gizi di dalam biji ercis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nilai Gizi Kacang Polong<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sumber Protein Nabati<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kacang
polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang populer di
sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram protein,
sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu kacang polong memiliki skor asam
amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi menunjukkan
bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, yang
artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kaya Serat<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dalam
100 gram kacang polong rebus, terdapat kandungan serat sebesar 8,3 gram atau
akan memenuhi kebutuhan serat sebanyak 33%. Sebagian besar serat
dalam kacang polong merupakan serat larut yang sangat baik untuk membantu
mengontrol kadar gula darah, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kandungan Vitamin<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tiap
100 gram kacang polong rebus mengandung:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Folat, sebanyak 65
mcg (16% kebutuhan harian), yang merupakan bagian dari koenzim penting untuk
sintesa sel baru. Folat terutama sangat penting bagi wanita selama kehamilan,
untuk mencegah cacat pada janin.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Thiamin, sebanyak
0,2 mg (13% kebutuhan harian), yang penting untuk metabolisme energi dan
aktivitas sistem saraf dan otot.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Vitamin K, sebanyak
5 mcg (6% kebutuhan harian), yang penting sebagai komponen dalam pembekuan
darah, juga untuk pembentukan dan perbaikan struktur tulang.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Asam pantotenat,
sebanyak 0,6 mg (6% kebutuhan harian), yang penting dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan juga metabolisme energi.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Niasin, sebanyak 0,9
mg (4% kebutuhan harian), yang diperlukan tubuh untuk menetralisir zat racun
dan berperan dalam sintesa lemak, meningkatkan nafsu makan, membantu
sistem pencernaan, serta memperbaiki kulit dan saraf.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Riboflavin, sebanyak
0,1 mg (3% kebutuhan harian), untuk memperbaiki kulit, mata, dan membantu
produksi energi.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #002060; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kandungan Mineral<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tiap
100 gram kacang polong rebus mengandung:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mangan, sebesar 0,4
mg (20% kebutuhan harian), yang penting dalam metabolisme karbohidrat,
aktivitas enzim serta kesehatan sendi.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Fosfor, sebesar 99
mg (10% kebutuhan harian), yang berperan dalam metabolisme berbagai zat gizi,
mulai dari karbohidrat, lemak dan protein dalam sistem transfer energi.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Potassium, sebesar
362 mg (10% kebutuhan harian), yang diperlukan dalam berjalannya fungsi saraf,
keseimbangan elektrolit, dan daya kerja tubuh.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Magnesium , sebesar
36 mg (9% kebutuhan harian), yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi
yang sehat, fungsi saraf dan otot yang optimal.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tembaga, sebesar 0,2
mg (9% kebutuhan harian), merupakan komponen penting pembentukan sel darah
merah dan tulang.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Besi, sebesar 1,3 mg
(7% kebutuhan harian), merupakan mineral penting bagi berbagai reaksi enzimatik
dalam tubuh juga dalam pembentukan komponen utama dari sel darah merah dan sel
otot.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Zinc, sebesar 1 mg
(7% kebutuhan harian), yang juga penting dalam proses pembentukan sel darah
merah dan tulang kita.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><b><span style="color: #134f5c;">Tips Memilih,
Menyimpan dan Mengolah Kacang Polong</span></b><br />
Jika Anda memilih untuk membeli kacang polong segar, maka ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan seperti:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pilihlah kacang
polong yang permukaannya halus, berwarna hijau cerah dan segar</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kacang polong segar
paling baik dikonsumsi segera setelah dipanen. Tetapi, jika Anda ingin
menyimpannya, maka letakkan kacang polong di wadah kedap udara dan masukkan
dalam lemari pendingin. Jangan menyimpan kacang polong di suhu ruangan</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Untuk mengolah
kacang polong segar maupun beku dengan cara merebusnya, maka siapkan air
mendidih dan tambahkan sedikit garam ke dalamnya. Lalu masukkan kacang polong
ke dalamnya dan mulailah untuk memeriksa apakah kacang polong sudah matang
setelah 1 menit perebusan. Jangan memasak kacang polong terlalu lama. Setelah
matang, tiriskan</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kacang polong
merupakan salah satu makanan nabati sarat nutrisi yang mudah kita jumpai.
Selain itu, kacang polong juga bisa Anda masukkan sebagai campuran dalam
berbagai masakan yang umum kita konsumsi. Untuk itu, pastikan kacang polong
masuk dalam daftar makanan sehat Anda sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-78429199586813702652012-07-03T21:29:00.001-07:002012-07-03T21:29:52.483-07:00Tanaman Orok-orok (Crotalaria juncea) sebagai pupuk hijau<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://suntoro.staff.uns.ac.id/files/2009/04/tanaman-orok2-300x225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://suntoro.staff.uns.ac.id/files/2009/04/tanaman-orok2-300x225.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Tanaman Crotalaria
juncea di samping hasil biomasanya tinggi juga mempunyai kandungan N
tinggi pula (3,01 % N). Tanaman ini cukup lunak sehingga cocok digunakan utuk
sebagai pupuk hijau. Pada waktu yang lalu tanaman selalu ditanam setelah panen
selesai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sebenarnya
penggunaan pupuk hijau ini bukan barang baru lagi, namun karena sudah banyak
ditinggalkan oleh petani maka pupuk hijau ini terabaikan. Misalnya pada
tahun tujuh puluhan,merupakan suatu keharusan pihak pabrik tembakau di Klaten,
menanamCrotalaria juncea (orok-orok) pada setiap habis panen tembakau,
bertujuan untuk mengembalikan dan memperbaiki kesuburan tanahnya. Setelah
tembakau dipanen, ditanam orok-orok, setelah besar maka tanaman orok-orok ini
dirobohkan dan dicampur dengan tanah saat pengolahan tanah (pembajakan) yang
kemudian digenangi. Tetapi pada masa sekarang keharusan tersebut sukar dipenuhi
baik oleh pihak pabrik maupun petani. Petani merasa keberatan bila sawahnya
ditanami legum (orok-orok), karena dianggap tidak produktif, selama penanaman orok-orok
(sekitar 1 bulan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-12007825237775909552012-07-03T21:20:00.001-07:002012-07-03T21:20:07.985-07:00Manfaat Tanaman Singkong<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ekon.go.id/media/article/images/2012/04/17/s/i/singkong_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="http://www.ekon.go.id/media/article/images/2012/04/17/s/i/singkong_1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Singkong adalah umbi
akar yang memiliki tinggi tanaman mancapai 3m. Memiliki daun yang berbentuk
jari tangan berwarna hijau. Ditengah-tengah batang terdapat zat gabus yang
berwarna putih. Tanaman ini menyimpan cdangan makanan pada akar, sehngga akar
dari tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan pengganti beras dan
jagung. Akar tanaman ini apabila sudah cukup tua akan membesar. Kulit
berwarna cokelat tua dengan daging akar berwarna putih bersih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyakit Yang Dapat
Diobati<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Luka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ambil singkong
secukupnya kemudian kupas dan parut. Tempelkan pada luka bekas garukan kemudian
tutup dengan perban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kutu Air<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Anbil singkong yang
masih muda dan baru dipetik dari batangnya, kupas dan parut kemudian tempelkan
pada bagian tubuh yang terkena kutu air, jika kering ulangi sekali lagi. Lkukan
dua kali sehari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Rematik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ambil lima lembar
daun singkong campurkan sedikit pada kapur sirih, kemudian remas-remas sampai
daun singkong hancur. Oleskan pada bagian yang terasa linu. Lakukan tiga kali
sehari sampai sembuh.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-91516450052309499902012-07-03T21:18:00.000-07:002012-07-03T21:18:13.759-07:00BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG/KETELA POHON<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ekon.go.id/media/article/images/2012/04/17/s/i/singkong_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="http://www.ekon.go.id/media/article/images/2012/04/17/s/i/singkong_1.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG/<br />
KETELA POHON<br />
( Manihot utilissima Pohl )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">I. SYARAT PERTUMBUHAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1.1. Iklim<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">a) Curah hujan yang sesuai untuk
tanaman ketela pohon antara 1.500-2.500 mm/tahun.<br />
b) Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela kohon sekitar 10 derajat
C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman
sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang
sempurna.<br />
c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65%.<br />
d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jam/hari
terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1.2. Media Tanam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">a) Tanah yang paling sesuai untuk ketela
pohon adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak
terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai
tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk
pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya
bahan organik baik unsur makro maupun mikronya.<br />
b) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial
latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.<br />
c) Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar
antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH
rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup
netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1.3. Ketinggian Tempat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk
