Tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas) tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Secara tradisional pemanfaatan daun jarak ini merupakan warisan kepercayaan dari nenek moyang sejak zaman dulu kala. Tidak sedikit ibu-ibu memanfaatkan daun jarak buat bayinya. Apalagi jika bayinya mengalami masuk angin atau perut kembung. Bisa dipastikan menggunakan daun jarak di perut sang bayi. Tak heran, ibu-ibu pun sangat percaya akan khasiat daun jarak. Jarak pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari kawasan tropis dan subtropis, dan tumbuh subur di kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Afrika, dan di Asia. Tanaman ini mempunyai struktur ketinggian berkisar 4-5 meter dengan ranting yang mengandung banyak cairan getah.
Sesuai namanya, jarak pagar memang banyak ditanam sebagai pembatas halaman rumah alias pagar. Tanaman ini menyebar hampir di seluruh bagian dunia beriklim tropis. Jarak pagar juga dapat tumbuh di wilayah yang kurang subur serta kering sehingga dapat berperan dalam penghijauan lahan kritis.
Ciri daunnya berkisar 15 cm dengan bunga kecil berwarna kuning kehijauan dan tumbuh berkelompok. Sedangkan buahnya berbentuk bujur telur, licin, dengan warna hijau dan kuning. Jika sudah masak, buahnya akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam.Menurut Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat sebagai pencahar dan toksik lektin. Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, dan beracun.
Selain itu, tambah Dr. Setiawan, jarak pagar juga mampu melancarkan darah, menghilangkan bengkak, menghentikan perdarahan, serta menghilangkan gatal. Secara kimiawi, jarak pagar mengandung n-l-triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN.
Post a Comment