TEMU putih adalah jenis tanaman umbian-umbian yang bermanfat sebagai obat, dan jenis tanaman ini agak jarang di tenui.
Temu putih termasuk tanaman tahunan yang bersosok semak. Tinggi tanaman mencapai 2 meter. Bentuk daunnya bundar dan lonjong ke ujung. Panjang daun berwarna hijau kekuningan ini antara 30-60 cm.
Rimpang temu putih terdiri dari rimpang induk berbentuk bulat telur 3-4 anak rimpang yang panjang dan di penuhi akar-akar besar dan kaku. Rasa rimpangnya pahit dan cukup pedas.
Rimpang temu putih mengandung minyak Asiri, sineol, kampin, sirkuitepen, kurkumeon, kurkumol, kurdion, zygiberen, berneon kampor, kurkuminoit dan zodowarin. Temu putih merupakan obat kanker yang jitu.
Hasil penelitian rumah sakit umum Sutomo Surabaya beberapa waktu lalu membuktikan bahwa temu putih mempu menghambat perkembangan sel kanker PS78-86. Kemampuan ini sama dengan kehebatan daun tapak dara yang telah dipakai untuk obat kanker dan tumor.
Senyawa kurkumol dan kurkudion yang terdapat dalam temu putih memiliki sifat anti kanker. Sedang senyawa kurkuminoit dan plapainoit berfungsi sebagai zat anti oksidan yang akan melindung tubuh dari kerusakan sel.
Sekarang masyarakat sudah mulai tahu bahwa temu putih memiliki daya gempur kanker yang luar biasa. Sekarang masyarakat mengolah temu putih menjadi bubuk. Di pasaran pun sudah banyak tersedia kemasan temu putih dalam bentuk instant yang siap diseduh dan dikonsumsi. Namun sudahkah produk tersebut memenuhi standar pengolahan yang benar agar tidak merusak kandungan di dalamnya.
Ramuan temuputih ini bisa pula dibuat sendiri. Caranya, dengan mengiris-iris tipis rimpangnya. Kemudian di jemur 3-4 hari atau sampai kering. Setelah itu direbus ke dalam 6 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Air rebus itu diminum pada pagi, siang dan sore masing-masing 1 gelas.
Sakit kanker bukan tipe penyakit yang bisa mendapat perlakuan khusus, karena itu sakit kanker mesti tetap konsultasi dengan dokter.
Sumber : inilah.com
Post a Comment