Info Tanaman Perkebunan

Info Tanaman Perkebunan Lainnya »

Info Tanaman Hias

Info Tanaman Hias Lainnya »

Info Tanaman Sayuran

Info Tanaman Sayuran Lainnya »

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

Written By Muhammad Yusuf on Friday, September 23, 2011 | 4:50 AM


Nama umum : Penggerek Batang Padi, stem borer
Hama paling penting pada tanaman padi adalah hama penggerek Batang, hama ini sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil panen yang tinggi.    Hama ini sering merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan tanaman sejak pembibitan, anakan maupun fase, berbunga (generatif). Bila serangan terjadi pada fase anakan maka hama ini disebut sundep dan jika terjadi pada saat berbunga disebut beluk.
Sampai saat ini belum ada varietas yang tahan penggerek batang. Tanda-tanda serangan hama sundep ini di mulai dengan adaya invansi penerbangan ngengat (kupu-kupu) kecil berwarna putih pada sore hari dan malam hari. Ngengat ini terbang menuju daerah persemaian maupun pertanaman.
Perbedaan Hama Sundep dan Hama Beluk
Hama Sundep
Menyerang daun padi muda (sebelum pembungaan), kemudian daun mulai menguning dan mengering dan mulai mati. Walaupun batang padi bagian bawah masih hidup atau membentuk anak tanaman baru tapi pertumbuhan daun baru tidak terjadi.
Hama Beluk
Menyerang titik tumbuh tanaman padi yang sedang bunting sehingga buliran padi keluar,berguguran,gabah-gabah kosong dan berwarna keabu-abuan. Gejala serangan hama perlu di waspadai terutama pada pertanaman musim hujan.
Cara Pengendalian
Pengendalian dapat di lakukan dengan pengaturan pola tanam dan pergiliran tanaman selain itu juga dapat di lakukan  pengendalian secara mekanis maupun hayati.
Jika hasil pengamatan menunjukkan populasi hama diatas ambang pengendalian  yaitu >10% rumpun memperlihatkan gejala sundep dan beluk  maka  gunakan insektisida berbahan aktif tiametoksam dan klorantraniiliprol.
Gbr1. Telur (kelompok telur ) Penggerek Batang Padi
Gbr 2. Kelompok Telur Penggerek Batang Padi mulai menetas
Gbr3. Larva Hama Penggerek Batang Padi Putih
Gbr4. Ngengat (imago) Penggerek Batang Padi

Rumput Fatimah


Apa Itu Rumput Fatimah?

Mungkin Anda baru pertama kali mendengar istilahRumput Fatimah. Namun untuk para ibu-ibu terutama yang sedang mengandung istilah Rumput Fatimah pasti sangat familiar di telinga.

Rumput Fatimah yang biasa di sebut Mawar Jeriko oleh orang barat, merupakan obat-obatan herbal yang dipercaya memiliki kegunaan untuk memperlancar proses persalinan. Rumput Fatimahsendiri biasanya dibeli oleh para jamaah haji sebagai oleh-oleh dari tanah suci. Rumput Fatimah berbentuk seperti tanaman perdu yang kering, namun apabila dimasukkan ke dalam air maka tumbuhan tersebut akan mekar kembali. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di samping.

Khasiat Rumput Fatimah

Memang belum ada laporan tentang penelitian secara medis untuk membuktikan kegunaan Rumput Fatimah ini. Tetapi banyak dipercaya bahwa Rumput Fatimah sendiri memiliki kandungan hormon serupa oksitosin. Fungsi dari hormon ini sendiri adalah membantu kontraksi pada ibu-ibu yang akan melahirkan.

Aturan Penggunaan Rumput Fatimah :

Rumput Fatimah ini hanya boleh dikonsumsi ketika sudah dekat waktu melahirkan, yakni ketika pembukaan sudah di atas 6, bukan pada saat pecahnya air ketuban. Jika Rumput Fatimah dikonsumsi sebelum pembukaan 6 akan terjadi kontraksi yang abnormal. Dan hal ini bisa jadi sangat berbahaya bagi ibu yang hendak melahirkan. Dampak terburuknya bisa terjadi robekan pada dinding rahim dan perdarahan yang hebat dan tidak bisa terhentikan.

Karenanya, meskipun pada beberapa kasus sangat membantu proses persalinan, sebaiknya Anda berhati-hati ketika hendak mengkonsumsi rumput fatimah ini. Upayakan berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu tentang konsumsinya. Jangan heran jika banyak dokter akan melarang penggunaannya karena dikhawatirkan akan berbahaya bagi sang ibu dan buah hati.

Video Mekarnya Rumput Fatimah

Kalau ingin tahu bagaimana rumput fatimah yang mekar ketika dicelupkan di dalam air, liat aja video berikut ini :
powered by Youtube

