Home » » Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng

Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng

Written By Muhammad Yusuf on Friday, July 22, 2011 | 4:58 PM


Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) lebih cocok dibudidayakan di tanah lempung (sawah) serta memiliki persediaan air irigasi. Tempat penanaman harus terbuka dan tidak dinaungi oleh pepohonan.
Sedap malam merupakan tanaman introduksi dan telah ditanam sejak lama, sehingga dianggap sebagai varietas lokal. Kultivar lokal sedap malam berbunga semi ganda asal Pasuruan telah dilepas sebagai varietas unggul nasional dengan nama Roro Anteng oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Sementara sedap malam berbunga ganda asal Cianjur telah dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Hias bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai varietas unggul nasional dengan nama Dian Arum.
Syarat tumbuh
Sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda lebih cocok ditanam di dataran rendah dengan elevensi di bawah 50 m dpl. Sedap malam berbunga ganda cocok ditanam di daerah dengan elevensi di atas 100 m sampai 600 m dpl. Bila sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda ditanam di dataran sedang, maka bunga yang dihasilkan akan memiliki tangkai bunga yang agak panjang, tidak kokoh dan kurang kekar serta malai bunga agak panjang dan bagian ujung malai terkulai dengan jumlah kuntum bunga lebih sedikit. Kualitasnya menjadi jelek dan tidak layak untuk dijual. Benih
Benih atau bibit sedap malam berupa umbi yang diperoleh dari tanaman produksi yang telah berumur lebih dari 1,5 tahun. Ukuran (diameter) umbi ratarata 1 – 2 cm dan telah dikeringkan selama lebih kurang 2 – 3 minggu di bawah terik matahari. Sebaiknya umbi disimpan lebih dahulu antara 1 – 2 bulan sebelum tanam dengan tujuan agar setelah ditanam tunas akan lebih cepat keluar.
Pengolahan tanah
Tanah dibersihkan dari gilma dan dicangkul sampai halus. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang tergantung luas lahan. Setiap bedengan terdiri dari tiga baris tanaman.
Pupuk dan pemupukan :
Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam, kuda, domba atau kompos yang telah matang (siap pakai). Dosis sebanyak 20 sampai 30 ton/ha atau 2 – 3 kg per m2. Pupuk kandang ditaburkan merata setelah bedengan dibuat dan ditutup dengan tanah pada saat merapikan bedengan (1 minggu sebelum tanam). Pemberian pupuk kandang berikutnya dilakukan dengan interval 5 – 6 bulan. Pupuk NPK diberikan sebulan setelah tanam atau diperkirakan akar pada umbi telah tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga pupuk yang diberikan dapat diserap langsung oleh tanaman. Dosis pupuk sebayak 200 kg/ha atau 200g/m2. Pemberian pupuk NPK berikutnya dilakukan dengan interval 3 bulan. Selain itu, pupuk daun dapat juga disemprotkan sesuai dengan dosis anjuran dengan interval 2 minggu.
Penanaman
Jarak tanam yang digunakan adalah 30 cm antar barisan dan 25 cm dalam barisan. Sebelum penanaman terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm, kemudian umbi sedap malam dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah.  
Hama dan Penyakit
Hama utama yang menyerang tanaman sedap malam adalah thrips (Thaeniothrip sp.), kutu dompolan atau mealybugs (Dysmicoccus brevipes) dan kutu perisai (Coccus sp.). Ketiga hama tersebut akan muncul pada musim kemarau yang panjang. Thrips mulai menyerang sejak awal penanaman hingga sedap malam berbunga. Hama tersebut ditemukan pada celah-celah antar daun dan juga pada daun yang masih menguncup. Awal serangan ditandai dengan adanya bekas gigitan pada permukaan daun dan akhirnya berubah menjadi kecoklatan bila serangan sudah lanjut. Sebagai tindakan awal pengendalian dapat digunakan kertas berperekat warna kuning. Untuk mengendalikan hama tersebut dapat digunakan insektisida berbahan aktif dimetoat atau diafentiuron sesuai dengan dosis anjuran.
Pemeliharaan 
Pemeliharaan berupa penyiangan dan pengairan dapat dilakukan satu bulan satu kali. Sementara penyiraman dilakukan satu minggu satu kali. Pada musim kemarau yang panjang pengairan dilakukan dengan cara memenuhi saluran antar bedengan dengan air sampai penuh dan dibiarkan satu malam. Tindakan tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah serangan hama kutu dompolan agar tidak sampai ke bagian umbi sedap malam.
Panen bunga
Umumnya tanaman sedap malam akan berbunga pada umur 4 – 5 bulan setelah tanam. Panen bunga sebagai bunga potong dilakukan saat satu atau dua kuntum bunga telah mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai bunga dengan gunting atau menarik tangkai bunga hingga terlepas dari rumpun tanaman. Masa produktif tanaman sedap malam mencapai umur 2 tahun setelah tanam. Setiap rumpun tanaman dapat menghasilkan bunga 3 – 5 tangkai bunga potong.
Donald Sihombing dan Wahyu Handayati
Penulis dari BPTP Jawa Timur, BP2TP
Dimuat Dalam Tabloid Sinar Tani, 19 Nopember 2008
Share this article :

Post a Comment