Tanaman Crotalaria
juncea di samping hasil biomasanya tinggi juga mempunyai kandungan N
tinggi pula (3,01 % N). Tanaman ini cukup lunak sehingga cocok digunakan utuk
sebagai pupuk hijau. Pada waktu yang lalu tanaman selalu ditanam setelah panen
selesai.
Sebenarnya
penggunaan pupuk hijau ini bukan barang baru lagi, namun karena sudah banyak
ditinggalkan oleh petani maka pupuk hijau ini terabaikan. Misalnya pada
tahun tujuh puluhan,merupakan suatu keharusan pihak pabrik tembakau di Klaten,
menanamCrotalaria juncea (orok-orok) pada setiap habis panen tembakau,
bertujuan untuk mengembalikan dan memperbaiki kesuburan tanahnya. Setelah
tembakau dipanen, ditanam orok-orok, setelah besar maka tanaman orok-orok ini
dirobohkan dan dicampur dengan tanah saat pengolahan tanah (pembajakan) yang
kemudian digenangi. Tetapi pada masa sekarang keharusan tersebut sukar dipenuhi
baik oleh pihak pabrik maupun petani. Petani merasa keberatan bila sawahnya
ditanami legum (orok-orok), karena dianggap tidak produktif, selama penanaman orok-orok
(sekitar 1 bulan).
Post a Comment