BUDIDAYA SAYURAN DATARAN RENDAH


Sayuran dataran rendah yang memerlukan budidaya khusus adalah kangkung air dan genjer. Budidaya kangkung air dan genjer dilakukan di sawah yang berpengairan teknis. Biasanya kangkung air merupakan varietas ungu (berbatang dan berbunga ungu). Sementara kangkung cabut varietas putih (berbatang hijau dan berbunga putih). Meskipun sebenarnya, kangkung putih juga bisa dibudidayakan di lahan basah, dan sebaliknya kangkung ungu bisa dibudidayakan di lahan kering. Karena sifat budidayanya, maka kangkung air relatif lebih rendah harganya dibanding kangkung cabut.
Kacang panjang, terung hijau panjang/ungu, oyong, mentimun dan pare, merupakan sayuran dataran rendah yang dibudidayakan secara massal di lahan sawah pada musim kemarau dan di lahan kering pada musim penghujan. Kacang panjang dan terung ungu/hijau panjang, paling banyak dibudidayakan karena pasarnya juga paling besar. Sementara oyong dan pare relatif lebih sedikit volumenya. Budidaya kacang panjang, oyong, mentimun  dan pare memerlukan ajir. Sementara terung tidak memerlukan ajir.
Komoditas sayuran dataran rendah yang tidak dihasilkan oleh tanaman sayuran adalah nangka muda, pepaya muda, daun melinjo berikut bunga dan buah mudanya. Jenis sayuran ini diperlukan dalam volume besar terutama untuk sayur asem. Meskipun sangat populer dan massal, namun hampir tidak ada petani yang bersedia membudidayakan pepaya, nangka dan melinjo untuk bahan sayuran. Beda dengan daun singkong. Di sekitar Jakarta sudah banyak petani yang membudidayakan singkong hanya untuk dipetik daunnya.
Umumnya, jenis sayuran yang secara sengaja dibudidayakan di dataran rendah hanyalah yang nilai komersialnya relatif baik. Mulai dari selada, caisim, bayam cabut, kangkung cabut, kacang panjang, mentimun, oyong, terung dan pare. Di luar Jawa, khususnya di Kalimantan, NTT, Maluku dan Papua, budidaya sayuran dataran rendah masih sebatas dilakukan oleh etnis Jawa atau Toraja. Etnis ini memiliki tradisi mencangkul, memupuk dan marawat tanaman musiman. Sementara etnis Dayak atau Flores (kecuali Manggarai) dan kebanyakan etnis luar Jawa lainnya lebih mengenal tradisi berladang dan berkebun.
Yang dimaksud dataran rendah dalam konteks ini adalah, kawasan dengan ketinggian mulai dari 0 m. dpl. sd. sekitar 500 m. dpl. Ciri khas kawasan dataran rendah adalah udaranya yang panas. Karenanya sayuran dataran tinggi seperti kol, wortel, seledri, daun bawang dan kentang tidak mungkin dibudidayakan di kawasan ini. Seledri dan daun bawang sebenarnya masih bisa dibudidayakan dengan hasil cukup baik, asal pasarnya relatif jauh dari kawasan penghasil sayuran dataran tinggi. Misalnya Pontianak, Samarinda, Ambon dan terutama Kupang.
Pontianak mendapat suplai sayuran dataran tinggi dari Medan (Brastagi) dan dari Jawa. Samarinda dan Ambon memperoleh suplai dari Jawa dan Sulawesi. Kupang memperoleh suplai dari Sulawesi dan Jawa, namun biaya transportasinya sudah sangat tinggi. Hingga budidaya sayuran dataran rendah menjadi lebih dimungkinkan di Kupang. Atau, ada upaya untuk mengintroduksi budidaya sayuran dataran tinggi di Soe (kabupaten Timor Tengah Selatan). Soe berketinggian antara 500 m. dpl. sd. 1.000 m. dpl, airnya melimpah dan hanya berjarak 1,5 jam perjalanan dari Kupang.
Kekurangan suplai sayuran, bahkan lebih terasa lagi di kota-kota yang relatif kecil seperti Waingapu (Sumba), Tual (Kei), Sorong (Papua), Nunukan (Kaltim). Nunukan yang berbatasan dengan Sabah, Malaysia, terpaksa mendapat suplai sayuran dataran tinggi dari negeri jiran ini. Di nunukan, budidaya sayuran dataran rendah masih sebatas bayam potong, terung, caisim, mentimun dan kemangi. Petaninya masih terbatas etnis Jawa dan Toraja, dengan jumlah baru satu dua. Biasanya mereka sekaligus beternak ayam, hingga kotorannya bisa menjadi pupuk.
Budidaya sayuran dataran rendah dengan biaya on farm paling murah, dialami oleh para petani di bantaran kali di kota Jakarta. Mereka menggunakan pupuk sampah kota yang dibakar. Benih mereka produksi sendiri. Pada budidaya musim kemarau, air irigasi mereka ambil secara manual dengan gembor yang dipikul, langsung dari sungai. Meskipun air sungai tersebut telah menghitam akibat pencemaran, penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan, hasil sayuran tersebut tidak tercemar logam berat. Biaya budidaya yang dikeluarkan oleh para petani itu hanyalah tenaga kerja dan pupuk. Kendala utama yang dihadapi oleh para petani sayuran di kawasan Jabotabek justru tingginya biaya off farm berupa pungutan dari aparat serta preman.
Selada, caisim, kangkung, bayam cabut, terung dan pare bisa dengan mudah dibenihkan. Caranya, selada, caisim dan bayam dibiarkan tua dan keluar bunga serta menghasilkan biji. Kangkung pun demikian, namun untuk menghasilkan biji sebanyak mungkin, kangkung cabut ini harus diberi ajir agar merambat. Buah terung dan pare juga dibiarkan menjadi tua dan masak untuk diambil bijinya. Para petani sudah tahu, tanaman yang akan dibenihkan ini dipilih yang paling subur dan tumbuh sehat. Dengan cara ini, petani bisa mengatur agar kebutuhan benih untuk periode tanam berikutnya tercukupi.
Lahan yang akan ditanami sayuran haruslah terkena panas matahari penuh sepanjang hari. Kualitas tanah justru tidak menjadi masalah, sebab dengan adanya bahan organik cukup, maka tanah pasir, tanah liat atau cadas sekali pun tidak menjadi masalah untuk budidaya sayuran. Tanah ini dicangkul sampai gembur dan dibentuk menjadi bedengan memanjang. Pada penanaman musim hujan, perlu dibuat saluran pembuang air (drainase) yang cukup, hingga lahan tanaman tidak tergenangi air. Pada penanaman musim kemarau, saluran drainase tidak diperlukan. Sambil menggemburkan tanah, dilakukan pencampuran pupuk organik.
Selain sampah kota yang dibakar, pupuk untuk budidaya sayuran di sekitar kota juga bisa berupa kompos, kotoran ayam atau limbah isi rumen (perut sapi, domba/kambing) dari rumah pemotongan hewan (RPH). Pupuk organik yang paling murah adalah sampah pasar yang dibakar. Pembakarannya tidak sampai menjadi abu, melainkan cukup berupa arang. Sebab kalau sampai menjadi abu, bahan organis tersebut justru sudah hilang nutrisinya. Abu yang banyak mengandung soda, malahan bisa merusak tanaman sayuran yang perakarannhya sangat lemah. Pupuk kompos bisa dibuat dengan menumpuk limbah organik berupa daun-daunan kering atau sisa produk pertanian lainnya.
Sebenarnya, budidaya sayuran dataran rendah di sekitar kota besar, juga bisa memanfaatkan pupuk kotoran kelinci. Kualitas pupuk kotoran kelinci paling baik jika dibandingkan dengan pupuk organik lainnya. Pakan kelinci bisa berupa limbah sayuran hasil budidaya sendiri, bisa pula dengan mengambil limbah pasar berupa daun kembang kol, kelobit jagung dll. yang biasanya menumpuk di pasar-pasar tradisional. Pemeliharaan kelinci, selain menghasilkan pupuk organik kualitas tinggi, juga bisa memberikan tambahan penghasilan bagi petaninya. Namun, jenis kelinci yang dipelihara haruslah kelinci lokal yang cocok hidup di dataran rendah. Bukan kelinci ras unggul yang hanya cocok dipelihara di dataran tinggi.
Setelah bedengan dengan pupuk organiknya siap, benih sayuran cukup ditaburkan di lokasi penanaman. Agar penyebaran benih merata, terlebih dahulu dicampur tanah atau pupuk organik, baru kemudian disebar. Benih yang bisa langsung ditebar demikian adalah bayam dan kangkung cabut. Sementara caisim, selada, kenikir, kemangi, dan terung haruslah disemai terlebih dahulu baru kemudian dipindahkan ke lahan. Penyemaian benih biasanya dilakukan di bedeng yang terpisah dari bedeng pembesaran. Sayuran kacang panjang, mentimun, oyong dan pare memerlukan ajir atau pagar sebagai rambatan.
Karena sayuran merupakan komoditas yang hanya bisa dipasarkan segar dalam volume terbatas namun setiap hari harus ada, maka budidayanya harus diatur agar bayam, kangkung, caisim, selada dll. itu bisa dipanen tiap hari. Kalau tiap hari pasar hanya mampu menyerap bayam dan kangkung cabut 10 ikat, maka penyebaran benih dilakukan seminggu sekali, dengan perkiraan hasil panennya akan mencapai 70 ikat. Kalau satu ikat kangkung dan bayam cabut dihasilkan dari lahan seluas 625 cm2 (0,25 cm. X 0,25 cm), maka untuk menghasilkan 70 ikat per minggu, harus ditanam satu petak bedengan ukuran 5 m2 (2,5 m. X 2 m.).
Kalau umur panen kangkung dan bayam cabut 40 hari, maka untuk bisa mensuplai 10 ikat kangkung/bayam cabut per hari, diperlukan lahan penanaman seluas 35 m2. (5 m. X 7 m.). Kalau penanaman dilakukan tiap minggu @ 5 m2, maka pada minggu VI lahan yang pertama ditanami sudah dipanen dan siap untuk ditanami lagi. Dengan demikian, rotasi penanaman untuk menghasilkan kangkung/bayam cabut 10 ikat per hari bisa dicapai. Lahan seluas 35 m2 tersebut tidak boleh ditanami bayam dan kangkung darat sekaligus. Sebab hasil panennya akan mencapai 70 ikat per hari hingga tidak bisa terpasarkan.
Meskipun panen diharapkan rutin tiap hari, penanaman dalam skala kecil tidak perlu dilakukan tiap hari. Dengan pola penanaman seminggu sekali, panen tiap hari masih dimungkinkan. sebab dalam kenyataannya, tanaman dalam satu petak ukuran 5 m2 tersebut, pertumbuhannya tidak akan seragam. Pemenenan yang dilakukan satu hari sekali, hanya akan mengambil individu tanaman yang benar-benar sudah siap panen. Kalau tanaman yang tumbuh bongsor itu dicabut, maka tanaman disebelahnya yang sebelumnya tidak mendapat suplai hara serta sinar matahari cukup, akan segera ikut tumbuh bongsor.