tanaman ketela pohon antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara
10–1.500 m dpl. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian
tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.1. Pembibitan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.1.1. Persyaratan Bibit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus
memenuhi syarat sebagai berikut:<br />
a) Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).<br />
b) Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta
seragam.<br />
c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus.<br />
d) Belum tumbuh tunas-tunas baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.1.2. Penyiapan Bibit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal
sebagai berikut:<br />
a) Bibit berupa stek batang.<br />
b) Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai tengah.<br />
c) Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara
25–30 batang stek.<br />
d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut ke lokasi penanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.2. Pengolahan Media Tanam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.2.1. Persiapan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan
lahan adalah:<br />
a) Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan
cairan pH tester.<br />
b) Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami
untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.<br />
c) Penetapan jadwal/waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu
diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya
(tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi
tanamanyang sejenis.<br />
d) Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani
ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena
berkaitan erat dengan perkiraan harga pada saat panendan pasar. Apabila pada
saat panen nantinya harga akan anjlok karena di daerah sentra penanaman terjadi
panen raya maka volume produksi diatur seminimal mungkin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.2.2. Pembukaan dan Pembersihan Lahan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pembukaan lahan pada intinya merupakan
pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar
pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran
tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang
mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi,
atau pun dengan mesin traktor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit
dijangkau, pada tanah tegalan yang arealnya relatif lebih sempit oleh alat
bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.2.3. Pembentukan Bedengan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari
tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan
penanaman, sesuai dengan ukuranyang dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan
ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan
tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.2.4. Pengapuran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan
yang bersifat sangat masam/tanah gembut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis
kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa
digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran diberikan pada waktu
pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian
pupuk kandang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.3. Teknik Penanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.3.1. Penentuan Pola Tanam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah
hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal
musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang umum digunakan pada
pola monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm, 100 X 60 cm atau
100 X 40 cm. Bila pola tanam dengan sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam
150 X 100 cm atau 300 X 150 cm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.3.2. Cara Penanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan
ujung bawah stek ketela pohon kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang
lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan
berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4. Pemeliharaan Tanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.1. Penyulaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan
penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang
baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam.
Pada umumnya petani maupun pengusaha mengganti tanaman yang mati dengan sisa
bibit yang ada. Bibit sulaman yang baik seharusnya juga merupakan tanaman yang
sehat dan tepat waktu untuk ditanam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau
sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Waktu penyulaman adalah minggu
pertamadan minggu kedua setelah penanaman. Saat penyulaman yang melewati minggu
ketiga setelah penanaman mengakibatkan perbedaan pertumbuhan yang menyolok
antara tanaman pertama dan tanaman sulaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.2. Penyiangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/
tanaman liar/pengganggu (gulma) yang hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim
penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.3. Pembubunan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan
tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti guludan. Waktu
pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat
biaya. Apabilatanah sekitar tanaman Ketela pohon terkikis karena hujan atau
terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan/di tutup dengantanah
agar akar tidak kelihatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.4. Perempelan/Pemangkasa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada tanaman Ketela pohon perlu dilakukan
pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang
2 atau 3 cabang. Hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai
bibit lagi di musim tanam mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.5. Pemupukan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan
berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan
KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K=
1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu
sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.6. Pengairan dan Penyiraman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai
umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek.
Padatanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air
yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram
langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. Sistem yang baik digunakan
adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran secara
resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat dilakukan dua minggu sekalidan
untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.4.7. Waktu Penyemprotan Pestisida<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan
jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari
setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan
serangan hama dan penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk
obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka
dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena
serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.5. Hama dan Penyakit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.5.1. Hama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">a) Uret (Xylenthropus)<br />
Ciri: berada dalam akar dari tanaman. Gejala: tanaman mati pada yg usia muda,
karena akar batang dan umbi dirusak. Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan
organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat pengolahan lahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)<br />
Ciri: menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun
tersebut. Gejala: daun akan menjadi kering. Pengendalian: menanam varietas
toleran dan menyemprotkan air yang banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.5.2. Penyakit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">a) Bercak daun bakteri<br />
Penyebab: Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG . Gejala:
bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun
kering dan akhirnya mati. Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong
atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan
sanitasi kebun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F.
Smith)<br />
Ciri: hidup di daun, akar dan batang. Gejala: daun yang mendadak jadi layu
seperti tersiram air panas. Akar, batang dan umbi langsung membusuk. Pengendalian:
melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1,
Adira 2 dan Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit
berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)<br />
Penyebab: cendawan yang hidup di dalam daun. Gejala: daun bercak-bercak coklat,
mengering, lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati. Pengendalian:
melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan
pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)<br />
Penyebab: cendawan yang hidup pada daun. Gejala: adanya bercak kecil dan
titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian: memperlebar jarak tanam,
mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.5.3. Gulma<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sistem penyiangan/pembersihan secara menyeluruh
dan gulmanya dibakar/dikubur dalam seperti yang dilakukan umumnya para petani
Ketela pohon dapat menekan pertumbuhan gulma. Namun demikian, gulma tetap
tumbuh di parit/got dan lubang penanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Khusus gulma dari golongan teki (Cyperus sp.)
dapat di berantas dengan cara manual dengan penyiangan yang dilakukan 2-3 kali
permusim tanam. Penyiangan dilakukan sampai akar tanaman tercabut. Secara
kimiawi dengan penyemprotan herbisida seperti dari golongan 2,4-D amin dan
sulfonil urea. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan jenis gulma lainnya adalah rerumputan
yang banyak ditemukan di lubang penanaman maupun dalam got/parit. Jenis gulma
rerumputan yang sering dijumpai yaitu jenis rumput belulang (Eleusine indica),
tuton (Echinochloa colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit
(Paspalum distichum), dan rumput sunduk gangsir (digitaria ciliaris).
Pembasmian gulma dari golongan rerumputan dilakukan dengan cara manual yaitu
penyiangan dan penyemprotan herbisida berspektrum sempit misalnya Rumpas 120 EW
dengan konsentrasi 1,0-1,5 ml/liter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.6. Panen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.6.1. Ciri dan Umur Panen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan
daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok.
Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah
dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.6.2. Cara Panen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut
batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.7. Pascapanen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.7.1. Pengumpulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup
strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.7.2. Penyortiran dan Penggolongan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon
sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi
penyortiran umbi ketela pohon dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan
ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang
berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama
terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging
umbi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.7.3. Penyimpanan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara penyimpanan hasil panen umbi ketela pohon
dilakukan dengan cara sebagai berikut:<br />
a) Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar ketela pohon
tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbi yang akan disimpan.<br />
b) Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka
atau daun ketela pohon itu sendiri.<br />
c) Masukkan umbi ketela pohon secara tersusun dan teratur secara berlapis
kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunan segar tersebut di atas
atau jerami.<br />
d) Terakhir timbun lubang berisi umbi ketela pohon tersebut sampai lubang
permukaan tertutup berbentuk cembung, dan sistem penyimpanan seperti ini cukup
awet dan membuat umbi tetap segar seperti aslinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengemasan umbi ketela pohon bertujuan untuk
melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar
kota/ dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau
keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar. Khusus untuk pemasaran antar
pulau maupun diekspor, biasanya umbi ketela pohon ini dikemas dalam bentuk
gaplek atau dijadikan tepung tapioka. Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam
karton ataupun plastik-plastik dalam pelbagai ukuran, sesuai permintaan
produsen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setelah dikemas umbi ketela pohon dalam bentuk
segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut dengan alat
trasportasi baik tradisional maupun modern ke pihak konsumen, baik dalam maupun
luar negeri.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-31653869176402459192012-06-20T06:22:00.000-07:002012-06-20T06:22:05.416-07:00Budidaya Kedelai Jepang Edamame<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.penyuluhpertanian.com/wp-content/uploads/2012/03/Edamame_by_Zesmerelda_in_Chicago-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://www.penyuluhpertanian.com/wp-content/uploads/2012/03/Edamame_by_Zesmerelda_in_Chicago-150x150.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Edamame merupakan
kedelai asal Jepang, secara umum bentuknya lebih besar dibandingkan kedelai
biasa. Berat Edamame bisa mencapai 30 gram per seratus
bijinya. Edamame bisa dikonsumsi muda sebagai sayur saat polong masih
berwarna hijau. Edamame bisa juga dikonsumsi sebagai penganan kecil dalam
bentuk edamame rebus. Saat ini edamame juga banyak diolah menjadi susu
bubuk, jus, pastry edamame, keripik edamame dan lainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Edamame mempunyai
kandungan protein yang lengkap dengan kualitas yang setara dengan kandungan
protein pada susu, telur maupun daging. Selain itu edamame juga
mengandung zat anti kolesterol sehingga sangat baik untuk dikonsumsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Varietas yang banyak
dibudidayakan antara lain Ryoko, Taiso, Surumidori dan Surunoko. Ryoko
merupakan varietas yang paling banyak dibudidayakan karena polongnya lebih
besar, rasanya lebih manis dan bulu halus pada polongnya lebih sedikit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Edamame meliliki
peluang yang bagus, prospek pasarnya masih terbuka lebar. Harga Edamame
juga relatif baik , harganya berkisar antara Rp. 7.500 – Rp. 9.500 per kilogram
untuk Edamame segar. embudidaya edamame ini masih relatif sedikit,
sedangkan kebutuhan pasarnya besar. Selain untuk konsumsi di dalam
negeri, Edamame juga diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar Jepang.
Kebutuhan di dalam negeri kurang lebih 700 ton per tahun, sedangkan untuk ekspor
ke Jepang diperkirakan mencapai 40 kontainer per bulan sedangkan kemampuan
pasokan kita baru mencapai 4 kontainer per bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Budidaya edamame
sebenarnya relatif tidak sulit, secara umum hampir sama dengan kedelai.
Secara singkat budidaya edamame adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Syarat Tumbuh</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Edamame menghendaki
ketinggian lahan minimal 200 m diatas permukaan laut (dpl), suhu berkisar 26 –
30 ° C, dengan penyinaran matahari penuh. Edamame menghendaki tanah yang
subur dengan pengairan yang baik dan kemasaman tanah netral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Persiapan Lahan</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Tanah dibajak 3 minggu
sebelum tanam, 2 minggu kemudian dibuat bedengan lebar 1,2 meter, panjang 10
meter dan tinggi bedengan 20 – 25 cm. jarak antar bedengan 0, 5
meter. Pemupukan dasar diberikan 3 hari sebelum tanam dengan cara ditabur
merata di atas bedengan. Pupuk dasar terdiri dari SP 36 sebanyak 200 kg /
hektar dan penambahan kapur pertanian 600 kg /hektar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Benih</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Benih Edamame yang
diperlukan berkisar antara 80 – 100 kg per hektar. Varietas Edamame yang
ditanam disesuaikan dengan pasar, antara lain yang paling banyak ditanam petani
adalah varietas Ryoko. Varietas ini polongnya lebih besar dan rasanya lebih manis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penanaman</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Benih Edamame ditanam pada
bedengan dengan jarak tanam 12 X 20 cm atau 20 X 20 cm dan kedalaman tanam 1,5
– 2 cm kemudian ditutup dengan tanah gembur. Benih yang ditanam antara 2 -3
benih per lubang tanam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyulaman</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Penyulaman dilakukan 7
hari setelah tanam (HST) apabila ada tanaman yang mati atau tidak normal
tumbuhnya, dengan mengambil tanaman yang ada di tepi atau tanaman persiapan
yang khusus untuk sulaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyiangan</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Rereumputan atau gulma lainya
perlu dibersihkan agar tidak bersaing dengan Edamame, penyiangan dilakukan pada
saat tanaman berumur 9 HST. Penyiangan selanjutnya dilakukan sesuai
kondisi pertanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengairan</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Pengairan dilakukan dengan
penggenangan sampai air dalam kapasitas lapang, pengairan dilakukan 7 hari
sekali serta memperhatikan kondisi pertanamanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemupukan</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Pemupukan susulan dilakukan
pada saat tanaman berumur 10 HST, terdiri dari KCL 50 kg/Ha, Urea 150 kg/Ha dan
Za 50 kg/Ha. Pemupukan susulan yang kedua pada saat tanaman berumur 21
HST terdiri dari KCl 100 kg/Ha, Urea 50 kg/Ha dan ZA 100 kg/Ha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian OPT</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Edamame tidak luput
terkena serangan organisme penganggu tanaman (OPT) baik hama maupun
penyakit. Pengendalian dilakukan secara terpadu sesuai dengan jenis hama
maupun penyakitnya. Penggunaan pestisida dilakukan secara selektif dan
terkendali. Jenis OPT yang menyerang edamame biasanya sama juga dengan
OPT yang menyerang kedelai, sehingga pengendalianya tidak berbeda jauh dengan
pengendalian pada kedelai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Lalat pucuk, ulat
grayak, pengerek batak, dan jamur bisa disemprot dengan Reagent 50 C dengan
dosis 1 gr / liter air dan Ingrofol 50 WP dengan dosis 1,5 l/Ha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengendalian OPT ini
sangat penting karena bisa berpengaruh terhadap kualitas Edamame. Edamame yang
diminta oleh pasar lokal maupun ekspor adalah Edamame yang bernas, warna hijau
segar dan harus bebas dari bekas serangan hama atau penyakit. Sehingga
sangat penting untuk memperhatikan hal ini, baik hama pengerek batang maupun
pengerek polong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Panen dan Pasca Panen</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">. Panen polong
muda saat polong berwarna masih hijau bisa mencapai 7,5 ton per hektar.
Edamame bisa dipanen dalam keadaan segar saat polong masih berwarna hijau pada
saat berumur minimal 45 HST sesuai varietasnya, jika terlalu tua kurang disukai
konsumen. Panen tidak dilakukan secara serentak tetapi diseleksi dengan
interval panen 2 hari sekali. Polong yang dipetik adalah yang bernas
namun warnanya masih belum kuning. Jika akan dipergunakan untuk benih
panen harus dilakukan pada saat polong sudah masak penuh kurang lebih pada saat
edamame berumur 90 – 100 HST.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Edamame yang di
panen muda sebaiknya segera di bawa ke tempat yang teduh dan hindari dari panas
matahari agar Edamame tetap segar, tidak layu atau warnanya rusak. Jika
polongnya kotor bisa dicuci dengan air yang mengalir dan ditiriskan.
