Home » » Mengenal ”Isothiocyanates” dan ”Sulforaphane”

Mengenal ”Isothiocyanates” dan ”Sulforaphane”

Written By Muhammad Yusuf on Saturday, June 18, 2011 | 5:08 AM

Isothiocyanates adalah salah satu senyawa kimia asal tumbuhan (fitokimia) yang mempunyai unsur sulfur dengan formulasi umum R-NCS. Ada perbedaan unsur dalam kelompok isothiocyanates dengan efek antikanker paling kuat adalah phenylethylisothiocyanate, benzylisothiocyanate, dan 3-phenylpropylisothiocyanate.
Isothiocyanates dapat ditemukan pada kelompok sayuran cruciferae seperti brokoli, kubis, bunga kol, turnip, lobak, sawi, dan petsai. Glucosinolates adalah precursor (bahan baku) dari isothiocyanates. Ketika sayuran mentah dikunyah, sel-sel nya akan hancur dan ezim myrosinase akan menghidrolisisglucosinolates menjadi isothiocyanates.
Isothiocyanates menyerang pencetus kanker dengan menetralkannya, mengurangi efek racun, dan menstimulasi sekresi karsinogen. Isothiocyanates beraksi dengan menghambat perbanyakan sel dan menginduksi sel penyebab penyakit. Selain kanker prostat, penelitian lain membuktikan bahwaisothiocyanates membantu mencegah kanker paru-paru dan tenggorokan. Isothiocyanates dapat pula menurunkan risiko kanker lainnya, termasuk kanker lambung, dan usus.
Riset Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore mengenai metabolisme isothiocyanatesmemperlihatkan, isothiocyanates enam kali lebih sering ditemukan secara alami dibanding glucosinolates. Isothiocyanates juga berperan dalam memberikan cita rasa khas pada kelompok sayuran ini.
Sulforaphane atau (R)-1-isothiocyanto-4-methyl-sulfonyl butane adalah salah satu fitokimia keluarga dariisothiocyanates karena mempunyai struktur NCS. Sulforaphane terdapat dalam tanaman berikatan dengan molekul gula menjadi sulforaphane glucosinolate. Hanya setelah dimakan sulforaphane akan terpisah dari molekul gula. Sama seperti isothiocyanates, sulforaphane glucosinolate ditemukan pada kelompok sayuran cruciferae seperti brokoli, kubis, bunga kol, turnip, lobak, sawi dan petsai. Tetapi, sulforaphaneditemukan paling banyak pada kecambah brokoli.
Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang banyak memakan sayuran famili cruciferaeterindikasi dapat mengurangi risiko terkena kanker. Uji terhadap hewan, menunjukkan dengan memakan sayuran cruciferae mengurangi frekuensi, ukuran dan jumlah sel tumor. Ketika sel kanker menyerang, tubuh kita memproduksi enzim yang dinamakan phase 2 enzymes.
Sulforaphane menginduksi terbentuknya phase 2 enzyme. Dengan demikian, karsinogen dapat dinetralisasi sebelum menghancurkan DNAm dan juga menghambat perubahan formasi benzo[a]pyrene-DNA dan 1,6-dinitropyrene-DNA. Kekuatan induksi phase-2-enzymes dalam sel prostat manusia ditentukan olehsulforaphane. Sulforaphane juga dapat menghambat secara ekstra sel, intra sel, dan antarsel dalam mencegah resistensi antiboitik Helicobacter pylori dan induksi benzo-a-pyrene yang menyebabkan tumor pada perut.
Sulforaphane juga berfungsi sebagai antioksidan dan membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan Tokyo University of Agriculture menunjukkan bahwa orang yang memakan 100 gram kecambah brokoli setiap hari selama satu minggu, kadar kolesterol dalam darahnya berkurang.*** 
Irna Safira Inayah, S.Si.
Staf Laboratorium Sekolah Tinggi Farmasi (STFI), Bandung.
Share this article :

Post a Comment