Manfaat Daun Sirih


Manfaat dan Khasiat Daun Sirih

Daun sirih (dalam bahasa jawa suruh) memiliki nama latin Piper betle L merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman kesehatan yang memiliki manfaat yang luar biasa. Di beberapa wilayah di Indonesia bahkan ada tradisi dimana seseorang mengunyah daun sirih.

Daun sirh merupakan tanaman rambat yang daunnya berwana hijau cerah dan bentuknya mirip jantung hati ^_^. Anda bisa menjumpai tanaman daun sirih tumbuh subur dipekarangan sebagai tanaman hias.

Nah, di halaman ini kita akan mencoba membahas tentang manfaat daun sirih. Cekidot gan!

Kandungan Daun Sirih

Ada banyak zat yang baik untuk keseharan yang di kandung dalam minyak sirih terutama yang telah diolah dan diambil minyaknya. Minyak atsiri yang berasal dari dari daun sirih mengandung betIephenol, seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur.

Manfaat Daun Sirih
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang bisa ditemukan pada daun sirih. Namun, manfaat yang paling menonjol dari penggunaan daun sirih adalah sebagia berikut :
1. Daun Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Biasanya juga karena adanya manfaat ini digunakan sebagai pembersih organ kewanitaan.
2. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan.
3. Selain itu daun sirih juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
4. Biasanya untuk obat mimisan, dengan cara digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung.
5. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap

Sumber : wikipedia

Buah Tomat dan Khasiatnya

Tomat merupakan bahan baku makanan yang sangat populer dalam beberapa dekade belakangan. Tomat banyak banyak dijumpai pada berbagai jenis masakan mulai dari masakan barat seperti pizza, atau makanan lokal seperti sambal. Dibalik rasanya yang segar ternyata tomat memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan maupun bagi kecantikan. Banyak sekali penelitian ilmiah yang telah dilakukan untuk membuktikan banyaknya manfaat dari kandungan buat tomat.

Sejarah Singkat Buah Tomat

Apabila diklasifikasikan secara ilmiah, buah tomat merupakan tumbuhan yang berasal dari keluarga Solanaceae yang berasal dari amerika tengah (mulai dari Meksiko sampai peru). Bangsa Spanyol lah yang berjasa menyebarkan buah tomat ke koloninya di karibia, kemudian berkembang lagi dan menyebar ke Asia kemudian ke seluruh dunia.

Tanaman ini memiliki siklus hidup yang cukup pendek, dan mampu tumbuh hingga setinggi 3 meter. Tumbuhan tomat memiliki kemiripan dengan kentang, bahkan beberapa tahun yang lalu pernah dikembangkan tanaman yang bernama totang (tomat - kentang).

Kandungan Buah Tomat

buah tomatTahukah Anda bahwa tomat memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk! Berdasarkan pada penelitian diketahui bahwa tanaman tomat yang berwarna merah sarat akan kandungan vitamin C dan vitamin A. Semakin matang buah tomat, kandungan vitamin nya pun semakin banyak.