Selanjutnya dipacking sebelum dipasarkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Edamame yang diminta
pasar adalah Edamame dengan kualitas yang baik. Polong berisi 2-3 biji
per polong dengan jumlah polong antara 150 – 175 polong per setengah kilogram
dan bobot per polong antara 2,5 – 3,5 gram. Selain itu polong Edamame
harus berwarna hijau segar dan harus bebas dari bekas serangan hama maupun
penyakit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Biasanya Edamame
yang segar ini dikelompokkan menjadi 4 klas mutu atau grade, antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Grade 1 : Kualitas
super (Super quality), dengan ciri-ciri kulit polong mulus, warna hijau tua,
polong berisi penuh dengan isi polong 3.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Grade 2 : Kualitas
Premium, dengan ciri-ciri warna hijau mulus namun polong hanya berisi 2 biji.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Grade 3 : Kualitas
Deluxe, dengan kualitas masih dibawah Grade 2, warna kurang bagus, polong
kurang bernas.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Grade 4 : Kualitas
grade ini disebut dengan Mukimame, biasanya digunakan untuk olahan lebih
lanjut, bukan dikonsumsi segar.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemasaran Edamame
ini bisa dilakukan dengan kerjasama dengan para pemasok maupun eksportir
edamame. Pasar lokal sasaranya ke perhotelan, restoran maupun
supermarket. Asal kualitas yang diminta dapat dipenuhi dengan baik, pasar
dengan sendirinya akan terbuka lebar.<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-75315796128402010462012-06-20T06:17:00.001-07:002012-06-20T06:17:27.397-07:00Mengenal berbagai macam zat pengatur tumbuh (ZPT)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.penyuluhpertanian.com/wp-content/uploads/2012/04/foto-zpt-tanam-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://www.penyuluhpertanian.com/wp-content/uploads/2012/04/foto-zpt-tanam-150x150.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hormon tumbuhan,
atau pernah dikenal juga dengan nama fitohormon, adalah sekumpulan senyawa
organik bukan hara , baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia, yang dalam kadar sangat kecil dapat mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan dan atau pergerakan tumbuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hormon tumbuhan / fitohormon ini
selanjutnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh (plant growt
regulator) untuk membedakanya dengan hormon pada hewan. Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT ) mempunyai peranan penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada saat ini
dikenal lima kelompok utama ZPT yaitu auksin (auxins), sitokinin (cytokinins),
giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic
acid, ABA). Auksin, Sitokinin, dan Giberelin bersifat positif bagi
pertumbuhan tanaman pada konsentrasi fisiologis,etilena dapat mendukung
maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat
(inhibitor) pertumbuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">ZPT sintetik ada
yang memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda.
Dalam praktik, seringkali ZPT sintetik yang dibuat manusia lebih efektif atau
lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi
ZPT alami. Yang jelas ZPT sintetik lebih praktis dalam aplikasinya dan
kandungan ZPT -nya sudah diketahui dengan pasti, berbeda dengan ZPT alami
yang belum terukur kandunganya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Auksin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Auksin merupakan ZPT
yang berperanan dalam perpanjangan sel pucuk/tunas tanaman. Selain memacu
pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar, peranan auksin
lainnya adalah kombinasi auksin dan giberelin memacu perkembangan jaringan
pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung
pertumbuhan diameter batang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Auksin mempengaruhi
pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar,
perkembangan buah, dominansi apikal, fototropisme dan geotropisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Selain itu auksin
(IAA) sering dipakai pada budidaya tanaman antara lain untuk menghasilkan buah
tomat, mentimun dan terong tanpa biji; dipakai pada pengendalian pertumbuhan
gulma berdaun lebar dari tumbuhan dikotil di perkebunan jagung dan memacu
perkembangan meristem akar adventif dari stek mawar dan bunga potong lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sitokinin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sitokinin berperanan
dalam pembelahan sel (sitokinesis). Golongan sitokinin, sesuai namanya,
merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel. Senyawa dari golongan ini
yang pertama ditemukan adalah kinetin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sitokinin
alami misalnya kinetin dan zeatin, Sitokinin alami dihasilkan pada
jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang
diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada
batang. Kinetin banyak ditemui pada bulir jagung yang muda, sedangkan zeatin
banyak ditemui pada air kelapa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sitokinin berperanan
dalam mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel
dan pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan dan menunda penuaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Giberelin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Giberelin merupakan
ZPT yang berperan dalam mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup,
pemanjangan batang dan pertumbuhan daun, mendorong pembungaan dan perkembangan
buah, mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Giberelin dikenal
juga dengan nama asam giberelat, mempunyai peranan dalam pembelahan sel
dan atau perpanjangan sel tanaman. Senyawa pertama yang ditemukan
memiliki efek fisiologi adalah GA3 (asam giberelat 3). GA3 merupakan substansi
yang diketahui menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang
terserangfungi Gibberella fujikuroi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Giberelin juga
berperan dalam memacu pembungaan pada beberapa tanaman, mematahkan dormansi
biji serta memcu perkecambahan biji.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Etena<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Etena atau dikenal
juga dengan nama etilena merupakan zat pengatur tumbuh yang berwujud gas
pada suhu dan tekanan ruang. Etena berperan dalam mempercepat pemasakan
buah. Contohnya dengan pemeraman merupakan usaha untuk menaikan konsentrasi
etilena di sekitar jaringan buah sehingga buah cepat masak. Contoh lainya
adalah pengarbitan pada pemeramana akan usaha pembentukan asetilena (gas
karbid) yang di udara akan tereduksi oleh gas hidrogen menjadi etilena.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Contoh Etilena yang
sudah dibuat orang antara lain Ethepon (asam 2-kloroetil-fosfonat) yang
diperdagangkan dengan nama Ethrel dan beta-hidroksil-etilhidrazina
(BOH). Etilena juga dapat menyeragamkan pembungaan pada tanaman semusim,
misalnya pada tanaman nanas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Inhibitor<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Inhibitor merupakan
zat pengtur tumbuh yang berperan dalam penghambatan proses biokimia dan proses
fisiologis bagi aktivitas keempat Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) diatas.
Secara alami Inhibitor adalah asam absisat (ABA), yang selanjutnya
diproses menjadi metabolit ABA . Inhibitor sintetik yang dibuat untuk
menghambat metabolisme atau menunda metabolisme tanaman antara lain MH
(2-kloroetil) amonium klorida, Contohnya Cyocel dan Chlormequat),SADH,
ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA) dan morphacyn.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pengenalan terhadap
berbagai ZPT sangat penting agar kita lebih familiar sehingga jika
mengaplikasikanya pada suatu saat nanti tidak mengalami kesulitan. Yang
perlu anda ketahui secara singkat tentang ZPT adalah jenisnya, manfaatnya dan
bagaimana mengaplikasikanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bagi anda yang
tertarik dengan aplikasi ZPT ini dan mencari ZPT dengan mudah. Kami juga
menyediakan berbagai jenis hormon tanaman atau ZPT dengan harga cukup
murah. Mulai dari Auksin, Giberelin, Sitokinin dan kolkisin bahkan
Pestisida organik juga kami sedikan. Bebagai jenis ZPT tersebut kami
tawarkan dengan harga bervariasi antara Rp. 50.000 sampai Rp. 60. 000, ZPT ini
sangat praktis dalam aplikasinya dan kadarnya sudah terukur dengan baik.
Anda tinggal pesan dan aplikasikan pada bebagai jenis tanaman anda.<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-22436354157312074322012-06-20T06:14:00.001-07:002012-06-20T06:14:30.167-07:00Aplikasi bakteri Corine sp pada tanaman padi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.bio.nite.go.jp/bio/ngac/images/coryne.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="156" src="http://www.bio.nite.go.jp/bio/ngac/images/coryne.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyemprotan larutan
bakteri <i>corine sp</i> sangat
berbeda dengan penyemprotan pestisida lain yang dapat dilakukan kapan saja.
