Home » » PELUANG BUDIDAYA SIRSAK

PELUANG BUDIDAYA SIRSAK

Written By Muhammad Yusuf on Monday, June 13, 2011 | 5:10 AM

Di sebuah restoran yang cukup besar, beberapa tamu menyimak daftar menu. Mereka memesan jus buah. Ketika mereka menyebut jus sirsak, maka pramuniaga restoran itu mengatakan, bahwa jus sirsaknya habis. Sirsak adalah buah yang permintaan pasar lebih besar dari pasokannya. Sirsak yang ada di pasar lokal, pasar swalayan, kios dan toko buah, selalu berasal dari kebun rakyat, dengan hanya beberapa tanaman. Padahal sirsak diperlukan oleh industri konsentrat buah dan restoran dalam volume besar. Sedangkan kebutuhan untuk buah segar tidak setinggi permintaan industri.
Sirsak disukai justru karena rasa masamnya. Selain karena aromanya yang khas, serta warnanya yang putih. Kelemahan sirsak adalah, tidak terlalu mudah untuk dikonsumsi sebagai buah segar. Masyarakat pedesaan, biasa mengkonsumsi sirsak dengan menelan “pulp” daging buah itu berikut biji-bijinya. Cara makan sirsak ini, juga biasa dilakukan ketika masyarakat mamakan srikaya, delima, bahkan rambutan si nyonya yang tidak ngelotok, tetapi manis daging buahnya. Biji sirsak yang tertelan masuk ke dalam perut itu memang tidak akan menimbulkan gangguan apa pun.
Namun masyarakat modern yang “berbudaya”, tentu keberatan kalau harus mengkonsumsi sirsak dengan cara menelan bijinya. Padahal, kalau biji itu harus dibuang satu-per satu, baik dengan tangan maupun setelah ada di mulut, akan mendatangkan kesulitan tersendiri. Itulah sebabnya kebutuhan sirsak masam untuk industri, justru lebih tinggi dari sirsak manis sebagai buah segar. Tahun 1980an, diketemukan sirsak manis dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, yang disebut sirsak ratu. Namun perkembangan sirsak ratu tidak sepesat salak pondoh, dan jambu biji bangkok. Ini merupakan indikator, bahwa sirsak, meskipun sangat manis, kurang disukai sebagai buah meja. Hingga budidaya sirsak ratu tidak berkembang.
Produksi benih sirsak ratu, tidak serumit produksi benih salak pondoh. Para penangkar benih, lebih siap dan lebih cepat melayani pesanan benih sirsak ratu dibanding salak pondok. Sebab benih sirsak ratu diperoleh dari menyemai biji sirsak biasa, kemudian menyambungnya secara okulasi atau sambung pucuk dengan entres dari pohon induk sirsak ratu. Produksi benih salak pondoh, hanya bisa dilakukan dengan “pencangkokan” anakan dari tunas-tunas yang tumbuh pada batang salak pondoh. Hingga sekarang pun, benih salak pondoh tidak bisa diproduksi secara massal seperti halnya benih tanaman dikotil.
# # #
Sirsak, Soursop, Guanábana, Graviola, Coração-da-Índia, Guyabano, Corossol, nangka belanda, durian belanda, (Annona muricata), adalah tanaman buah genus Anona, yang terdiri dari sekitar 100 sd. 150 spesies. Sirsak masih satu genus dengan srikaya, buah nona, Sugar-apple, Sweetsop (Annona squamosa); serta kemulwo, mulwo, Cherimoya (Annona cherimola). Semua spesies dalam genus Anona, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Latin. Genus Anona menyebar ke seluruh kawasan tropis di dunia, setelah bangsa Eropa datang ke benua Amerika. Sirsak dan juga srikaya, masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis dan Belanda. Baik sirsak maupun srikaya, menghendaki kawasan yang relatif kering.
Tanaman sirsak berupa perdu, dengan tinggi sekitar 10 m. Tajuknya jarang dan tidak beraturan. Daunnya berbentuk jorong, dengan tepi lurus dan permukaan licin. Bunga sirsak tumbuh di ranting yang sudah cukup tua, cabang bahkan juga batang. Sirsak berbunga sempurna, artinya, dalam satu bunga terdapat sekaligus bunga jantan dan betina. Bunga sirsak berkelopak tiga helai, berbentuk jantung, tebal, dan berwarna kuning muda. Dalam lindungan tiga kelopak ini, terdapat kepala putik (bunga betina) dan benang sari (polen). Secara alamiah, penyerbukan bunga sirsak dilakukan oleh semut hitam. Semut ini memang banyak hidup pada pohon sirsak.
Penyerbukan yang dilakukan oleh semut, tidak selalu menghasilkan buah dengan bentuk sempurna. Agar buah berbentuk sempurna, diperlukan penyerbukan buatan dengan menggunakan kuas kecil yang halus. Tanpa penyerbukan buatan, buah akan tumbuh bengkok dan tidak sempurna. Sirsak merupakan buah klimaterik, yakni bisa dipetik ketika buah telah tua, baru kemudian diperam sampai masak. Masyarakat pedesaan, biasa memeram sirsak denganmenaruhnya begitu saja di tanah, di dekat gentong tempat menyimpan air minum. Di tempat yang sejuk dan lembap seperti inilah sirsak akan bisa masak dengan sempurna.
Buah sirsak mirip dengan nangka, yakni kulitnya tumbuh semacam duri yang tidak tajam dan jarang-jarang. Namun ukuran sirsak tidak seperti nangka, yakni hanya berdiameter 12 cm. dan panjang sampai 20 cm. Bagian pangkal batang, biasanya berukuran lebih besar dibanding dengan bagian ujungnya. Warna kulit hijau tua, dan akan tetap hijau tua meskipun buah telah masak. Daging buah berupa segmen berwarna putih susu, yang setelah masak sangat lunak serta gembur dan berair banyak. Di dalam masing-masing segmen buah inilah terdapat biji berwarna hitam berbentuk pipih, dengan panjang 1,5 cm, lebar 1 cm. dan tebal 0,5 cm.
# # #