Manfaat tomat tidak hanya kaya akan vitamin A dan vitamin C saja lho! Ternyata buah tomat juga mengandung Lycopene, yaitu semacam anti oksidan yang sangat berguna untuk menghancurkan radikal bebas akibat polusi kendaraan, asap rokok dan zat berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Lycopene juga diketahui berperan aktif dalam mencegah rusaknya sel yang bisa mengakibatkan kanker, seperti kanker prostat, kanker mulut rahim dan sebagainya. Wuih, manteb juga nih tomat.

Pernah liat gel di luar biji tomat kan? Nah, ternyata gel tersebut berkhasiat mencegah pembekuan darah yang bisa menyebabkan sakit jantung dan stroke. Mantab kan! Bukan cuman daging buahnya saja, ternyata bijinya pun berkhasiat.

sumber gambar : www.ceplok.com

Berbagai Khasiat Jarak Pagar

Written By Muhammad Yusuf on Sunday, September 18, 2011 | 9:49 PM


Tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas) tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Secara tradisional pemanfaatan daun jarak ini merupakan warisan kepercayaan dari nenek moyang sejak zaman dulu kala. Tidak sedikit ibu-ibu memanfaatkan daun jarak buat bayinya. Apalagi jika bayinya mengalami masuk angin atau perut kembung. Bisa dipastikan menggunakan daun jarak di perut sang bayi. Tak heran, ibu-ibu pun sangat percaya akan khasiat daun jarak. Jarak pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari kawasan tropis dan subtropis, dan tumbuh subur di kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Afrika, dan di Asia. Tanaman ini mempunyai struktur ketinggian berkisar 4-5 meter dengan ranting yang mengandung banyak cairan getah.
Sesuai namanya, jarak pagar memang banyak ditanam sebagai pembatas halaman rumah alias pagar. Tanaman ini menyebar hampir di seluruh bagian dunia beriklim tropis. Jarak pagar juga dapat tumbuh di wilayah yang kurang subur serta kering sehingga dapat berperan dalam penghijauan lahan kritis.
Ciri daunnya berkisar 15 cm dengan bunga kecil berwarna kuning kehijauan dan tumbuh berkelompok. Sedangkan buahnya berbentuk bujur telur, licin, dengan warna hijau dan kuning. Jika sudah masak, buahnya akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam.
Menurut Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat sebagai pencahar dan toksik lektin. Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, dan beracun.
Selain itu, tambah Dr. Setiawan, jarak pagar juga mampu melancarkan darah, menghilangkan bengkak, menghentikan perdarahan, serta menghilangkan gatal. Secara kimiawi, jarak pagar mengandung n-l-triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN.

Kamboja

Written By Muhammad Yusuf on Saturday, September 17, 2011 | 6:49 PM

Kamboja

(Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.)
Sinonim :
Plumeria acuminata, Ait. P. acuminata, Roxb. P. acutifolia, Poir. P. alba, Blanco. P. obtusa, Lour. P. rubra, Linn. from acutifolia Woods. P. rubra, Linn. var. acutifolia (Poir) Bailey.
Familia :
Apocynaceae
Uraian :
Morfologi Kamboja Daerah asal tumbuhan ini dari Amerika tropik dan Afrika, Termasuk tanaman hias, Varitas tumbuhan kamboja terdiri dari beberapa jenis antara lain : Kamboja putih dan kamboja merah / Kamboja jepang. Batang : batang berkayu keras tinggi, mencapai 6 meter, percabangannya banyak, batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun : daun hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat, Bunga : Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Syarat Tumbuh : Tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter di atas permukaan laut, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.

Nama Lokal :
Kamboja (Indonesia), Semboja (Jawa), Bunga jebun (Bali); Samoja, Kamoja (Sunda), Bunga lomilate (Gorontalo); Campaka molja/bakul (Madura), Pandam (Minangkabau); Karasuti, Kolosusu, Tintis (Minahasa), Capaka kubu(Tidore);

 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kencing nanah (Gonorrhea), Bengkak, Bisul;
 
Pemanfaatan :
1. Kencing Nanah (Gonorrhea)
    Bahan:  1 Potong akar kamboja
    Cara membuat:  direbus dengan gelas air sampai mendidih.
    Cara menggunakan:  diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

2. Patek, Puru (Frambusia)
    Bahan:  2 Sirap kulit kamboja
    Cara membuat:  ditumbuk halus dan direbus dengan 1 cerek air
    sampai mendidih.
    Cara Menggunakan: digunakan untuk mandi dan menggosok yang
    luka.

3. Memulihkan Bengkak
    Bahan:  1 Sirap kulit kamboja
    Cara membuat:  ditumbuk halus dan direbus dengan 0,5 cerek air
    sampai mendidih.
    Cara menggunakan:  digunakan untuk merendam bagian tubuh yang
    bengkak.

4. Bisul
    a. Bahan:  daun kamboja dan minyak kelapa
       Cara membuat:  daun kamboja dilemaskan dan diolesi dengan
       minyak kelapa.
       Cara menggunakan:  ditempelkan pada bagian yang bisul
  
    b. Bahan:  Getah Kamboja
        Cara membuat:  ambil getah kamboja dari pohonnya
        Cara menggunakan:  oleskan pada bagian yang bisul.
Komposisi :
Getah Pohon Kamboja (Plumeria acuminata) mengandung senyawa sejenis karet, triterpenoid amyrin, lupeol, kautscuk dan damar. Kandungan minyak mrnguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol dan fenetilalkohol.

Kaktus Pakis Giwang

Kaktus Pakis Giwang

(Euphorbia milii Ch.des Moulins)
Sinonim :
E. splendens, Bojer.
Familia :
Euphorbiaceae
Uraian :
Tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m., pada umumnya sebagai tanaman hias di taman, mengandung getah. Batang warna coklat, berduri kasar. Daun tunggal bentuk bundar telur dengan ujung lebih bulat dari pangkal, pinggir rata, warna hijau. Bunga bertangkai, ada yang tunggal dan ada yang majemuk (Khas disebut siatium), warna bermacam-macam, ada yang 0ranye, kuning, dadu dan sebagainya.

Nama Lokal :
Kaktus Pakis Giwang (Indonesia); Tie hai tang (China).; 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Perdarahan haid, Bisul, Radang kulit, luka bakar, kena air panas; Hepatistis;
 
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI.
Seluruh tanaman, pemakaian segar.

KEGUNAAN.
1. Bunga: Functional uterine bleeding (Perdarahan menstruasi yang
   fungsionil).
2. Batang: Hepatitis.
3. Daun: Bisul, radang kulit bernanah (Piodermi), tersiram air panas,
   luka bakar.