Agar penyemprotan efektif, maka perhatikan syarat-syarat sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Penyemprotan sangat
efektif jika dilakukan selepas jam 15 ( jam 3 sore hari) hingga sore hari. Jika
terpaksa harus melakukan dipagi hari, penyemprotan </span><i style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Corine sp</i><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> harus dihentikan jika waktu telah menunjukan jam
09.00. Lakukan esok harinya jika pekerjaan tidak selesai.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sebelum digunakan,
tangki harus dibilas air hingga benar-benar terbebas dari sisa pestisida
sintetis (pestisida kimia).</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jangan sekali-kali </span><i style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Corine sp</i><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> dicampur dengan pestisida
lain, termasuk juga jangan dicampur pupuk organik cair.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jika sawah telah
disemprot pestisida lain sebelumnya, maka penyemprotan </span><i style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Corine sp</i><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> baru bisa dilakukan
5 – 7 hari kemudian. Apabila sawah telah disemprot Corine sp, maka jika akan
melakukan penyemprotan pestisida lain harus menunggu 5 – 7 hari setelahnya.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Syarat ini jika
salah satunya saja dilanggar, siapapun yang mengerti Corine tidak
akan mau menjamin penyemprotan yang dilakukan akan berhasil.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk mengambil
manfaat Corine seoptimal mungkin, maka :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dosis yang digunakan
adalah 6-7 ml/liter air. Atau 100 ml larutan bakteri Corine untuk 1
tangki (knapsek) sprayer yang dicampur dengan air bersih 14-17 liter.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Penyemprotan
dilakukan 3 kali, yaitu : pada 14 hst, 28 hst, dan 42 hst.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pengalaman penulis
dan petani selama ini, jika pembuatannya benar, penyemprotannya benar, dan
semuanya benar. Bakteri Corine efektif baik sebelum padi diserang (pencegahan)
maupun setelah padi diserang (pengobatan). Padi yang sudah gundul pun banyak
yang selamat jika benar penyakitnya disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae
atauXanthomonas Kresek. DIJAMIN. Catatan-catatan yang dapat dijadikan
sekedar indikator bahwa penyemprotan berhasil diantaranya sebagai berikut
:</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Lima hari pasca
penyemprotan tanda-tanda serangan seolah terhenti, ditandai dengan daun tanaman
padi tidak semakin kuning atau kadang kemerahan.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">7 – 9 hari pasca
penyemprotan (2-4 hari kemudian) mulai terlihat tanda-tanda hijau dari lembar
daun yang mulai bersemi ditambah munculnya daun baru yang hijau sehat.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">10-14 hari pasca
penyemprotan (3-7 hari kemudian) padi hampir hijau merata kembali.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Lakukan dobel dosis
(dosis 2 kali lipat) jika terjadi serangan berat, atau ulangi lagi esok harinya
agar penyemprotan lebih merata.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kepada rekan
penyuluh, kontak tani, anggota kelompok tani, atau siapa pun yang
memerlukan biakan bakteri Corine, sp. Silahkan menghubungi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bp. Irwan dari
BBPOPT, Jatisari, Karawang Jawa Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Laboratorium POPT di
wilayahnya masing-masing<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penulis, HP. 081 322
788 488 (Jika diperlukan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(Penulis : Pipin
Apriatna, penyuluh pertanian dari Jawa Barat).<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-25088137750587386992012-06-20T06:06:00.001-07:002012-06-20T06:06:17.725-07:00MENGOLAH SAMPAH ORGANIK MENJADI BIOETANOL<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/alat_penyulingan_bioetanol(www.2_.bp_.blogspot_.com)_.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://diperta.jabarprov.go.id/assets/images/berita/alat_penyulingan_bioetanol(www.2_.bp_.blogspot_.com)_.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kini sampah organik
seperti limbah sayuran dan buah-buahan bisa diolah menjadi bahan bakar
bioetanol. Antonious Lulut Iswanto, pengusaha asal Sawangan Depok bisa
mengolah sampah-sampah organik yang tak terpakai dari Pasar Induk Kramat Jati
menjadi Bioetanol. Harga bioetanol berkadar 50% sekitar Rp. 5000 per liter.
“Melalui usaha ini saya mendapatkan omzet kira-kira 12 juta per bulan,” kata
Antonious saat dihubungi Sinar Tani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Antonious mengatakan
awal mula ide mengolah sampah menjadi bioetanol karena melihat banyaknya
tumpukan sampah yang sama sekali tidak dimanfaatkan kembali di Pasar Induk
Kramat Jati tersebut. “Dari setiap truk yang mengangkut buah, sebanyak 30% dari
isi truk tersebut pasti menjadi sampah. Melihat hal yang mubazir seperti itu,
saya dan rekan-rekan saya mencari cara bagaimana mengolah kembali sampah buah
ini. Akhirnya kita putuskan untuk mengolahnya menjadi bioetanol karena masih
terbilang langka”, jelas Antonious.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dari uji coba yang
dilakukan, dapat dihasilkan bioetanol dengan kandungan sekitar 85%.”Kami
lakukan berkali-kali dengan mesin khusus untuk memproses selulosa menjadi
glukosa. Kemudian melalui proses pembakaran dihasilkan bioetanol”, ujarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Antonious mengolah
bioetanol tersebut dalam ruangan yang mampu menampung 100 drum plastik yang
tertutup rapat. Didalam drum yang masing-masing berkapasitas 100 liter tersebut
berisi cairan fermentasi yang berasal dari sampah. “Saya mengangkut sebanyak 12
drum sampah setiap hari dari pasar induk Kramatjati ke lokasi produksi. Terdiri
dari sampah semangka, pepaya, dan jeruk,” kata pria yang juga berprofesi
sebagai guru aerobic di Senayan Sport Center ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kemudian
sampah-sampah tersebut digiling termasuk kulit buahnya secara terpisah. Setiap
sampah buah tidak dicampur dengan sampah yang lain. Misalnya sampah semangka
digiling hanya bersama semangka, dan jeruk dengan jeruk. Kemudian cairan hasil
penggilingan itu ditempatkan pada drum. Cairan itu akan difermentasi
dalam waktu satu minggu. “Setiap drum hanya berisi satu jenis cairan buah,”
kata Antonius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kemudian tambahkan 9
keping ragi, 2 sendok makan urea, dan 1 sendok makan NPK dalam 100 liter cairan
fermentasi. “Khusus untuk cairan fermentasi jeruk saya menambahkan air bersih
dengan rasio 1:1,” kata Alumni STIE Perbanas ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cairan fermentasi
kemudian disuling menjadi bioetanol. Sulingan pertama menghasilkan bioetanol
berkadar 40-50%. Bioetanol ini bisa dipakai untuk bahan bakar kompor. Bila
hasil sulingan pertama itu disuling sekali lagi maka akan menghasilkan
bioetanol berkadar 90%. “Saya menghasilkan 80-100 liter bioetanol berkadar 50%
setiap hari kecuali hari minggu sehingga total produksi bisa mencapai sekitar
2400 liter per bulan,” kata Antonius.<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-81315912991033796672012-06-20T06:03:00.001-07:002012-06-20T06:03:29.309-07:00Mikro Organisme yang Bermanfaat bagi Dunia Pertanian<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.neospark.com/images/BioClear_2-10.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.neospark.com/images/BioClear_2-10.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dari tahun ketahun
HET pupuk bersubsidi kian naik dan memberatkan petani,lantas bagaimana solusi
untuk menekan biaya produksi khususnya penggunaan pupuk kimia. Dari beberapa
kali uji coba yang saya lakukan ternyata penggunaan mikro organisme dapat
menekan penggunaan pupuk kimia dari 25% hingga 80%.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Diantara beberapa
jenis mikro biologi / mikroorganisme yang bermanfaat bagi dunia pertanian
tersebut antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Acetobacter
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Actinomycetes
sp,Aeromonas puncata,Alcaligenes sp,Aspergillus niger</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
pelarut phospat Azospirillum lipoverum,penambat N, pelarut P,penghasil vitamin
dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Azotobacter
beijerinckii</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">, penambat N, pelarut P, penghasil
vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman Bacillus cereus, pelarut
phospat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bacillus
megatherium</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">, pelarut phosphat dari ikatan
phospor dengan mineral liat Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces meningkatkan
kemampuan tanah memegang air dan hara. Bacillus penetrans, biasa
nempel di kutikula larva, betina, dewasa, telur Meloidogyne incognita (penyebab
puru akar pada tanaman tomat, kubis, buncis, dan kentang). Bacillus
polymyxa,pelarut phospat.Bacillus subtilis, pelarut phospat Bacillus
thuringiensis, menginfeksi hama melalui kulit tubuhnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Beauveria
bassiana</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">, mengatasi hama walang sangit,wereng coklat,
kutu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bradyrizobium
sp, Flavobacterium sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">, pelarut phospat Gliocadium sp,
mengatasi penyakit tular tanah (Phytium sp)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Glomus
agregatum</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">, menaikkan produksi bawang merah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Lactobacillus
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
penghasil enzim selulosa yang membantu penguraian bahan organik. Metharizium
anisopliae, jamur menginfeksi hama melalui kulit tubuhnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Methylobacterium
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nitrosococcus
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,mengubah
amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3?) Nitrosomonas sp,
mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3?)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penicillium
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
pelarut phospat dari ikatan phospor dengan mineral liat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pseudomonas
fluorescens</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">, mengatasi penyakit tular tanah
(Phytium sp). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pseudomonas striata, pelarut phospat, penghasil vitamin dan
fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Rizobium
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
menambat N setelah menginfeksi akar tanaman (simbiotik), menaikkan produksi
kedelai<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Saccaromyces
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
perombak selulosa Serratia sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang
dibutuhkan tanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Streptomyces
sp</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">,
bersama Bacillus mojavensis meningkatkan kemampuan tanah memegang air
dan hara. Thiobacillus sp, Tricoderma harzianum, mencegah
cendawan patogen seperti Plasmodiophora brassicae (akar gada) dan Fusarium sp
menyebar di sekitar tanaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Vertisillium
sp,</span></i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">
pelindung tanaman dari hama kutu putih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Demikian sekilas
beberapa jenis mikro organisme yang bermanfaat bagi dunia pertanian.
