Tomat (Lycopersicum
esculentum ) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat
bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein,
lemak dan kalori. Buah tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi
sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna
makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Sebagai sumber mineral,
buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan
fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat
berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat
mengandung zat potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan
darah tinggi (Cahyono, 2005). Oleh karena itu, permintaan akan komoditas tomat
akan terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
A. Botani
Tanaman Tomat
Tanaman tomat (Lycopersicum
esculentum Mill) merupakan tanaman yang secara lengkap diklasifikasikan ke
dalam golongan sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
:
Lycopersicum
Spesies
: Lycopersicum
esculentum Mill (Redaksi Agromedia, 2007).
Tanaman tomat memiliki
akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna
keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu dalam,
menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun dapat
mencapai kedalaman hingga 60 - 70 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang
berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Oleh
karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan.
Batang tanaman tomat
bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku. Bagian yang masih muda berambut dan
biasanya dan ada yang berkelenjar, mudah patah, dapat naik bersandar pada turus
atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan beberapa ikatan. Dibiarkan
melata, cukup rimbun menutupi tanah. Bercabang banyak sehingga secara
keseluruhan berbentuk perdu.
Daunnya yang berwarna
hijau dan berbulu memiliki panjang 20 - 30 cm dan lebar 15 - 20 cm. Daun tomat
tumbuh dekat ujung dahan atau cabang sementara tangkai daunnya berbentuk bulat
memanjang sekitar 7 - 10 cm dan ketebalan 0,3 - 0,5 cm.
Bunga tanaman tomat
termasuk jenis bunga berkelamin dua atau hermaprodit. Bunga tanaman tomat
berwarna kuning, terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.
Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan
membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat
melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang
Buah tomat adalah buah
buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif keras, setelah
tua berwarna merah muda, merah atau kuning cerah dan mengkilat, serta relatif
lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat.
Diameter buah tomat antara 2 - 15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah ruang di
dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry
dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan.
Pada buah masih terdapat tangkai bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai
tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi kelopak bunga.
Biji tomat berbentuk
pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan atau coklat muda.
Panjangnya 3 - 5 mm dan lebar 2 - 4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging
buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap
buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200
biji per buah. Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman.
Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5 - 10 hari.
B. Syarat
Tumbuh
Tanaman tomat pada fase
vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup. Sebaliknya, pada fase generatif
memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase
pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan yang
ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750 - 1.250 mm per
tahun. Curah hujan tidak menjadi faktor penghambat dalam penangkaran benih
tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi dari air irigasi,
namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. Iklim yang
basah akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan di
daerah pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal
pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan
menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan
terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam
keadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh karena itu baik di dataran tinggi
maupun dataran rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau
pengairan demi kelangsungan hidup dan produksinya,
Suhu yang paling ideal
untuk perkecambahan benih tomat adalah 25 - 300C. Sementara itu, suhu ideal
untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 - 280C. Jika suhu terlalu rendah
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan
bunga dan buahnya yanng kurang sempurna. Kelembaban relatif yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembaban
akan meningkat sehingga resikoterserang bakteri dan cendawan cenderung tinggi.
Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan areal pertanamannya
perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.
Tanaman tomat membutuhkan
penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yanng menguntungkan, tetapi
sinar matahari yang terik tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat. Tanaman
yang ada di daerah dengan kondisi demikian akan mudah terserang cendawan busuk
daun dan sejenisnya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi
pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga.
Sumber
:
Cahyono, Bambang. 2005.
Tomat, Budidaya dan Analisis Usaha Tani, Kinisius, Yogyakarta.
Pitojo, S, 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta
Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Agromedia, Jakarta.
Rismunandar, 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Pitojo, S, 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta
Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Agromedia, Jakarta.
Rismunandar, 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Wiryanta,W.T.B, 2004. Bertanam
Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.
+ comments + 1 comments
KADANGPATI PRAGMATIC PLAY - Keraton
Who are you? Kadangpati Pragmatic Play? · NetEnt. Rival. NetEnt. Rival. Pragmatic Play. Play'n kadangpintar Go. NetEnt. NetEnt. NetEnt.
Post a Comment