CARA PEMAKAIAN:
1. Functional uterine bleeding:
    10-15 bunga segar, ditambah daging, direbus sebagai soup.

2. Bisul dan radang kulit bernanah:
    Daun segar dilumatkan, ditambah gula merah secukupnya,
    ditempelkan ke tempat yang sakit.

3. Hepatitis: 9-15 gram batang segar, direbus, minum airnya.

PERHATIAN:
Bila timbul mencret (diarrhea) yang berlebihan setelah minum obat ini, minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (Gancao) sebigai antidote.

NOTE : Glycyrrhim uralensis = G. glabra L. = Kayu Manis (kayu legi).

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Terasa pahit, astringen, netral, sedikit beracun (toxic). Bunga menghentikan perdarahan. (Hemostatik), batang dan daun sebagai anti pembengkakan (anti-swelling) clan anti radang (anti-inflammasi).


Kaki Kuda

Kaki Kuda

(Centella asiatica, (Linn), Urban.)
Sinonim :
Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph.
Familia :
Umbelliferae
Uraian :
Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m - 2.500 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 1.500 mm - 2.500 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan - 4 bulan · Suhu udara : 20' C - 25' C · Kelembapan : tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang - baik · Kedalaman air tanah : 25 cm - 50 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm - 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5 - 7 · Kesuburan : sedang 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Tanaman kaki kuda umumnya dikenal sebagai tumbuhan liar. Meskipun demikian tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang. · Buat lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm · Stek bibit ditanam pada lubang tersebut dengan dengan jarak tanam 1 m x 1 m. · Batangnya tumbuh merayap,menghasilkan cabang-cabang yang membentuk rumpun yang menutupi tanah. · Di daerah Jawa Barat, tanaman kaki kuda kadang-kadang ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan teh.

Nama Lokal :
Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok (Jawa); Daun kaki kuda (Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede, Antanan rambat (Sunda), Dau tungke (Bugis); Kos tekosan ( Madura), Kori-kori (Halmahera); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Typus, Busung, Sakit kepala, Influenza, Keracunan Jengkol, Ayan;
 
Pemanfaatan :
1. Tyfus
    Bahan: 1 genggam daun kaki kuda, ½ genggam daun jintan dan 5
    batang tapakliman.
    Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan dikukus
    untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: hasilnya ditambah dengan 1 sendok makan
    madu dan diminum.

2. Busung
    Bahan: tumbuhan kaki kuda lengkap (akar, batang dan daunnya), 3
    batang alang-alang, 1 potong kulit kamboja.
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal  ½ gelas.
    Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 cangkir.

3. Sakit Kepala
    Bahan: 1 genggam daun kaki kuda dan seujung sendok makan
    jintan.
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal  ½ gelas.
    Cara menggunakan: disaring dan ditambah dengan 1 sendok makan
    madu, kemudian diminum.

4. Influenza
    Bahan: 1 genggam daun kaki kuda.
    Cara membuat: ditumbuk halus (dipipis) untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: ditambah sedikit garam dan diminum.

5. Keracunan jengkol
    Bahan: 10-15 daun kaki kuda.
    Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
    tinggal 1 ½ gelas.
    Cara menggunakan: disaring dan diminum.

6. Ayan
    Bahan: daun kaki kuda secukupnya yang sudah kering daun gula
    aren secukupnya.
    Cara membuat: daun kaki kuda ditumbuk halus kemudian diambil 1
    sendok dan dicampur dengan gula aren secukupnya. Kedua bahan
    tersebut disedu dengan 1 gelas air panas (masak).
    Cara menggunakan: disaring dan diminum; diulangi secara teratur.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni. KANDUNGAN KIMIA : Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside dan senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra (Morbus Hansen), Daun kaki kuda mengandung senyawa glikosida trigergepnoida, alkaloid hidrokotilin, steroid, tanin, minyak atsiri, gula pereduksi dan garam-garam mineral seperti garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi

Kacapiring

Nama Latin :
Gardenia augusta, Merr.

Sinonim :
Gardenia jasminoides, Ellis.

Familia :
Rubiaceae

 
Uraian :
Kacapiring (Gardenia) banyak dipelihara orang sebagai tanaman hias atau pagar hijau yang memiliki aroma bunga harum. Kacapiring termasuk tumbuhan perdu yang berumur tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat. Kacapiring mudah tumbuh disembarang tempat, baik di daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di daerah pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih dari 400 meter di atas permukaaan laut. Batang pohonnya mampu mencapai ketinggian berkisar 1-2 meter. Bunganya berukuran besar, indah mirip dengan bunga mawar putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk satu kesatuan yang anggun. Daunnya berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan telapak daun bagian atasnya. Karena keharuman bunganya, kacapiring mempunyai nilai komersial untuk dibuat minyak wangi. Sedang pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek.

Nama Lokal :

Kacapiring (Indonesia, Sunda), Ceplong piring (Jawa); Jempiring (Aceh), Menlu bruek, Raja putih (Aceh);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sariawan, Demam, Sukar buang air besar;
 
Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
    Bahan: 12 lembar daun kacapiring
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
    Cara menggunakan: diminum sekaligus dan diulangi secara rutin  setiap hari.

2. Sariawan
    Bahan: 7 lembar daun kacapiring, 2 sendok makan madu dan 1  potong gula aren;
    Cara membuat: daun kacapiring diremas-remas dan ditambah dengan
    1 cangkir air dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan
    gula aren tersebut dan diaduk sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum dan diulangi setiap dua hari sekali.

3. Demam
    Bahan: 7 lembar daun kacapiring dan 1 potong gula batu;
    Cara membuat: daun kacapiring diremas-remas dengan 1 gelas air
    dan disaring. Kemudian dicampur dengan gula batu dan diaduk
    sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum

4. Sukar buang air besar
    Bahan: 3 biji buah kacapiring;
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga
    tinggal 1 gelas;
    Cara menggunakan: diminum

 Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Kacapiring (Gardenia augusta dan Gardenia jasminoides) dari penelitian para ahli diketahui mempunyai senyawa kandungan zat minyak menguap. Minyak menguap tersebut antara lain mengandung unsur linaloldan styrolyl.


Jung Rabab

Nama Latin :
Baeckea Frutescens L

Sinonim :
Baeckea chinensis Gaertn. 
Baeckea cochinchinensis Bl.