Manfaat beberapa jenis mikro organisme itu antara lain berperan sebagai
penyuplai unsur hara bagi tanaman serta kemampuanya dalam mengendalikan
beberapa jenis pengganggu tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
Sumber : http://www.penyuluhpertanian.com<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-22927185649865740182012-05-17T01:47:00.001-07:002012-05-17T01:47:26.741-07:00Buah Pare sebagai Obat Kencing Manis<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-wTcUKglmAzU/T1JSlYy9z_I/AAAAAAAAAF8/FYqR6xlXRG8/Flickr-2190459760.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://4.bp.blogspot.com/-wTcUKglmAzU/T1JSlYy9z_I/AAAAAAAAAF8/FYqR6xlXRG8/Flickr-2190459760.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah pare atau paria
(momordica charantia) dalam pengobatan Ayurweda (India) dan pengobatan
tradisional China telah lama digunakan untuk pengobatan diabetes.
Demikian pula dalam pengobatan tradisional Brasil dan Meksiko. Dalam praktik
tradisional tersebut, daun atau buah pare biasanya ditumbuk lalu diperas untuk
diambil jusnya. Jus tersebut kemudian diminum secara langsung atau
dicampur ramuan lain untuk obat diabetes. Alternatif lain, daun pare mungkin
diseduh sebagai teh untuk mereka yang tidak menyukai rasa pahit yang terlalu
kuat atau memiliki masalah pencernaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penggunaan pare yang
luas sebagai obat anti-diabetes di berbagai suku bangsa tersebut tentunya tidak
tanpa alasan. Berbagai studi klinis, pra-klinis dan klinis terbatas dalam empat
dekade terakhir cenderung untuk mengkonfirmasi khasiatnya. Penelitian di
Universitas Giessen(Jerman), misalnya, secara khusus memperlihatkan manfaat
medis buah pare dalam percobaan pada tikus pembawa gen diabetes.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Bahkan hanya dalam
lima minggu [pengobatan] hasilnya tampak signifikan,” kata Profesor Krawinkel,
salah satu peneliti. “Tikus-tikus yang kami beri makan buah pare memiliki
tingkat gula darah lebih rendah daripada kelompok kontrol.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penelitian lain juga
mendapatkan kesimpulan yang sama. “Jus buah atau bubuk biji [buah pare]
menyebabkan penurunan glukosa darah puasa dan meningkatkan toleransi glukosa,”
tulis peneliti A. Raman dan C. Lau dari Pharmacognosy
Research Laboratories, Department of Pharmacy, King’s College, Inggris.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Buah pahit yang populer<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pare adalah tumbuhan
dari keluarga yang sama dengan ketimun, labu dan semangka (cucurbitaceae) .
Tanaman pare tumbuh merambat dengan sulur-sulur spiral di ujung tangkainya.
Buahnya berbentuk seperti mentimun namun berkulit keriput dan lebih lancip di
ujungnya. Selubung bijinya berwarna putih saat masih mentah dan menjadi merah
ketika matang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pare adalah salah
satu sayuran terpahit yang dapat dimakan. Ada banyak varietas pare, yang
berbeda dalam bentuk, warna dan kepahitan. Tanaman pare sangat mudah
dibudidayakan sehingga banyak dijumpai di wilayah-wilayah pertanian tropis dan
sub-tropis di benua Asia, Afrika, dan Amerika. Kepopuleran pare di seluruh
dunia dapat dibuktikan dari sedemikian banyaknya nama lokal untuk sayuran
tersebut, seperti bitter gourd (Inggris), kugua (China), nigauri (Jepang), paakharkaai (Tamil), korola (Bengali), ampalaya (Tagalog),carilla (Guyana)
dan karela (Hindi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan aktif<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Efek antidiabetes
dari pare berasal dari tindakan kompleks beberapa senyawa dalam buahnya. Para
peneliti telah mengidentifikasi senyawa penting tersebut seperti charantin,
vicine, peptida dan polipeptida-p. Senyawa-senyawa tersebut
menstimulasi sel beta pada kelenjar pankreas untuk memproduksi insulin lebih
banyak, selain meningkatkan cadangan glikogen di hati. Komponen bioaktif
lainnya seperti momordicine danmomordicosides, dan asam lemak yang
ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam bijinya membantu membalikkan
resistensi insulin. Serat dan saponin dalam pare memperlambat pencernaan
karbohidrat dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Varietas, metode
pembudayaan, pengolahan, dll dapat berpengaruh terhadap kandungan dan
efektivitas bahan aktif dalam pare. Penelitian lanjutan tengah dilakukan
melalui Bitter Gourd Project yang disponsoriThe World Vegetable
Center sejak Maret 2011 lalu. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan
tingkat senyawa anti-diabetes dalam sayuran tersebut. Langkah pertama adalah
memilih varietas dan galur pare yang paling menjanjikan untuk pengembangan
lebih lanjut. Di Thailand, India, dan Tanzania, para pelaksana lapangan
melakukan uji coba untuk meninjau pengaruh cara pembudidayaan dan praktik
pascapanen terhadap retensi senyawa-senyawa aktif pada buah pare.<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-71130397297939662422012-05-17T01:42:00.001-07:002012-05-17T01:42:34.719-07:00Kegunaan Tanaman Imperata Cylindrica<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://majalahkesehatan.com/home/wwwroot/wp-content/uploads/2012/05/alang-alang.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="199" src="http://majalahkesehatan.com/home/wwwroot/wp-content/uploads/2012/05/alang-alang.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Imperata cylindrica,
yang dikenal sebagai Cogon grass atau Red Baron adalah
spesies rumput dalam genusImperata, keluarga Poaceae. Tanaman yang di
Indonesia disebut alang-alang ini memiliki lebar daun sekitar 2 cm di
dekat pangkal tanaman dan menyempit sampai menjadi titik yang tajam di bagian
atasnya, dengan tepian yang halus bergigi dan berkristal silika tajam. Akarnya
bisa mencapai hingga 1,2 meter, tetapi 0,4 m adalah panjang khas di tanah
berpasir. Tumbuhan ini banyak terdapat di Asia tenggara dan timur, India,
Mikronesia, Australia dan Afrika timur dan selatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daun Imperata
cyclindrica digunakan sebagai atap rumah tradisional di Papua New Guinea.