Rasa daging buah sirsak segar. Ada masamnya, namun juga ada sedikit rasa manisnya. Aroma sirsak sangat khas. Bahkan dengan srikaya pun, aromanya berlainan. Gabungan antara rasa manis, masam, segar (karena airnya banyak), dan aroma yang tajam serta khas inilah yang menyebabkan sirsak digemari. Namun cara mengkonsumsi sirsak yang susah, telah mengakibatkannya tidak populer sebagai buah meja. Terutama sebagai pencuci mulut pada pesta, rapat atau acara massal lainnya. Sendainya sirsak akan dihidangkan sebagai pencuci mulut, pastilah hanya sebatas pada komunitas terbatas.
Budidaya sirsak memiliki prospek yang cukup baik, terutama untuk bahan baku industri konsentrat buah. Budidaya untuk memasok pasar buah segar juga masih cukup baik, meskipun volumenya tidak akan sebesar budidaya untuk memasok industri. Di kawasan wisata Pelabuhan Ratu, khususnya di sepanjang jalan raya Cibadak – Pelabuhan Ratu – Cisolok, banyak dijumpai kios-kios pedagang sirsak. Pembelinya para wisatawan domestik. Sebagian dari mereka, memang akan mengkonsumsi buah itu dalam keadaan segar. Namun kebanyakan, para pembeli sirsak itu akan membawanya pulang untuk bahan jus sirsak.
Di jalur jalan raya Cibadak – Pelabuhan Ratu – Cisolok, juga banyak dijumpai penjual benih sirsak ratu. Benih okulasi ini siap untuk dibawa sebagai oleh-oleh dan ditanam di halaman rumah atau kebun. Kalau agroklimatnya cocok dan perawatannya baik, benih sirsak ini sudah akan mulai berbuah pada tahun ke tiga atau ke empat setelah tanam. Meskipun bisa hidup mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 m. dpl, namun sirsak akan berbuah optimal pada ketinggian antara 300 sd. 800 m. dpl. Tanaman ini menghendaki sinar matahari penuh dan curah hujan cukup. Di kawasan yang ekstrim kering seperti NTT, sirsak juga bisa berbuah sangat baik, asalkan memperoleh pengairan cukup.
Sirsak termasuk tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Hama yang banyakmenyerang tanaman sirsak adalah ulat pemakan daun. Ulat sirsak adalah larva kupu-kupu gajah yang sangat besar. Selain itu, sursak juga rentan serangan penggerak batang/cabang. Akibat banyaknya semur hitam, tanaman sirsak juga mudah sekali terserang kutu daun. Kutu daun ini merupakan “piaraan” semut hitam, yang kemudian diberi imbalan cairan manis dari tubuh kutu tersebut. Sebagian dari cairan manis itu akan menempel pada daun sirsak, dan menjadi sarana yang sangat cocok untuk tumbuhnya cendawan jelaga.
# # #
Sirsak tergolong buah yang tidak mengenal musim. Terlebih kalau tanaman ini tumbuh di lokasi yang terkena sinar matahari penuh, dengan air tanah dangkal, pada ketinggian dataran menengah. Dalam kondisi optimal seperti ini, pada satu batang tanaman sirsak akan dijumpai mulai dari bunga, buah muda sampai ke buah tua yang siap petik. Dengan sifatnya yang mampu berbuah tanpa musim, sirsak cocok untuk dikebunkan sebagai obyek wisata agro, maupun sebagai bahan industri konsentrat buah. Meskipun mampu berbuah tanpa musim, namun kualitas buah yang dihasilkan pada musim kemarau, akan selalu lebih baik dibanding dengan buah yang dihasilkan pada musim penghujan.
Tanaman sirsak di kebun rakyat, selama ini tidak pernah dipelihara sebagaimana mestinya. Tanaman tidak pernah dipupuk, dan apabila terkena serangan hama serta penyakit juga tidak pernah ditanggulangi. Dengan pemberian NPK secara rutin, dengan dosis 0,25 kg per tanaman per tahun, kuantitas serta kualitas buah akan meningkat. Demikian pula apabila dilakukan penanggulangan hama dan penyakit tanaman. Semut hitam yang potensial mendatangkan kutu daun serta embun jelaga, harus dibasmi dengan insektisida kontak. Demikian pula dengan penggerak batang yang harus dibasmi dengan insektisida sistemik. Ulat kupu-kupu gajah, cukup ditanggulangai secara manual dengan mengambilnya satu per satu.
Prospek berkebun sirsak cukup baik. Harga sirsak tidak pernah jatuh. Meskipun juga tidak pernah melambung tinggi. Dengan tetap stabilnya harga, komoditas sirsak cukup bisa diandalkan dari resiko kerugian akibat harga jatuh. Dewasa ini, di pasar swalayan di kota-kota besar, sudah mulai dijajakan buah sirsak. Meskipun kontinuitas keberadaannya masih sering terganggu. Fluktuasi keberadaan sirsak di pasar swalayan ini, sama dengan fluktuasi keberadaannya di restoran yang menyajikan jus sirsak. Kadang hari ini ada, besoknya sudah kehabisan stok dan sulit mencari pasokan.
Share this article :

Post a Comment