Familia :
Myrtaceae
 
Uraian :
Tumbuhan berbentuk perdu sampai semak, tinggi sampai 5 m, cabang-cabang liat. Daun berhadapan, helai daun sangat sempit seperti garis dan berkelenjar, tebal 0,8 mm dan panjang 5 mm sampai 16 mm. Bunga berkelipatan 5 keluar dari ketiak daun, kecil, garis tengah lebih kurang 1,5 mm; tangkai bunga pendek; kelopak berbentuk lonceng dengan 5 belahan; tajuk 5 helai, agak bundar, warna putih dengan cincin hijau dibagian tengah dan lama kelamaan berubah menjadi merah; benang sari 10 buah. Keanekaragaman. Tinggi tumbuhan bervariasi, tergantung pada keadaan tempat tumbuh. Tumbuhan setinggi 30 cm sudah berbuah. Ekologi dan penyebaran. Tumbuh liar dipantai Cina Selatan serta digunung-gunung Sumatra dan Malaysia pada ketinggian 600 m sampai 2.200 m di atas permukaan laut; juga terdapat di Australia. Menyukai daerah agak kering. Budidaya. Merupakan tumbulian liar, belum dibudidayakan.

Nama Lokal :

NAMA DAERAH. Aron (Aceh), game-game (Batak),si gamei-gamei (Minangkabau), ijar atap, junjung atap, tutur atap (Bangka), ujung atap, sesapu (Biliton), ujung atap, daun cucur atap (Melayu) Jung rabab, Jung rahab, jung raab, ujung raab (Jawa), jung rahab (Madura), Anjung atap, anjung raab (Bali)., NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Baeckea Folium; Daun Jung Rahab.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pedas dan aromatik. KHASIAT Analgesik, antispasmodik, tonik, dan diuretik.
 
Pemanfaatan :
Khasiat dan manfaat untuk pengobatan:

Kakillengan (bengkak).
Ambillah setengah ons jung rahab, remaslah halus, dan rebuslah di dalam setengah botol cuka anggur. Gosokkanlah cairan rebusan ini pada kakil lengan yang bengkak dalam keadaan panas-panas suam.

Sakit Perut pada anak karena cacingan
Sepotong belerang sebesar biji asam. Setengah sendok teh jung rahab, sepotong temu hitam sepanjang buku jari tangan, sebuah umbi kecil temu kunci, tiga iris temu lawak, satu sendok teh kayu masoyi, sepotong bengle sepanjang setengah buku jari tangan, sepotong lempuyang wangi sepanjang setengah jari tangan dan lima biji benih adas; kesemuanya ditumbuk halus, dibungkus daun pisang clan dikukus selama lebih kurang sepuluh menit. Cairan yang keiuar diminumkan si sakit. Kalau cairannya yang keluar hanya sedikit, tambahkanlah sesendok air.

Demam pada wanita habis bersalin
Dengan segera sehabis bersalin minum obat berikut, dibuat baru dan diminum tiap pagi dan tiap sore. Kita dapat mencegah demam habis bersalin ini.
Rebuslah selembar daun papaya muda segar dengan satu sendok kecii asam segar dan sepotong gula jawa dalam satu gelas kecil air sampai airnya tinggal separo dan minumlah cairan itu setelah cukup dingin. Di samping itu perlu pakai tapal terbuat dari tujuh lembar daun Iler, satu sendok teh besar jung rahab (dibakar dulu jadi abu) dan sedikit asam kawak, semua ini ditumbuk bersama-sama.

Obat Penyegar terhadap kelelahan
minumlah air rebusan jung rabab
Komposisi :
Minyak atsiri, fenkhol, glikosida, senyawa triterpinoid, tanin, dan baekeol.



Jombang

Jombang

(Taraxacum officinale Weber et Wiggers)
Sinonim :
T. mongolicum Hand.-Mazz., T. officinale Wigg., T. ceratophyllum DC, T. corniculatum DC, T. dens-lionis Desf., T. sinense DC, Leontodon taraxacum L., L. taraxacum.
Familia :
compositae (asteraceae).
Uraian :
Umumnya, jombang tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk. Terna menahun, tinggi 10 -25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan, seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal, berbentuk lanset, sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit menyerupai tangkai daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6 -15 cm, lebar 2 - 3,5 cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter 2,5 - 3,5 cm. Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain. Jombang dapat diperbanyak dengan biji.
 
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Jombang rasanya manis, sedikit pahit, sifatnya dingin. Herba ini masuk meridian hati (liver) dan lambung, serta berkhasiat tonik pada liver dan darah. Selain itu, juga berkhasiat antibiotik, antiradang; menghilangkan bengkak, menghancurkan sumbatan, peluruh kencing (diuretik kuat), membersihkan panas dan racun, serta meningkatkan produksi empedu. Akar sedikit pahit, berkhasiat antitoksik, peluruh kencing (diuretik), pereda panas (antipiretik), penguat lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), melancarkan pengeluaran AS1 (laktagoga), laksatif ringan, dan menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik). Akar lebih berkhasiat jika digunakan setelah tumbuhan berumur 2 tahun. Khasiat antitoksik akar jombang membantu mekanisme kerja hati dan kandung empedu untuk mengeluarkan sisa metabolisme serta merangsang ginjal mengeluarkan racun melalui air kemih. Selain itu, jombang berperan dalam proses pembuangan racun yang terbentuk pada infeksi dan polusi. Kandungan polisakarida dari tumbuhan jombang dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-paru manusia yang ditransplantasikan pada tikus dan menghambat perkembangan sarcoma. Herba jombang berkhasiat menghambat perkembangan Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolyticus, dan Neisseria catarrhalis. Ekstrak alkohol herba jombang berkhasiat melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga) pada tikus. Melindungi kerusakan liver (hati) tikus yang diberi zat karsinogenik CCl4. Air rebusan jombang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengaktifkan makrofag, merangsang pembentukan limfosit, dan pembentukan antibodi. Daun jombang berkhasiat diuretik kuat. Namun, tidak menyebabkan kekurangan kalium karena tumbuhan ini mengandung cukup kalium (Journal Planta Medica, 1974). Akar jombang berkhasiat membersihkan hati, merangsang produksi cairan empedu, dan laksatif ringan (peneliti German, 1959).
 