Selain itu, tumbuhan ini ditanam secara luas untuk penutup dan stabilisasi
tanah di daerah dekat pantai dan daerah lainnya yang rentan erosi. Dalam
taman tradisional Cina, Imperata cylindrica dipilih sebagai tanaman
hias, terutama Red Baron yang berdaun merah (juga dikenal sebagai
rumput darah Jepang). Kegunaan lain dariImperata cylindrica termasuk
sebagai bahan kertas dan dianyam menjadi tikar dan tas. Namun, kegunaan yang
paling umum adalah sifat obatnya untuk penurun panas, diuretik, tonik dan
penahan darah. Bunga dan tunas muda tumbuhan ini dapat dimakan dan
akarnya mengandung pati dan gula sehingga mudah untuk dikunyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Imperata cylindrica memiliki
sifat antipiretik, yang menurunkan suhu tubuh ketika Anda demam, namun
tidak mempengaruhi suhu tubuh ketika Anda tidak demam. Sifat antipiretik
menyebabkan hipotalamus untuk mengesampingkan peningkatan suhu yang diinduksi
interleukin. Tubuh kemudian akan bekerja untuk menurunkan suhu dan hasilnya
adalah pengurangan demam. Efek ini seperti yang dihasilkan oleh
obat-obatan seperti aspirin dan acetaminophen (parasetamol),
yang digunakan terutama sebagai penghilang rasa sakit. Ada beberapa perdebatan
tentang kapan saat yang tepat untuk menggunakan antipiretik, karena demam
adalah bagian dari respon kekebalan tubuh terhadap infeksi.<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-85686719796395321512012-05-17T01:19:00.000-07:002012-05-17T01:19:10.298-07:00Tumbuhan yang Berguna Untuk Obat Asam Urat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2010/10/sidaguri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2010/10/sidaguri.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Obat Asam Urat Tradisional Dengan Sidaguri ( Sida rhombifolia )<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dikenal
dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok atau bitumu.
Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium oksalat, tannin,
saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk ekspektoran,
dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine. Sidaguri
memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri
digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian
tanaman yang digunakan adalah akarnya.<br />
<br />
<span style="color: #c00000;">Cara Meramu Sidaguri menjadi Obat Asam Urat:<br />
</span>Rebus 15-30 gram herba kering atau 30–60 gram herba basah sidaguri
dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari
masing-masing ½ gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10– 15 gram.<br />
<br />
<b><span style="color: #0070c0;">Obat Asam
Urat Tradisional Dengan Sambiloto ( Adrographis panniculata )<br />
</span></b>Aslinya merupakan tanaman dari India . Di beberapa daerah sambiloto
dikenal juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki pait,
sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa senyawa flavanoid,
alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral seperti kalsium, kalium dan
natrium. Rasanya pahit, namun tanaman ini dikenal sebagai antiradang,
penghilang nyeri atau analgetik, dan juga penawar racun. Bagian tanaman yang
digunakan adalah seluruh tanaman.<br />
<br />
<span style="color: #c00000;">Cara Meramu Sambiloto menjadi Obat Asam Urat:<br />
</span>Cuci bersih dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering
10 gram, komfrey 5 - 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air hingga
tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan
atau 2 jam setelah makan.<br />
<br />
<b><span style="color: #0070c0;">Obat Asam
Urat Tradisional Dengan Kumis kucing ( Orthosiphon aristatus )<br />
</span></b>Juga telah lama dikenal sebagai diuretik yang berkhasiat sebagai
penghancur batu saluran kencing. Rasanya manis sedikit pahit, dulunya banyak
tumbuh di selokan dan anak sungai, namun sekarang tak sedikit orang yang gemar
menanamnya di pekarangan rumah. Garam kalium dalam tanaman ini memang
berkhasiat melarutkan batu ginjal, karenanya banyak digunakan sebagai obat
penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat sebagai antibakteri, dan
tanaman ini juga mengandung senyawa orthosiphonin<br />
glikosida. Sifat diuretik tanaman ini berguna untuk membantu tubuh membuang
kelebihan asam urat lewat urin.<br />
<br />
<span style="color: #c00000;">Cara Meramu Kumis Kucing menjadi Obat Asam Urat:<br />
</span>Cuci bersih 10 gram daun kumis kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram
meniran kering atau 20 gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20 gram
basah, 15 gram jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram kapulaga
kering. Memarkan jahe merah dan gabung dengan bahan yang lain, rebus dalam satu
liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan sore hari, masing-masing
¾ gelas (150 ml) atau minum dua kali sehari masing-masing 200 ml.<br />
<br />
<b><span style="color: #0070c0;">Obat Asam
Urat Tradisional Dengan Daun Salam (Eugenia polyanta)<br />
</span></b>dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena memiliki
keharuman yang khas yang bisa menambah kelezatan masakan nusantara. Daun salam
rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa seperti minyak atsiri,
tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam daunnya. Untuk pengobatan memang
daunnya lah yang paling banyak digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya pun
berkhasiat sebagai obat.<br />
<br />
<span style="color: #c00000;">Cara Meramu Daun salam menjadi Obat Asam Urat:<br />
</span>Rebus 10–15 lembar daun salam segar ataupun kering dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.<o:p></o:p></span></div>Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-72650745198943146742012-04-18T01:45:00.001-07:002012-04-18T01:45:35.946-07:00Kucing Kucingan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kucing_kucingan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kucing_kucingan.jpg" width="178" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kucing
Kucingan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(Acalypha indica L.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sinonim
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">A.
australis L.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Familia
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">euphorbiaceae.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Uraian
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kucing-kucingan
merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan,
lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50
cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal,
bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai
lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm,
lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari
ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak,
bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang,
berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing,
yang dikonsumsi dengan cara dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan
biji. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nama
Lokal :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">NAMA
DAERAH Sumatera: ceka mas (Melayu). Jawa: lelatang, kucing-kucingan, rumput
kokosongan (Sunda), rumput bolong-bolong (Jawa). NAMA ASING Tie xian (C),
copperleaf herb (I). NAMA SIMPLISIA Acalyphae Herba (herba kucing-kucingan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="color: #0070c0;">Penyakit Yang Dapat Diobati :<br />
</span>Rasa pahit, sifatnya sejuk, astringen. Herba ini berkhasiat antiradang,
antibiotik, peluruh kencing (diuretik), pencahar, dan penghenti perdarahan
(hemostatis).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemanfaatan
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">BAGIAN YANG
DIGUNAKAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Seluruh bagian
tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat. dalam bentuk segar atau yang telah
dikeringkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">INDIKASI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Herba ini digunakan
untuk pengobatan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- disentri basiler,
disentri amuba, diare,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- anak dengan berat
badan rendah (malnutrisi), <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- gangguan
pencernaan makanan (dispepsi),<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- perdarahan,
seperti mimisan (epistaksis), muntah darah (hematemesis), berak darah (melena),
kencing darah (hematur-ia), <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- malaria, dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">- susah buang air
besar (sembelit).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">CARA PEMAKAIAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk obat yang
diminum, rebus 9-15 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Setelah dingin,
saring dan air saringannya diminum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk pemakaian
luar, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit,
seperti bisul, koreng, luka berdarah, eksim, radang kulit (dermatitis), atau
gigitan ular. Cara lain, rebus satu tumbuhan kucing-kucingan seutuhnya.
Selanjutnya, gunakan air rebusannya untuk mencuci luka ataupun koreng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">CONTOH PEMAKAIAN DI
MASYARAKAT<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Disentri amuba,
disentri basiler, diare, dan penyakit dengan perdarahan Rebus seluruh bagian
tumbuhan kucing-kucingan yang sudah kering sebanyak 30-60 g dalam 3 gelas air
sampai aimya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring clan air saringannya
dibagi dua (sama banyak). Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, masing-masing 1/2
gelas. Lakukan selama 5-10 hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Disentri basiler<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cuci 30-60 g herba
kucing-kucingan kering, 30 g krokot (Portulaca oleracea L.), dan 30 g &jla
merah, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai
airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2 kali,
masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Luka berdarah,
koreng, bisul, radang kulit, gigitan ular<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cuci 1 tanaman herba
segar. Tambahkan 1 sendok teh gula pasir, lalu giling sampai halus. Bubuhkan
ramuan ini ke bagian tubuh yang sakit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dermatitis, eksim,
koreng<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cuci 1 tanaman herba
segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai mendidih
(selama 15 menit). Gunakan ramuan tersebut untuk mencuci bagian tubuh yang
sakit selagi hangat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sembelit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cuci 1 tumbuhan
segar (berikut akarnya), lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 1 gelas air
sampai mendidih (selama 15 merit). Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
Lakukan pada malam hari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Komposisi
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Daun,
batang, dan akar mengandung saponin dan tanin. Batangnya juga mengandung
flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-64206050938381916832012-04-18T01:41:00.001-07:002012-04-18T01:41:13.578-07:00Kumis Kucing<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kumiskuc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kumiskuc.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kumis
Kucing<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(Orthosiphon
aristatus (B1) Miq.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sinonim :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">O.
longiflorum, Ham. O. grandiflorum et aristatum, Bl. O. spiralis, Merr. O.
stamineus, Benth. O. grandiflorus, Bold. Clerodendranthus spicatus (Thunb.)
