Kalau membahas tentang buah maja,saya jadi teringat waktu di SD dulu. Ada pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia, yang cukup menarik buat saya. Sejarah berdirinya kerajaan Majapahit, sering dijadikan dongeng serial di radio dan koran waktu itu,eh…ketahuan kalau penulisnya orang jadul ya..hehe.
Setahu saya kerajaan Majapahit satu-satunya yang namanya diambil dari nama buah. Menurut legenda, konon Raden Wijaya, sang pendiri kerajaan, menerima sebidang tanah di daerah Tarik (sekarang di selatan Surabaya). Sewaktu membangun daerah itu, ada prajuritnya yang memakan buah maja. Kebetulan yang dimakan adalah buah yang berasa pahit (karena mungkin masih mengkal dan masih muda). Prajurit itu berteriak,pahit!..pahit! buah maja pahit!. Sejak itulah Raden Wijaya menamakan sebidang tanah di desa Tarik itu dengan nama “Majapahit”.
Setahu saya kerajaan Majapahit satu-satunya yang namanya diambil dari nama buah. Menurut legenda, konon Raden Wijaya, sang pendiri kerajaan, menerima sebidang tanah di daerah Tarik (sekarang di selatan Surabaya). Sewaktu membangun daerah itu, ada prajuritnya yang memakan buah maja. Kebetulan yang dimakan adalah buah yang berasa pahit (karena mungkin masih mengkal dan masih muda). Prajurit itu berteriak,pahit!..pahit! buah maja pahit!. Sejak itulah Raden Wijaya menamakan sebidang tanah di desa Tarik itu dengan nama “Majapahit”.
Buah Maja yang dalam bahasa latinnya Aegle marmelos (L.) Correa, adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika, merupakan suku jeruk-jerukan atau Rutaceae. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen buahnya. Maja masih berkerabat dekat dengan kawista. Di Bali dikenal sebagai bila. Di Pulau Jawa, maja sering kali dipertukarkan dengan berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.
Menurut sumber dari Wikipedia.org , tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa.
Menurut sumber dari Wikipedia.org , tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa.
• Ternyata Buah Maja Tidak Pahit
Dalam legenda di atas menggambarkan bahwa buah maja itu rasanya pahit. Tetapi ternyata buah ini memiliki rasa manis. Ini berdasarkan sumber dari Wikipedia.org , yang menggambarkan bahwa, warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah pahit. Buah maja juga dapat dibuat sebagai makanan olahan, dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat marmalade.
Jadi menurut saya buah maja bisa dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan disamping pelestarian buah langka di Indonesia, sehingga perlu pembudidayaan tanaman buah maja secara intensif.
Jadi menurut saya buah maja bisa dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan disamping pelestarian buah langka di Indonesia, sehingga perlu pembudidayaan tanaman buah maja secara intensif.
sumber foto :vita-flash.blogspot.com
Post a Comment