Komposisi :
Herba mengandung taraxasterol, taraxacerin, taraxarol, kholine, inulin, pektin, koumestrol, dan asparagin. Akar mengandung taraxol, taraxerol, taraxicin, taraxasterol, b-amyrin, stigmasterol, b-sitosterol, choline, levulin, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa, dan fruktosa. Daun mengandung lutein, violaxanthin, plastoquinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, choline, copper, zat besi, magnesium, fosfor, silikon, sulfur, dan vitamin (A, BI, B2, C dan D). Bunga mengandung arnidiol dan flavoxanthin. Pollen mengandung ß-sitoserol, 5a-stigmast-7-en-3ß-ol, asam folat, dan vitamin C.

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tumbuhan yang digunakan adalah herba dan akar segar maupun yang telah dikeringkan.

INDIKASI
Herba jombang digunakan untuk pengobatan :
- radang, seperti radang tenggorokan, radang mata merah (konjungtivitis), radang akut usus buntu (akut apendisitis), radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu (kolesistitis), serta radang dan abses payudara,
- infeksi dan batu saluran kencing,
- gondongan (parotitis),
- diare, disentri,
- sakit maag (gastritis), tidak nafsu makan,
- kencing manis (diabetes mellitus),
- tekanan darah tinggi (hipertensi),
- kurang darah (anemia),
- kaki bengkak karena timbunan cairan,
- keputihan (leukore),
- produksi air susu ibu (ASI) sedikit,
- bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular,
- cellulite,
- pembesaran prostat,
- meningkatkan pembuangan asam urat,
- bercak hitam di muka (freckles),
- tumor pada sistem pencernaan (esofagus, lambung, usus, hati, dan pankreas),
- kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/serviks, dan gusi), serta
- leukemia granulositik kronik.

Akar digunakan untuk pengobatan :
- hepatitis, sakit kuning (jaundice),
- infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu,
- memperbanyak ASI,
- buang air besar tidak lancar (sembelit),
- penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis,
- rematik,termasuk osteoarthritis dan gout.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus atau tumbuk 15-30 g herba segar, lalu peras. Selanjutnya, minum air perasannya atau dapat digunakan untuk campuran resep. Khusus untuk mengobati kanker, tumor, atau penyakit berat, gunakan herba sebanyak 20 - 60 g. Cara lain, rebus 10 - 30 g akar, lalu air rebusannya diminum. Di beberapa negara, akar dikeringkan lalu digiling sampai halus. Ambil 1 - 2 sendok teh, lalu seduh dengan air panas. Jika diperlukan, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa.
Untuk pemakaian luar, giling herba segar atau akar sampai halus, kemudian bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti payudara yang bengkak, bisul, dan luka bakar. Selain itu, daunnya pun dapat direbus, lalu gunakan airnya untuk mandi atau menguapkan wajah. Cara ini bertujuan untuk menyegarkan tubuh dan memelihara kulit wajah dari flek dan jerawat.


CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Radang dan abses payudara
Cuci 60 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus, lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh. Untuk pemakaian luar, cuci tumbuhan segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Bubuhkan pada payudara yang sakit.

Radang kandung empedu
Cuci 30 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.

Kanker
Rebus 20-60 g herba jombang segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.

Keputihan akibat infeksi, kanker serviks, atau radang panggul
Sediakan 30 g herba jombang segar (untuk kanker clan radang panggul sebanyak 60 g), lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya, potong-potong dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Selain direbus, herba pun dapat ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Radang kandung empedu disertai hepatitis
Cuci 30-60 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Kencing manis, tekanan darah tinggi
Cuci 30 g herba jombang segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing setengah gelas.


Nama Lokal :
NAMA DAERAH Jombang, taraksakum (Jawa). NAMA ASING Pu gong ying (C), dandelion (I). NAMA SIMPLISIA Taraxaci Herba (herba jombang).

Tebu Jadi Alternatif Bahan Bakar di Brazil

INILAH.COM, Washington – Tebu menjadi alternatif bahan bakar fosil pemanasan global pada mobil dan truk di Brazil. Selain itu, tebu memiliki efek menguntungkan, mendinginkan suhu lokal.

Para peneliti memperingatkan, bukan berarti tebu akan menggantikan hutan Amazon  atau vegetasi alam lainnya. Manfaat tebu bisa muncul ketika tebu dimasukkan dalam  pertanian yang ada, menggantikan tanah rumput atau tanaman panen seperti kedelai.

"Tebu memiliki kemampuan memantulkan sinar matahari agar ‘berkeringat’ dan  keringat tebu mendinginkan udara," kata pemimpin peneliti Scott Loarie dari Carnegie Institution for Science.

Tanaman menarik uap air dari tanah dan memancarkannya ke udara dalam proses  fotosintesis, ungkap Loarie. Selain itu, tebu sangat efisien dalam saat  melakukan transfer pendingin kelembaban.

“Dengan tebu, efek pendinginan evaporatif jauh lebih signifikan dibanding dengan Albedo (reflektifitas),” katanya.

Studi ini diterbitkan dalam Nature Climate Change. Tebu digunakan dalam biofuel yang menjadi bahan bakar seperempat kendaraan bermotor di Brazil.

Alhasil, atmosfer akan terjaga dari gas rumah kaca karbondioksida yang mempengaruhi iklim global. Namun, karena efisiensinya memancarkan air dingin, suhu lokal akan turun 0,93 derajat Celsius dibanding tanaman lain.

Khasiat Jambu Biji

Written By Muhammad Yusuf on Saturday, September 10, 2011 | 12:57 AM


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru;
Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak
Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk
diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
2. Maag
Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar.
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
3. Sakit Perut (Diare dan Mencret)
Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian
disaring untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
5. Masuk Angin
Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai
merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
6. Beser (sering kencing) berlebihan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk
beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5
gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
7. Prolapsisani
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat
dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada
bayi.
8. Sariawan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
9. Sakit Kulit
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga
jambu biji.
Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.
10. Obat luka baru
Bahan: 3 pucuk daun jambu biji.
Cara membuat: dikunyah sampai lembut
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar
tidak mengelurkan darah terus menerus.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram
Sumber : IPTEKnet