C.Y. Wu. Trichostemma spiralis, Lour.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Familia :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Labiatae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Uraian :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">I.
URAIAN TANAMAN: Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian
buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau
gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus,
pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena
ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang,
wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih
panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuh di dataran
rendah dan daerah ketinggian sedang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">II. Syarat Tumbuh a.
Iklim 1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut 2. Curah
hujan tahunan : 3000 mm/tahun 3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan -
9 bulan 4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan 5. Suhu udara
: 280C - 340C 6. Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis :
andosol, latosol 2. Tekstrur : lempung berpasir 3. Drainase : baik 4. Kedalaman
air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah 5. Kedalaman perakaran: 30 cm -
60 cm dari permukaan tanah 6. Kemasaman (pH) : 5 - 7 7. Kesuburan : sedang -
tinggi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">III. Pedoman
Bertanam a. Pengolahan Tanah 1. Tanah dicangkul sedalam 30 cm - 40 cm hingga
gembur 2. Buatkan bedengan selebar 100 cm - 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar
bedengan 40 cm - 50 cm, dan panjangnya disesuaikan kondisi lahan 3. Tebarkan
pupuk kandang diatas bedengan tersebut b. Persiapan Bibit 1. Pada umumnya
tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang 2. Pilih
batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong menjadi stek-stek
berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2 buku - 3 buku c.
Penanaman 1. Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian
padatkan tanah di sekitar pangkal stek 2. Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40
cm, 40 cm x 50 cm dan 60 cm x 60 cm <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nama Lokal
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kumis
kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa); Mao Xu
Cao (China).; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="color: red;">Penyakit Yang Dapat Diobati :<br />
</span>Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air
seni, menghilangkan panas dan lembab;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemanfaatan
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">BAGIAN YANG DIPAKAI
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Seluruh tumbuhan,
basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">KEGUNAAN:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1. Infeksi ginjal
(Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Sakit kencing
batu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">3. Encok (Gout
arthritis).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">4. Peluruh air seni
(Diuretic).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">5. Menghilangkan
panas dan lembab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">PEMAKAINAN :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">30 - 60 gr. (kering)
atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">CARA PEMAKAIAN:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1. Nephritis, edema
(bengkak):<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">0. aristatus (kumis
kucing) 30 gr, Planto asiatica (daun urat) 30 gr, Hedyotis diffusa. (rumput
lidah ular) 30 gr, semuanya direbus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Infeksi saluran
kencing, sering kencing sedikit-sedikit(anyang-anyangan) :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">0. aritatus,
Phyllanthus urinaria (meniran), Commelina communis, masing-masing 30 gr.,
direbus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Komposisi
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">SIFAT
KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory
(anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan batu saluran kencing.
KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak,
saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-62052407453247291902012-04-18T01:35:00.002-07:002012-04-18T01:35:42.767-07:00Kunci Pepet<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kunci_pepet.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kunci_pepet.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kunci
Pepet<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(Kaemferia rotunda
L.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sinonim :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Familia :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Zingiberaceae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Uraian :<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kunci
pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau
"Curcuma alba", sebutan nama latin yang salah. Karena daunnya
bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias
sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci pepet juga bisa
ditemukan tumbuh liar di beberapa tempat di bagian timur Jawa sampai ketinggian
kurang dari 750 m dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional,
kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional. Ada dua fase
tumbuh kunci pepet. Yang pertama disebut fase vegetatif, yaitu pertumbuhan
normal seperti biasa dengan daun dan batang semu. Yang kedua, yaitu fase
generatif. Pada fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja. Tanaman ini
terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl. Banyak
ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain itu, juga ditemukan di India, Srilangka,
dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm ini tumbuh merumpun dengan
batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, helaian daun berbentuk
lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah,
tepi rata, warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna cokelat.
Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga bisa
tumbuh menggerombol, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu muda
kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, yaitu
seukuran telur puyuh. Dari rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya
terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi
rimpang induk. Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat, berserat
halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga, menandakan rimpang siap di
panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan rimpang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nama Lokal :<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">NAMA
DAERAH Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa), kunir putih (Sunda).
Madura: konce pet. Melayu: temu putri, t. rapet. NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA
Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b><span style="color: red;">Penyakit Yang
Dapat Diobati :<br />
</span></b>Rimpang rasanya pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang,
peluruh kentut (karminatif), dan mempercepat penyembuhan luka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemanfaatan :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">BAGIAN
YANG DIGUNAKAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bagian tanaman yang
digunakan sebagai obat adalah rimpangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">INDIKASI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Rimpang digunakan
untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak
karena memar, keseleo. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">CARA
PEMAKAIAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Untuk pemakaian
luar, gunakan parutan rimpang untuk menurap bagian tubuh yang memar, keseleo,
dan bisul yang sulit pecah. Setelah digiling halus menjadi serbuk, rimpang
induk yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai bedak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">CONTOH
PEMAKAIAN DI MASYARAKAT<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bengkak,
memar, bisul<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cuci bersih rimpang
induk kunci pepet yang segar, lalu tumbuk sampai halus. Jika menggunakan
rimpang kering, tambahkan sedikit air. Tempelkan hasilnya pada bagian tubuh
yang memar atau bengkak, lalu balut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Mengeluarkan
angin dari perut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Seduh serbuk kunci
pepet sebanyak satu sendok teh dengan secangkir air panas, lalu tutup. Setelah
dingin, minum beningannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Komposisi :<br />
</span></b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Rimpang
mengandung minyak asiri berwarna kuning muda, agak berbau, mengandung borneol,
sineol, metil khavikol, dan saponin.<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324416429724536500.post-12418364481725750372012-04-18T01:34:00.000-07:002012-04-18T01:34:07.460-07:00KUNYIT<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kunyit.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/kunyit.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kunyit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(Curcuma longa
Linn.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sinonim :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Curcuma
domestica Val. C. domestica Rumph. C. longa Auct.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Familia :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Zingiberaceae<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Uraian :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kunyit
(Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli
tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian
mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan
Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya
pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan,
jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Nama Lokal
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Saffron
(Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda),
Konyet (Madura); <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyakit
Yang Dapat Diobati :<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Diabetes
melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut
mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang
(Waterproken);<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pemanfaatan
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">1. Diabetes mellitus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">2. Tifus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1
gelas air masak yang masih hangat, dan di saring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">3. Usus buntu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam
secukupnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan
yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">4. Disentri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas kemudian disaring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">5. Sakit Keputihan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula
kelapa/aren<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih,
kemudian di saring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:diminum 1 gelas sehari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">6. Haid tidak lancar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2
genggam daun srigading.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter
air sampai mendidih, kemudian disaring<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:diminum 1 gelas sehari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">7. Perut mulas pada saat haid<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya,
kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air
panas dan disaring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari pertama
haid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">8. Memperlancar ASI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1 rimpang kunyit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: kunyit ditumbuk sampai halus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">9. Cangkrang (Waterproken)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">10. Amandel<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas
air hangat, diaduk sampai merata dan
disaring<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">11. Berak lendir<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4
sendok makan kapur sirih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1
gelas dan disaring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="color: #0070c0; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">12. Morbili <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bahan:
1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Cara
menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Komposisi
:<br />
</span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">KANDUNGAN
KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut
kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan
bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin :
R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 %
Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol
dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C
45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya<o:p></o:p></span></div>
Muhammad Yusufhttp://www.blogger.com/profile/00840023716723414455noreply@blogger.com0