Minyak sawit merupakan sumber karotenoid alami yang paling besar. Kadar karotenoid dalam minyak sawit yang belum dimurnikan berkisar 500 - 700 ppm dan lebih dari 80 persennya adalah ? dan ß-karoten. Bila tidak terdegradasi, beberapa jenis karotenoid diketahui mempunyai aktivitas pro-vitamin A.
Dilihat dari besarnya aktivitas provitamin A, kadar karotenoid minyak sawit mempunyai aktivitas 10 kali lebih besar dibandingkan dengan tomat. Selain itu studi epidemilogi mutakhir menentukan adanya hubungan antara konsumsi pangan kaya karotenoid dengan penurunan terjadinya kanker.
Saat ini minyak sawit di-konsumsi dalam bentuk termurnikan (purified), terpucatkan (bleached), dan terhilangkan dari busukan (deodorized). Warnanya kuning keemasan dan hampir semua karotenoidnya dihilangkan. Akhir-akhir ini muncul produk minyak sawit yang tingkat pemucatannya sangat tinggi dan diberi label mutu spesial.
Untuk mempertahankan ke-beradaan karotenoid dalam minyak sawit, proses produksi minyak sawit kaya karotenoida beraktivitas pro-vitamin A telah dikembangkan. Pe-ngembangan proses ini juga penting bila dikaitkan dengan penanggulang-an masalah defisiensi vitamin A di Indonesia.
Post a Comment