Lemon ”Cui”, Manfaat dan Kepopulerannya


MESKI berukuran kecil, buah ini memiliki manfaat yang tidak ”mungil”. Industri farmasi, kosmetik, sampai rumah tangga membutuhkannya. Sayang, ia sangat jarang menampakkan diri di pasaran. Pada umumnya, lemon-lemon — seperti sitrun, rough lemon, lemon hitam atau lemon madura — memang berukuran mini. Sementara bagi para aktivis dapur yang biasa mengolah sajian ikan, lemon cui bukanlah barang asing. Pasalnya, selain berfungsi mengusir bau amis, jeruk mungil ini juga bisa memberi aroma penggugah selera makan.
Seperti jeruk pada umumnya, lemon cui kaya akan vitamin C dan kalsium. Istimewanya, pohon lemon ini begitu produktif dan mampu berbuah sepanjang musim. Ia berbentuk bulat kecil, seukuran jeruk nipis dengan cita rasa sangat asam. Ketika masih muda berwarna hijau gelap. Setelah tua, kulit buah jadi lebih halus dan lunak menyerupai jeruk siam medan berukuran mini, sedangkan warnanya menjelma jadi kekuning-kuningan. Daging buah berair banyak dengan keharuman cukup tajam dan tahan lama. Karena aromanya itulah, orang Madura kerap mengolah lemon cui jadi pengharum ruangan tradisional.
Perasan jeruk kecil ini juga bisa dimanfaatkan untuk campuran air ketika mencuci rambut. Hasilnya? Rambut lebih licin berkilat dan tidak kusam. Selebihnya, seperti jeruk nipis, bila perasannya dicampur sesendok kecap, mampu mengusir batuk dengan cepat.
Batang lemon cui bercabang dan beranting banyak. Jika dibiarkan tumbuh lepas, cabang dan rantingnya akan menjulang tidak beraturan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemangkasan. Batangnya yang berwarna gelap sama sekali tidak berduri, sedangkan daunnya yang cenderung menghadap ke atas berukuran 2-3 cm dan lebar 1-2 cm. Warna hijau tua dengan bentuk membulat.
Selain berguna untuk pengolahan sajian yang terbuat dari ikan, lemon cui juga bisa diolah jadi minuman jeruk segar atau lemon tea. Ia sangat pas untuk mengusir rasa dahaga sekaligus penyegar tubuh yang kelelahan.
Kalau begitu, mengapa kita tak mencoba menanamnya sendiri? Tumbuhan ini sangat manis dijadikan tabulampot (tanaman buah dalam pot). Ketika berbuah lebat, penampilannya benar-benar tidak mengecewakan.
Persiapan tanam
Bibit lemon cui dapat diperoleh dari penangkar bibit buah-buahan. Bibit tersebut bisa berasal dari perbanyakan vegetatif, entah okulasi, cangkokan, maupun sambungan. Ukuran pot harus disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman.
Media tanam yang digunakan adalah tanah kebun yang subur. Bisa juga campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang (1:1:1). Sebelum menanam bibit, tutuplah lubang dasar pot dengan pecahan genteng, lantas lapisi atasnya dengan kerikil dan pasir secukupnya. Kemudian masukan media tanam tadi dengan volume sepertiga saja.
Kemudian, pangkaslah sebagian akar bibit lemon cui. Jangan sampai ada akar tunggang yang terlalu panjang. Letakkan bibit di tengah-tengah pot, kemudian isi media tanam lagi. Siramlah dengan sedikit air agar tanah memadat.
Tabulampot lemon cui membutuhkan sinar matahari. Kebutuhan penyinarannya setiap hari sekira lima jam. Oleh karena itu, letakkan tabulampot pada posisi yang tidak terlalu teduh lalu lakukan penyiraman secara teratur.
Jika tabulampot lemon cui sudah berumur 3-4 tahun, sebaiknya lakukan repotting. Caranya, pangkas lebih dulu cabang tanaman sebanyak sepertiganya. Biarkan tanah mengering selama 2-3 hari, tanpa melakukan penyiraman. Angkat tanaman dan buang sebagian tanahnya. Jangan lupa, siapkan pot baru yang ukurannya lebih besar dan — tentu saja — media tanam baru. Isi pot dengan tanah pengganti, lalu tanamkan lemon cui sekali lagi.
Agar tumbuhan mungil ini mampu berbuah produktif, lakukan pemupukan setiap empat bulan sekali. Pada umur empat bulan pertama, taburkan NPK sebanyak 25 gram per tanaman. Lantas, sesuai dengan bertambahnya umur tanaman, dosis pupuknya bertambah jadi 50 gram, 100 gram, 400 gram, dan seterusnya.
Selain pemupukan, lakukan pula pemangkasan. Di samping untuk meningkatkan produktivitas buah, pemangkasan juga dimaksudkan untuk mempercantik penampilan. Idealnya, proporsi perbatangan tabulampot lemon cui adalah 1, 3, dan 9 yang akan menghasilkan 27 cabang atau ranting tersier. Artinya, satu batang pokok setinggi 50-100 cm hanya memiliki tiga cabang primer yang posisinya berimbang (panjang cabang primer 30-50 cm) dan sembilan cabang sekunder. Dengan demikian, cabang atau ranting lainnya dibuang saja. Pembuahan akan terjadi pada ranting-ranting tersier.
Hama ulat
Lemon cui jarang terkena penyakit dan nyaris bebas hama. Kalaupun ada, satu-satunya pengganggu hanyalah ulat papilio. Binatang lunak ini menyerang daun muda dan tunas yang sudah berdaun. Sangat menjengkelkan jika dibiarkan begitu saja, tingkat serangan si ulat bisa menghebat dan hanya menyisakan kerangka tulang daun. Akibatnya, tanaman jadi gundul total dan akhirnya mati.
Ketika masih muda, ulat ini berwarna cokelat. Ia berubah wujud jadi hijau bergaris putih, saat dewasa dengan panjang 50-60 mm. Untuk pengendaliannya, penanam perlu mengamati kondisi tabulampot ini secara teratur. Jika menemukan 1-2 ulat papilio, bisa langsung dihabisi. Namun, kalau jumlahnya banyak dan serangan tergolong akut, bisa dibasmi dengan insektisida. Akan tetapi, sebaiknya tetap waspada saat melakukan penyemprotan, jangan sampai terkena buahnya.
Orang bilang, kepopuleran buah imut ini tengah menanjak, lantaran mulai menyaingi jeruk nipis. Para peneliti juga mulai memikirkan pengembangan lemon cui tanpa biji. Tak heran, berbagai kelebihannya memang bisa menggugah selera pasar buah sekaligus menjadikannya sebagai komoditas unggulan. Terlebih, iklim Indonesia cukup sesuai untuknya. Jadi, tunggu apa lagi? 

Info Pendukung

Info Pendukung Lainnya »

Info Tanaman Obat

Info Tanaman Obat Lainnya »